Sunday, August 13, 2017

DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING



 DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING 

















OLEH :
AHMAD SYAIFURROHMAN, A.Ma




DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TAGIHAN
PADA KKG REMOTE PUNSU JAYA PALASA
TAHUN 2012







KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ini dengan judul “DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING”. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, para sahabat yang tetap setia terhadap ajaran dan sunahnya hingga akhir zaman. Semoga kelak kita mendapat syafaatnya di Yaumil Qiyamah. Amin ...........

Selanjutnya dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan karya tulis ini.

Sekali lagi penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat umum terutama bagi saya selaku penulis, dan semoga apa yang kita perbuat mendapat pahala serta ridha dari Allah SWT.












DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I        PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ................................................................................ 1
B.      Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C.      Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II       PEMBAHASAN
A.      Deforestasi dan Pemanasan Global ................................................ 3
B.      Penyebab Deforestasi di Indonesia ................................................. 4
C.      Dampak Deforestasi......................................................................... 5
D.     Penanggulangan Deforestasi untuk mengatasi
Global Warming............................................................................... 7
BAB III      PENUTUP
A.      Kesimpulan ...................................................................................... 8
B.      Saran-saran ..................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9










BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang menyalahgunakan dalam penggunaan energi minyak bumi, batu bara, perambahan hutan dan kesalahan tehnik pertanian tertentu. Aktivitas tersebut melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Beberapa gas rumah kaca utama adalah karbondioksida, metana dan nitrioksida. Dalam jumlah yang cukup gas rumah kaca diperlukan untuk menghangatkan suhu bumi. Namun dalam jumlah yang berlebihan dan terus meningkat, keberadaan gas ini meningkatkan temperatur bumi. Bumi yang semakin menghangat menyebabkan perubahan iklim yang saat ini dikenal dengan istilah Cumate Change yang disebabkan oleh global warming.
Diketahui bahwa pada saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa betapa besarnya dampak yang diakibatkan oleh global warming. Masyarakat juga tidak mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan terjadinya global warming. Dalama karya tulis ini penulis mencoba mengangkat judul “DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING” yang memiliki beberapa kalimat yang harus dimengerti oleh masyarakat yaitu antara lain :
a.      Deforestasi berarti hilangnya tutupan hutan untuk segala macam penggunaan, hilangnya tutupan hutan yang tidak dapat menghasilkan kayu.
b.      Global warming adalah pemanasan global.
Berdasarkan pengertian  konseptual mengenai beberapa kalimat yang digunakan dalam karya tulis ini, maka dapat diketahui bahwa karya tulis ini, dibuat untuk mengubah kebiasaan masyarakat menjadi lebih baik.



B.      Rumusan Masalah
Sesuai judul yang penulis angkat bahwa yang menjadi sasaran pada pembahasan karya tulis ini adalah cara menangani masalah ini dengan baik. Selayaknya mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah dan warga masyarakat.
Yang menjadi pokok masalah dalam pembahasan karya tulis ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa penyebab Deforestasi di Indonesia.
2.      Apa dampak dari Deforestasi di Indonesia terhadap global warming.
3.      Bagaimana penanggulangan Deforestasi untuk mengatasi global warming.

C.      Tujuan Penulisan
            Dengan penuh segenap tenaga penulis mencoba merangkai kata demi kata dan kalimat untuk menyusun karya tulis ini agar tersusun dengan baik. Penulis mencoba mengangkat judul ini karena ingin memberitahukan sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan kehidupan agar menjadi lebih baik dengan melakukan pola kehidupan yang sehat tanpa melakukan sesuatu hal yang negatif.











BAB II
PEMBAHASAN

A.     Deforestasi dan Pemanasan Global
Secara geografi Indonesia memiliki ribuan pulau yang rentan terhadap kenaikan muka laut yang diakibatkan oleh naiknya suhu udara. 80% kota di Indonesia berada di daerah pesisir seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Ambon. Sebuah simulasi gambar satelit menggambarkan perubahan Jakarta secara drastis. Tahun 2010 permukaan air laut merambah daratan pesisir pantai utara Jakarta, tahun 2020 sebagian besar kawasan bandara Soekarno-Hatta tergenang air. Laut dan 2050 kawasan istana negara dan taman monas tergenang air.
Secara demografis Indonesia memiliki produk yang besar, sehingga perubahan iklim akan menyebabkan kerentanan dalam keamanan pangan (food security). Perubahan iklim dapat menyebabkan peledakan hama dan penyakit tumbuhan yang dapat menurunkan produktivitas tanaman pangan, perubahan iklim dapat mengakibatkan peningkatan berbagai penyakit manusia antara lain malaria dan demam berdarah yang diakibatkan naiknya suhu udara. Perubahan iklim dapat mengakibatkan perubahan pola curah hujan yang mempengaruhi distribusi air (terutama dalam pertanian) peningkatan intensitas banjir dan kekeringan.
Hutan berperan penting menjaga kestabilan iklim global. Secara kimiawi, vegetasi hutan akan menyerap gas carbon (CO2) Via proses fotosintesis. Jika hutan terganggu maka siklus CO2 di atmosfer akan terganggu. Umumnya karbon tersimpan di biomasa vegetasi, nikromasa (baik di atas permukaan dan dalam tanah) dan bahan organik tanah di dalam ekosistem hutan. Tidak terkendalinya gas CO2 di atmosfer bersama-sama dengan uap air, gas CFCS, metana dan gas-gas rumah kaca lainnya berpotensi meningkatkan suhu atmosfer bumi (baca, pemanasan global) yang dapat meningkatkan perubahan iklim).
Pemanasan global yang diikuti dengan perubahan iklim dirasakan oleh semua negara di dunia, namun negara-negara miskin dan berkembang yang akan menerima dampak terbesar meskipun dampak kontribusinya terhadap emisi rumah kaca rendah. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global dapat secara langsung maupun tidak langsung. Secara global perubahan iklim dapat berdampak negatif terhadap munculnya penyakit baru, kepunahan jenis dan perubahan ekosistem. Dari beberapa skenario perubahan iklim diprediksi 15 – 37% spesies di daratan akan punah dan diproyeksikan pada tahun 2050 suhu bumi setelah meningkat sebesar 0,8 – 1,7 C ini akan mencair es di daerah kutub yang akan menyebabkan pemukiman air laut meningkat, hal ini menjadi ancaman bagi daerah pesisir. Lebih dari dua pertiga kota besar di dunia dengan total 634 juta manusia yang tinggal di daerah pesisir akan menerima efek negatif terbesar dan beresiko diterjang banjir. Ironisnya lebih dari 70 % kota metropolitan dunia adalah daerah pesisir.

B.      Penyebab Deforestasi di Indonesia
Saat ini pada dasarnya ada dua kubu dalam perdebatan yang berlangsung mengenai penyebab deforestasi di Indonesia. Di satu pihak ada penjelasan-penjelasan yang memandang produksi petani kecil dan meningkatkan jumlah petani kecil sebagai penyebab pertama deforestasi. Penjelasan tersebut cenderung memandang penduduk sipil dan terutama petani kecil sebagai faktor utama dalam pembabatan tutupan hutan.
Dipihak lain ada penjelasan-penjelasan meskipun mengakui peran besar produksi petani kecil dalam deforestasi, lebih menekankan pada peranan pemerintah dan proyek-proyek pembangunannya, dan pada sektor industri perkayaan. Secara umum penyebab terjadinya deforestasi di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Kegiatan pembalakan dan industri perkayuan,
2.      Pembangunan perkebunan besar,
3.      Pembangunan hutan taman industri,
4.      Program transmigrasi,
5.      Sistem perladangan berpindah dan perambahan hutan,
6.      Kepadatan penduduk, 
7.      Illegal logging.
Laju deforestasi hutan di Indonesia paling besar disumbang oleh kegiatan industri, terutama industri kayu, yang telah menyalahgunakan HPH yang diberikan sehingga mengarah pada pembalakan liar. Penebangan hutan di Indonesia mencapai 40 juta meter kubik pertahun, sedangkan laju penebangan yang sustainable (lestari berkelanjutan) sebagaimana dorekomendasikan oleh departemen kehutanan menurut World Bank 22 juta meter kubik per tahun. Penyebab deforestasi terbesar kedua di Indonesia, disumbang oleh pengalihan fungsi hutan (konversi hutan) menjadi perkebunan. Konversi hutan menjadi area perkebunan (seperti kelapa sawit), setelah merusak lebih dari 7 juta ha hutan sampai akhir 1997.

C.      Dampak Deforestasi di Indonesia
Dampak deforestasi yang terjadi di Indonesia ini meliputi hal-hal, diantaranya :
1.      Penurunan produktivitas lahan untuk pertanian dan perkebunan, penurunan produktivitas lahan-lahan berdampak pada produktivitas pangan dan produksi pertanian yang mempunyai dampak langsung pada pendapatan ekonomi pada tingkat masyarakat.
2.      Lahan kritis kehilangan kemampuan menahan laju erosi dan daya tangkap air yang akan mempengaruhi DAS dalam fluktuasi air menyebabkan banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau.
3.      Kelangkaan sumber daya alam dalam hal ini yang berkaitan dengan hutan, selain itu juga dapat memicu terjadinya konflik perebutan sumber daya tersebut.
4.      Pengurangan pendapatan negara akibat Cost yang dikeluarkan dalam penanggulangan bencana, rehabilitasi lahan dan penanganan konflik ditingkat masyarakat.
5.      Deforestasi hutan menyebabkan rusaknya hutan yang merupakan habitat bagi sejumlah flora dan fauna meskipun tidak mempunyai data pasti diperkirakan Indonesia akan kehilangan satu dari 50 spesies setiap tahun dimasa mendatang.
Deforestasi (kerusakan hutan) memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan alam di Indonesia. Kegiatan alam yang mengesampingkan konveksi hutan mengakibatkan penurunan kwalitas lingkungan yang pada akhirnya meningkatkan peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir.
Dampak buruk lainnya akibat kerusakan hutan adalah terancamnya kelestarian satwa dan flora di Indonesia utamanya flora dan fauna endemik. Satwa-satwa endemik yang semakin terancam kepunahan akibat deforestasi hutan misalnya lutung jawa, merak, owa jawa, merpati hutan perak, dan gajah sumatra. Kerusakan hutan (deforestasi) masih tetap menjadi ancaman di Indonesia. Menurut data laju deforestasi (kerusakan hutan) periode 2003 – 2006 yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, laju deforestasi di Indonesia mencapai 1,17 juta hektar pertahun. Bahkan kalau menilik data yang dikeluarkan oleh State Of The World’s fores 2007 yang dikeluarkan the UN Food dan Agriculture Organization (FAD), angka deforestasi Indonesia pada periode 2000 – 2005,  1,8 juta hektar pertahun. Laju deforestasi hutan di indonesia ini membuat Guiness Book of the Record memberikan “gelar kehormatan” bagi Indonesia sebagai negara dengan daya rusak hutan tercepat di dunia.
Dari total luas hutan di Indonesia yang mencapai 180 juta hektar, menurut menteri kehutanan Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan sebelumnya menyebutkan angka 135 juta hektar) sebanyak 21 % atau setara dengan 26 juta hektar setelah dijarah total sehingga tidak memiliki tegakan pohon lagi. Artinya 26 juta hektar hutan di Indonesia telah musnah. Selain itu 25 % lainnya atau setara dengan 48 juta hektar juga mengalami deforestasi dan dalam kondisi rusak akibat bekas area HPH (Hak Penguasaan Hutan). Dari total luas hutan di Indonesia hanya sekitar 23 % atau setara dengan 43 juta hektar saja yang masih terbebas dari deforestasi (kerusakan hutan) sehingga masih terjaga dan berupa hutan primer.

D.     Penanggulangan Deforestasi untuk Mengatasi Global Warming.
Mengingat begitu bahayanya pemanasan global warming menjadi keprihatinan berbagai pihak. Keprihatinan masyarakat dunia tempat dari pimpinan-pimpinan negara. Keprihatinan ini diwujudkan dengan akan dilaksanakan konferensi konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim atau UNFCC (United Nations Framewark Convention On Cumate Change) di Bali pada tanggal 3 – 14 Desember 2007 yang akan diikuti oleh 180 Negara. Beberapa agenda yang telah dirancang dibahas di konferensi tersebut diantaranya penurunan emisi GRK , Mitigasi, adaptasi, transfer teknologi-teknologi dan pendanaan yang terkait dengan penanganan perubahan iklim.  

















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Setelah penulis selesai menguraikan seluruh karya tulis ini sesuai tuntutan sesuai dari garis-garis besar dan permasalahannya, maka kini sampailah pada pembahasan terakhir yang merupakan bab penutup. Dengan memuat beberapa kesimpulan inti sebagai berikut :
1.      Hutan berperan penting dalam menjaga kestabilan iklim global.
2.      Pemanasan global yang diikuti dengan perubahan iklim membawa banyak dampak negatif bagi banyak negara-negara khususnya Indonesia.
3.      Program reboisasi atau reforestasi perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan iklim.

B.      Saran-saran
1.      Untuk mencegah terjadinya global warming kita sebagai masyarakat Indonesia harus perduli akan lingkungan, dengan menanam pohon di hutan yang gundul akibat ulah manusia.
2.      Kesadaran masyarakat untuk pentingnya menghemat listrik, penggunaan minyak bumi, batu bara, perambahan hutan dan kesalahan tehnik pertanian perlu ada ukuran.










DAFTAR PUSTAKA

Saharjo, B.H. 1994. Deforestation With Reference To Indonesia.
Wallaceana.
Barbier E.B N Bockstael, J.C. Burgers and I. Strand. 1993.
The Timber Trade and Tropical Deforestation In Indonesia.
Dephut. 1995. Laporan : Inventarisasi dan Identifikasi Perladangan Berpindah/Perambahan Hutan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Anggaran 1994/1995.
Dephut Kanwil Propinsi Kalimantan Timur, Samarinda.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻 الخميس 8 ترفع الاعمال Kamis, 8 Muharram /28 S...