Sunday, August 13, 2017

MAKALAH MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA ISLAM DALAM MENGHADAPI ERA MODERN

MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA ISLAM
DALAM MENGHADAPI ERA MODERN























DIAJUKAN UNTUK SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN
GUNA MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH/UJIAN NASIONAL



DISUSUN OLEH :
NURNI
NIS   : 09.1430



JURUSAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI TOMINI
TAHUN AJARAN 2011/2012
HALAMAN PENGESAHAN

            Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah atau Ujian Nasional Tahun ajaran 2011/2012 guna mendapatkan ijazah pada Madrasah Aliyah Negeri Tomini.



Disetujui pada :
Hari                 :          
Tanggal           :




Pembimbing




SLAMET SUPRIHATIN, S.Pd.I
NIP. 19810309 200604 1 019

Penyusun




N U R N I



Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini




Drs. JUFRI MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002


                                                                       
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, inayah dan hidayahnya dan menganugrahkan segala macam kenikmatan yang tak terhingga yang diberikan kepada kita umat manusia dan khususnya kepada penulis yang mana telah selesainya penyusunan karya tulis ini, sebagai kegiatan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Ujian Sekolah atau Ujian Nasional.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. sebagai utusan dan manusia pilihan-Nya dan semoga kelak di yaumul qiyamah kita mendapat syafaatnya.
Amin .... !
Dengan demikian atas pertolongan dan hidayah dari Allah SWT. sehingga karya tulis yang berjudul “MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA ISLAM DALAM MENGHADAPI ERA MODERN” dapat terselesaikan.
Selanjutnya dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisannya yang jauh dari kesempurnaan. Sehubungan dengan karya tulis ini kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Kedua orang tua kami, karena atas bimbingan dan usaha beliaulah sehingga kami dapat mengenal dunia pendidikan.
2.      Bapak Drs. Jufri Masalihu, selaku Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
3.      Ibu Slamet Suprihatin, S.Pd.i selaku pembimbing sekaligus Wali Kelas XII Agama yang telah membimbing serta mengarahkan dalam penyusunan karya tulis ini.
4.      Bapak/Ibu guru yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada kami.
5.      Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan karya tulis ini.  
Semoga Allah menerima usaha dan pengorbanan beliau-beliau sekalian.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................          i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................          ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................         iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................         iv

BAB I        PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ............................................................................          1
1.2  Tujuan Penulisan .........................................................................          2

BAB II       PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Judul ..........................................................................          3
2.1.1        Pengertian Generasi Muda ............................................          3 
2.2  Bentuk-bentuk Pembinaan Fisik Generasi Muda ........................          3
2.3  Bentuk-bentuk Pembinaan Mental Generasi Muda ...................          7
2.4  Membina Generasi Muda Melalui Pengembangan Pendidikan .          8

BAB III      PENUTUP
3.1  Kesimpulan ..................................................................................         11
3.2  Saran-saran .................................................................................         11

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................         12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................         13





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Generasi muda Islam sangatlah banyak tantangan yang dihadapinya dan berusaha mengancam keberadaannya, dari hari kehari, khususnya masa kini tantangan tersebut merupakan bagian dari sekian banyak tantangan global yang memerangi kebudayaan Islam dan kadang-kadang terlihat dalam kedok politik dan perang kebudayaan. Semuanya terjalin dalam satu kekuatan yang berupaya memperdaya Islam dan pemeluknya.

Tantangan yang paling mendasar bagi generasi muda Islam ialah kebudayaan Islam yang berhadapan dengan kebudayaan-kebudayaan luar seperti kebudayaan barat yang tidak pantas untuk ditiru atau diteladani seperti halnya dalam cara berpakaian yang tidak mencerminkan Islami.

Sehingga mematangkan niat penulis untuk memilih judul tentang “MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA ISLAM DALAM MENGHADAPI ERA MODERN”. Karena membina fisik dan mental generasi muda merupakan salah satu upaya untuk melindungi generasi muda agar tidak diracuni oleh kebudayaan-kebudayaan asing yang dapat mempengaruhi mereka dalam melangkah ke depan, dan mampu membuat mereka bersikap positif dalam upaya menggali karakteristik asli agama dan warisan umat sejalan dengan nafas kemajuan sambil tetap berpegang pada dasar-dasar yang kokoh seperti halnya akidah.

Jika kepribadian generasi muda telah hilang dikotori oleh pikiran-pikiran yang tidak Islami, maka bangsa akan seperti burung yang berusaha terbang dengan satu sayap, karena pada zaman modern generasi mudalah yang harus memikirkan bangsa dan negaranya.
Olehnya itu, kita sebagai generasi muda harus memikirkan masa yang akan datang dan menanamkan kesabaran di dalam hati dan membina diri dengan akhlakul karimah, sehingga dengan kesabaran dan akhlak yang kita miliki kita sebagai generasi muda Islam dapat berperan serta dalam membangun bangsa, negara dan agama.

1.2  Tujuan Penulisan

a)      Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US).
b)      Sebagai suatu pengalaman dan bahan pembelajaran bagi penulis untuk menyelesaikan pembuatan karya tulis selanjutnya.
c)      Agar dapat menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Macam-macam Kemunduran yang Dialami Umat Islam
2.1.1        Pengertian Generasi Muda

Generasi muda adalah young generation lawan dari old age youth mengandung arti populasi remaja/anak muda/pemuda yang sedang membentuk dirinya.

Pengertian generasi muda erat hubungannya dengan arti generasi muda sebagai generasi penerus atau penerus generasi yang akan melanjutkan sebelumnya.

Untuk lebih dapat mengidentifikasikan pengertian, ciri dan aspek yang terkandung dalam generasi muda yaitu :
-          Dilihat dari segi biologis adalah istilah bayi, anak, remaja, pemuda dan dewasa mempunyai ciri sebagai berikut :
a.      Anak          1 - 12   tahun
b.      Remaja      12 - 15 tahun
c.       Pemuda     15 - 30 tahun
d.      Dewasa     30  tahun ke atas.

2.2  Bentuk-bentuk Pembinaan Fisik Generasi Muda

Pembinaan fisik generasi muda melalui tiga cara yaitu :
1.      Pembinaan Akidah

Akidah secara bahasa berarti ikatan, secara terminologi berarti landasan  yang mengikat yaitu keimanan. Akidah juga sebagai ketentuan dasar mengenai keimanan seorang muslim, landasan dari segala prilakunya, bahkan akidah sebenarnya merupakan landasan bagi ketentuan pedoman bagi seorang berprilaku dimuka bumi.

Imam Al-Gazali menjelaskan secara khusus bagaimana menanamkan keimanan pada seseorang. Beliau berkata, langkah pertama yang bisa diberikan kepada mereka dalam menanamkan keimanan adalah dengan memberikan hafalan. Sebab proses pemahaman harus diawali dengan hafalan terlebih dahulu. Ketika seseorang hafal akan sesuatu kemudian memahaminya, akan tumbuh dalam dirinya sebuah keyakinan dan akhirnya seseorang akan membenarkan apa yang telah diyakini sebelumnya. Inilah proses pembenaran dalam sebuah keimanan yang dialami seseorang pada umumnya.

Dalam proses penanaman akidah ini, kita dapat perlu mengajarkan pada seseorang bagaimana cara mereka berbicara atau menjelaskan tentang pemahaman mereka terhadap akidah. Tapi cukuplah bagi mereka untuk menyibukkan diri dengan banyak membaca Al-Qur’an, mempelajari tafsirnya, juga hadits-hadits Rasulullah SAW. serta sibukkan mereka dengan amalan-amalan keseharian dalam ibadah. Dengan demikian secara tidak langsung akan timbul keyakinan dengan sendirinya dalam diri seseorang ketika mereka tengah membaca Al-Qur’an dan hadits.

2.      Pembinaan Akhlak

Akhlak merupakan buah Islam yang bermanfaat bagi manusia serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik. Akhlak merupakan alat kontrol bagi individu dan masyarakat, tanpa akhlak manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang. Allah menjadikan al-asma, al-husna sebagai nilai ideal akhlak yang mulia dan menyerukan kepada manusia untuk meneladaninya. Sebaliknya Allah mencela akhlak buruk yang disandang oleh orang-orang kafir dan musyrik. Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah Q.S An-Nahl : 60 dan Al-A’raf : 180.
1.             لِلَّذِيْنَ لاَيُؤْمِنُوْنَ بِاْلاَخِرَةِمَشَلُ السَّوْءِ ج وَلِلَّهِ الْمَسَلُ اْلاَعْلَ قلى وَهُوَالْعَزِيْزُالْحَكِيْمُ  (60)
Artinya : orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai  sifat yang buruk ; dan Allah mempunyai sifat yang maha tinggi, dan dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana.
2.             وَلِلَّهِ اْلاَسْمَآءُالْحُسْزَفَادْعُوْهُ بِهَا قلى  وُنَرُوْاالَّذِيْنَ يَلْحِدُوْنَ فِي اَسْمَآبِهِ سَيَجْحَانُوْايَعْمَلُوْنَ (180)
Artinya : Hanya milik Allah al-asma’ al-husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asma’ al-husna itu. 

Rasulullah SAW pun merupakan sumber akhlak yang hendaknya diteladani oleh orang mukmin. Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab : 21.
لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنْ كَانَ يَرْجُوْاالله وَالْيَوْمَ اْلاَخِرَوَذَكَرَاللهَ كَثِيْرًا (21)
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir.

Ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW. banyak mengemukakan akhlak yang diserukan untuk dipraktikkan, antara lain sabar, amar ma’ruf dan nahi munkar, adil, kasih sayang, amanah, ikhlas, jujur, pemaaf, dan toleransi. Sebaliknya, Islam melarang akhlak yang buruk seperti berputus asa, zalim, munafik, bermusuhan, berdusta, mengadu domba, mengumpat, mencari-cari kesalahan orang lain, dan membanggakan diri.

Pembinaan akhlak dalam islam mencakup aspek kejiwaan yang diberikan melalui pengajaran dan pelatihan sesuai dengan kemampuan, dan potensi. Akhlak ditanamkan pertama-tama dengan pengetahuan serta diisyaratkan di dalam hadits dengan kata Idza Faqihu (jika mereka memiliki kefahaman) kemudian dengan praktik, seperti dikatakan seorang bijak :
“Sesungguhnya ilmu akan diperoleh dengan belajar, dan sesungguhnya akhlak dicapai dengan berakhlak praktis”.

3.      Pembinaan Ibadah

Pembinaan seseorang dalam beribadah dianggap sebagai penyempurnaan dari pembinaan akidah karena nilai ibadah yang didapat oleh seseorang akan dapat menambah keyakinan akan kebenaran ajarannya atau dalam istilah lain, semakin tinggi nilai ibadah yang ia miliki, akan semakin tinggi pula keimanannya. Maka bentuk ibadah yang dilakukan seseorang bisa dikatakan sebagai cerminan atau bukti nyata dari akidahnya.

Bentuk pengabdian seorang hamba terhadap tuhannya atau dalam istilah khusus yaitu ibadah memiliki pengaruh yang sangat menakjubkan dalam diri seseorang. Pada saat seseorang melakukan salah satu ibadah itu, secara tidak disadari ada dorongan kekuatan yang membuat dia merasa tenang dan tentram.

Yang termasuk dalam bentuk pembinaan ibadah yaitu :
1.      Pembinaan shalat.
Pembinaan ini dilakukan karena
a.      Untuk menjadi tolak ukur baik buruknya dan ibadah yang lain.
b.      Menciptakan mental dan jiwa yang tangguh, tahan, dan tabah dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.
c.       Sebagai penenang jiwa dari segala musibah.
2.      Pembinaan ibadah puasa.
Pembinaan ini dilakukan karena
a.      Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. dan rasa kepatuhan atas seluruh perintah SWT.
b.      Melatih kejujuran, kesabaran dan kedisiplinan diri serta memperkuat tekad untuk melakukan suatu pekerjaan.
c.       Menahan diri dari berbagai maksiat.
3.      Pembinaan mengenai ibadah haji.
Pembinaan ini dilakukan untuk merubah sikap seseorang agar dapat berubah menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
4.      Pembinaan ibadah zakat.
Pembinaan tersebut dilakukan karena
a.      Untuk membina kepribadian kita agar bisa menjadi orang dermawan.
b.      Mendidik agar senantiasa bersifat dermawan.
c.       Membersihkan diri dan menyucikan harta kekayaan yang dimiliki, mengikis sifat kikir dan akhlak tercela.

2.3  Bentuk-bentuk Pembinaan Mental Generasi Muda

Pembinaan mental diwujudkan dalam rangka menggali potensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, dalam rangka pembinaan mental generasi muda diterapkan dalam berbagai bentuk pembinaan mental, sebagaimana dikemukakan oleh Jusuf Suit dan Almasdi, bahwa secara garis besar pembinaan sikap mental dapat dibagi dalam beberapa hal yaitu :
a.      Membiasakan diri belajar dan bekerja.
b.      Membiasakan diri menghargai dan memanfaatkan waktu.
c.       Membiasakan diri berlaku jujur.
d.      Membisakan diri berjuang dan menghadapi tantangan.
e.      Membiasakan diri bertanggung jawab.
Menanamkan nilai moral kepada generasi muda dapat dilalui dalam bentuk :
a.      Mengarahkan dan mengajak untuk selalu mengerjakan ibadah, karena ibadah dapat meluhurkan perbuatan manusia.
b.      Mengarahkan agar rajin mengikuti pengajian-pengajian, ceramah agama, dan kegiatan keagamaan lain. Karena dalam kegiatan itu terkandung ajakan untuk selalu berbuat baik.

Menurut Anwar Masy’ari bentuk-bentuk pembinaan mental keislamanan bagi generasi Islam dapat disimpulkan melalui pengajian Al-Qur’an yang dapat dilakukan setiap saat guna menumbuh kembangkan kegemaran generasi muda membaca Al-Qur’an dan belajar (ceramah) dan diskusi tentang keislaman serta kegiatan sosial. Seperti peringatan hari-hari  besar Islam dan mengarahkan generasi muda terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan yang bercirikan Islam.

2.4  Membina  Generasi Muda Melalui Pengembangan Pembinaan

Pendidikan merupakan proses pengubahan tingkah laku menusia menuju tujuan yang dikehendaki. Dengan pendidikan generasi muda akan menjadi dewasa, berilmu, berpengalaman dan pandai berfikir. Ilmu, pengalaman dan pikiran besar kegunaannya dalam hidup dan kehidupan. Ilmu mengangkat derajat manusia, ilmu menyelamatkan manusia dari kehinaan dan kesengsaraan, ilmu adalah faktor kebahagiaan yang paling utama, terutama pada zaman teknologi canggih seperti sekarang ini.

Pengembangan pendidikan ialah menjadikan ilmu kita bertambah luas dan mendalam, dengan pendidikan kita mendapatkan ilmu, dan dengan ilmu itu kita tidak akan menjadi orang yang terbelakang.

Pendidikan Islam mengasumsikan bahwa pengetahuan merupakan proses yang berkembang terus sepanjang masa hingga akhir zaman, bukan proses yang terbatas, dan tidak seorangpun dapat mencapai akhir proses itu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Isra : 85.
وَيَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِقلى قُلِ الرُّوْحُ مِنَ اَسْرِرَبِّيْ وَمَااُوْتِيْتُمْرمِّنَ الْعِلْمِ اِلاَقَلِيْالاً(85)
Artinya : Dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit. 

Perkembangan pengetahuan lahir karena banyaknya pembahasan dan pengkajian secara terus menerus. Tidak ada batas akhir bagi manusia untuk menggali pengetahuan, karena di atas setiap orang yang berpengetahuan masih ada yang maha tahu. Manusia dengan umurnya yang terbatas, tidak mungkin mampu meliput semua ilmu dan pengetahuan, baik kesyariatan maupun kealaman.

Pengembangan pendidikan bagi generasi muda melalui dua cara yaitu :
a.      Melalui Pendidikan di Lingkungan Sekolah.

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia bahwa sekolah adalah “Rumah tempat murid belajar atau yang akrab kita kenal dengan istilah Lembaga Pendidikan, dan lembaga ini mengemban tugas khusus dari Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan harapan dari kecerdasan ini mempu memberikan sesuatu yang terbaik bagi umat dan bangsa pada umumnya”.

Sekolah adalah lembaga yang dipertimbangkan sebagai jalur strategi, yang memberikan harapan untuk menunjang upaya pemecahan masalah-masalah jangka panjang. Program-program yang diterapkan melalui bangku pendidikan tentu harus dilaksanakan secara terencana, sistematik, terarah dan berkesinambungan. Program pendidikan selalu berkembang dan maju dengan berbagai inovasi agar sesuai dengan aspirasi masyarakat.

b.      Melalui Pendidikan di Lingkungan Masyarakat.

Masyarakat merupakan tempat dimana anak dapat mengaplikasikan pendidikan yang telah diperolehnya di Sekolah. Dan masyarakat juga berfungsi membimbing proses sosialisasi individu, hal ini dapat terlaksana dalam pergerakan generasi muda. Pergerakan Generasi Muda Lingkungan dimana anak dapat melaksanakan Selp of Loading, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, dalam berorganisasi anak belajar berinisiatif, berkompetisi dan berkoperasi.




















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan :
1.      Bentuk-bentuk pembinaan fisik generasi muda adalah :
a.      Pembinaan akidah.
b.      Pembinaan akhlak.
c.       Pembinaan ibadah.
2.      Bentuk-bentuk pembinaan mental generasi muda adalah :
a.      Mengarahkan dan mengajak untuk selalu mengerjakan ibadah.
b.      Mengarahkan agar rajin mengikuti pengajian-pengajian ceramah agama, dan kegiatan agama lainnya.
3.      Membina generasi muda melalui pengembangan pendidikan meliputi :
a.      Melalui pendidikan di lingkungan sekolah.
b.      Melalui pendidikan di lingkungan masyarakat.

3.2  Saran-saran

Dari uraian di atas penulis dapat memberikan saran :
1.      Sebagai generasi muda biasakanlah berakhlak yang baik.
2.      Sebagai generasi muda giat-giatlah belajar ilmu agama.
3.      Meningkatkan akidah dalam Islam.







DAFTAR PUSTAKA

-          Ashraf, Ali. 1993. Horison Pendidikan Islam, Terjemahan Sori Siregar. Jakarta : Pustaka Firdaus.
-          Arifin, Muzayin. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara.
-          Fajar, Abdullah. 1991. Peradaban dan Pendidikan Islam. Jakarta : Rajawali.


















DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A.     IDENTITAS
Nama                                : NURNI
No. Induk                           : 09.1430
Jenis Kelamin                    : Perempuan
TTL                                    : Mepanga, 27 Desember 1994
Alamat                              : Ogobayas
Agama                               : Islam

B.      RIWAYAT PENDIDIKAN
1.      Sekolah Dasar                         : SD Inpres 2 Mepanga
2.      Sekolah Menengah     : MTs Mepanga
3.      Pendidikan Atas          : MAN Tomini

C.      ORANG TUA
1.      Ayah
Nama                         : SAIRUN
Alamat                        : Ogobayas
Pekerjaan                    : Tani  
Agama                         : Islam

2.      IBU
Nama                          : ALAMIA
Alamat                        : Ogobayas  
Pekerjaan                    : URT

Agama                         : Islam 

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻 الخميس 8 ترفع الاعمال Kamis, 8 Muharram /28 S...