Sunday, August 13, 2017

MAKALAH PENTINGNYA USAHA DAKWAH DIKALANGAN WANITA

PENTINGNYA USAHA DAKWAH DIKALANGAN WANITA






















DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN
GUNA MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH/UJIAN NASIONAL




OLEH        : USMAWATI
NIS            : 09.1480



MADRASAH ALIYAH NEGERI TOMINI
TAHUN AJARAN 2011/2012



















HALAMAN PENGESAHAN

            Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah/Ujian Nasional Tahun ajaran 2011/2012 guna mendapatkan ijazah pada Madrasah Aliyah Negeri Tomini.



Disetujui pada,
Hari                             :          
Tanggal           :


Pembimbing




SLAMET SUPRIHATIN, S.Pd.I
NIP. 19810309 200604 1 019


Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini




Drs. JUFRI MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002


                                                                       

           

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT. Rahmat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW Rasul pilihan karena atas kerja keras beliau menegakkan kebenaran di muka bumi yang fana ini. Semoga kelak mendapat syafaatnya di Yaumil Qiyamah. Amin . . . .
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat-Nya karena dengan rahmatnya jualah kami dapat menyelesaikan menyusun naskah karya ilmiah ini yang berkaitan dengan Pentingnya Usaha Dakwah Di Kalangan Wanita yang akan menjadi persyaratan mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US).
Selanjutnya kami menyadari kelemahan dan kekurangan kami dalam penyusunan karya ilmiah ini. Olehnya itu kami sangat berharap kepada pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun karya ilmiah ini.
Sehubungan dengan karya ilmiah ini kami sangat berterimakasih kepada :
1.      Kedua orang tua kami, karena atas bimbingan dan usaha beliaulah sehingga kami dapat mengenal dunia pendidikan.
2.      Ibu Slamet Suprihatin, S.Pd.I selaku pembimbing sekaligus wali kelas XII agama yang telah membimbing sekaligus mengarahkan dalam penyusunan karya ilmiah ini.
3.      Bapak Drs. Jufri Masalihu selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
4.      Bapak/Ibu guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
5.      Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Dan penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan terutama bagi penulis itu sendiri. Semoga apa yang kita lakukan mendapat pahala dari Allah SWT.
Sumber Agung,  



Penulis
Usmawati
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................          i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................          ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................         iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................         iv

BAB I        PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ............................................................................          1
1.2  Tujuan Penulisan .........................................................................          1
BAB II       PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Judul ..........................................................................          3
2.1.1        Pengertian Dakwah ..........................................................          3
2.1.2        Pengertian Wanita ............................................................          3
2.2  Tujuan Dilakukan Usaha Dakwah ................................................          3
2.3  Tanggung Jawab Wanita Dalam Usaha Dakwah ........................          4
2.4  Bentuk Usaha Dakwah Dikalangan Wanita .................................          5
2.5  Materi-materi yang Dimudzakarahkan Selama Wanita
Mengikuti Program Dakwah .......................................................          7
BAB III      PENUTUP
3.1  Kesimpulan ..................................................................................         20
3.2  Saran-saran .................................................................................         20

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................         21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................         22





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Rasulullah SAW menjadikan tiap-tiap umat mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap agama dan usaha agama, yang kaya maupun miskin, pedagang maupun petani. Tiap-tiap orang menjadi pekerja-pekerja agama. Karena apabila 100/100 buat kerja agama, maka agama akan hidup 100/100 dalam kehidupan umat manusia. Tiap-tiap orang akan berdakwah, sesuai dengan kadar ilmunya masing-masing. Untuk itu perlunya kita berdoa kehadirat Allah SWT agar diberi kepahaman tentang usaha yang mulia ini.
Sehingga mematangkan niat saya untuk memilih judul tentang Pentingnya Usaha Dakwah Dikalangan Wanita. Karena jika wanita tidak beriman, tidak berilmu alias bodoh, maka putra-putrinya itu akan menjadi korban kebodohannya, karena dari wanitalah dapat lahir generasi yang saleh dan salihah.
Wanita adalah tiang negara, remaja adalah masa kegilaan dan wanita adalah perangkap syetan. Wanita berakhlak buruk tidak mau menutupi auratnya, dan suka berbuat serong, maka perbuatan wanita penyebab pertama serongnya kaum laki-laki. Hal ini terbukti beberapa banyak kaum lelaki yang semula baik-baik lalu tergoda oleh wanita murahan sehingga melakukan kemaksiatan.
Olehnya itu kita senantiasa menyadari akan pentingnya saling mengajak dalam kebaikan sesama wanita, agar tercipta wanita yang berilmu dan bertauhid. Karena kalau wanita telah berilmu dan bertauhid maka dengan sendirinya akan punya kepribadian dan akhlak yang luhur berdasarkan pandangan syariat dan masyarakat yang berilmu.

1.2  Tujuan Penulisan
-          Agar memberi pelajaran dan pengetahuan tentang tugas wanita yang sebenarnya dan agar para pembaca khususnya para wanita.  
-          Sebagai bahan pembelajaran bagi kami untuk dapat menghadapi tugas-tugas pembuatan karya ilmiah selanjutnya.
-          Untuk dapat menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi pembaca khususnya bagi saya sendiri.
-          Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.































BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Judul
Agar pembaca tidak salah paham dalam membaca dan memahami maksud dari karya ilmiah ini terutama pengertian judul yang kami ajukan dalam karya ilmiah ini, kami akan menjelaskan perngertian dari dakwah dan wanita.

2.1.1        Pengertian Dakwah
·         Pengertian  Dakwah Secara Bahasa
Meminta dengan sangat untuk memenuhi seruan baik disambut atau tidak perintah itu.

·         Pengertian Dakwah Menurut Istilah Syar’i
Sebuah usaha baik perkataan maupun perbuatan yang mengajak manusia untuk menerima, mengamalkan dan berpegang teguh terhadap prinsip-prinsipnya dan berpegang meyakini aqidahnya serta berhukum dengan syariatnya.

2.1.2        Pengertian Wanita
Menurut definisi dalam kamus bahasa Indonesia bahwa perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui, sedangkan wanita adalah perempuan yang berusia dewasa.

2.2  Tujuan Dilakukan Usaha Dakwah Dikalangan Wanita
Tujuan dilakukan dakwah dikalangan wanita adalah agar selalu wanita :
1.      Menjaga shalat lima waktu dengan khusyu’ dan khudhu.
Maksudnya, wanita hendaknya mengerjakan pada awal waktu, di rumah dan berjamaah.
2.      Menghidupkan ta’lim wata’lum. Walaupun di rumah tetap harus menghidupkan ta’lim bersama keluarga.
3.      Melaksanakan dzikir pagi dan petang dan membaca Al-Qur’an. Sebaiknya wanita menghiasi dirinya dengan memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an.
4.      Mendidik anak secara islami. Para Ibu hendaknya mendidik anak-anaknya dengan cara sunnah Rasulullah SAW.
5.      Menjaga hijab dan hidup sederhana.
Maksudnya walaupun sedang berpergian, hendaknya selalu menjaga hijab dan didampingi mahramnya. Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya sederhana jangan berfoya-foya.
6.      Menganjurkan mahram atau suami untuk khuruj fi sabilillah. Jika ada family atau teman yang datang ke rumahnya untuk suatu keperluan maka dengan kasih sayang, cinta, mahabbah dan hikmah mengarahkan mereka untuk mengamalkan agama, supaya menghidupkan ta’lim di rumah dan mendorong suami atau lelaki mereka untuk khuruj fi sabilillah. 

2.3  Tanggung Jawab Wanita Dalam Usaha Dakwah
Tanggung jawab wanita dalam usaha dakwah adalah :
1.      Mendidik putra-putrinya secara islami.
Pemimpin di dalam suatu rumah tangga adalah Suami atau Ayah. Akan tetapi guru yang paling utama adalah Ibu atau Istri. Seorang Ibu adalah ustadzah bagi anak-anaknya. Didikan seorang Ibu adalah madrasah terbesar bagi anak-anaknya. Oleh karena itulah setiap wanita sangat penting untuk mempunyai pikiran agama.

2.      Memelihara rumah tangga suami dan anak-anaknya.
Inilah tugas utama wanita mengatur rumah tangga. Mengisinya dengan berbagai kegiatan sunnah Rasul dengan menanamkan kebiasaan sunnah Rasul satu kali dua puluh empat jam. Seperti kebiasaan makan sunnah, minum sunnah, tidur sunnah dan semuanya serba sunnah, dengan ini akan tercipta kebiasaan-kebiasaan sunnah di lingkungan rumah tangga suami.

3.      Menyampaikan Ilmu Tentang Al-Qur’an dan Sunnah.
Surah Ali-Imran ayat 187 :
وَاِذَاَخَذَاللَّهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَاُوْتُوْاالْكِتَبَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِنَّاسِ وَلاَتَكْتُمُوْنَهُ  فَنَبَذُوْهُ وَرَآ ءَظُهُوْرِهِمْ وَاشْتَرَوْابِهِ ثَمَنًاقَلِيْلاً. فَبِئْسَ مَايَثْتَرُوْنَ (187)
Terjemah :
(Ingatlah) ketika Allah memanggil janji orang ahli kitab (yaitu) : Hendaklah kamu terangkan kitab kepada manusia dan jangan kamu sembunyikan lalu mereka lemparkan perjanjian itu dibelakang punggungnya (tidak ditepati) dan mereka jual perjanjian itu dengan uang yang sedikit maka amat jahat barang yang mereka jual itu.

Pada ayat ini Allah telah menyuruh kita untuk menyampaikan ilmu kepada orang lain yaitu menyampaikan ilmu tentang kitab Allah dan sunnahtullah kepada seluruh manusia yang paling utama bagi wanita adalah menyampaikan ilmu kepada anak-anaknya dan suaminya. Olehnya itu penting ada usaha dakwah wanita karena keterlibatan wanita dalam dakwah sangat menentukan dunia Islam.

2.4  Bentuk Usaha Dakwah Dikalangan Wanita
Bentuk usaha dakwah dikalangan wanita adalah :
1.      Daiyah
Daiyah yaitu mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Potensi wanita yang sangat besar adalah dibidang dakwah tapi bukan berdakwah dengan suara lantang dihiasi dengan retorika yang memukau melainkan bentuk dakwahnya adalah dengan menghidupkan sunnah Rasul dirumahnya.
Keterlibatan wanita dalam dakwah sangat menentukan dunia Islam. Nabi Muhammad SAW telah mengatakan “wanita itu adalah tiang agama, kalau wanita itu baik maka negara itu akan baik, tapi kalau wanita itu rusak maka negara itu pun akan rusak”. Wanita memang lemah fisiknya, tapi dia menyimpan potensi dahsyat di dalam dirinya. Dia mampu mendudukkan laki-laki penguasa sekalipun dia mampu menghancurkan dunia. Tapi dia juga mampu memperbaiki dunia.

2.      Alimah
Alimah yaitu wanita yang berilmu dengan menjaga taklim secara istiqamah yang senantiasa menghidupkan taklim wataklum walaupun dirumah bersama keluarga. Apabila kita ikut serta dalam majelis ta’lim tersebut, maka kita akan mendapatkan perbaikan dalam enam hal yaitu iman, ibadah, muamalah musyawarah, akhlak dan doa.

3.      Murabiyah
Murabiyah adalah sebagai guru yang mendidik anak-anak secara islami seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Wanita diciptakan untuk mengurus rumah tangganya dan suaminya diciptakan untuk umat. Wanita diciptakan untuk berdakwah dalam lingkungan rumah tangganya dan suami diciptakan untuk berdakwah diseluruh alam. Didikan seorang Ibu adalah madrasah terbesar bagi anak-anaknya. Setiap orang tua mempunyai kewajiban mendidik anak agar menjadi manusia yang sholeh dan sholehah, berguna bagi agama, nusa dan bangsa, lebih khusus lagi membuat kebahagiaan kedua orang tuanya baik ketika masih di dunia maupun di akhirat kelak.
Bukankan Allah SWT telah berfirman dalam surah At-Tahrim : 6
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya pada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Orang tua bertanggung jawab dihadapan Allah SWT terhadap pendidikan anak-anaknya, sebab merekalah generasi yang akan memegang tongkat estafet perjuangan agama dan khalifah di bumi. Oleh karena itu, bila pendidikan terhadap anak-anak baik, maka berbahagialah orang tua, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sebaiknya kalau orang tua mengabaikan pendidikan terhadap mereka, maka akan sengsara sejak di dunia hingga di akhirat nanti.

4.      Abidah
Abidah yaitu ahli ibadah menjaga shalat diawal waktu, dzikir pagi petang. Semua pekerjaan rumah selalu diiringi dengan dzikir, istiqamah, baca Al-Qur’an dan berusaha untuk selalu menghatamkan. shalat-shalat sunnah, puasa wajib dan puasa sunnah serta gemar bersedekah.
Rumah yang dirahmati Allah SWT adalah rumah yang di dalamnya hidup amalan agama. Rumah kita harus dijadikan sebagai rumah takwa, bukan rumah maksiat.

2.5  Materi-materi Yang Dimudzakarahkan Selama Wanita Mengikuti Program Dakwah
Materi untuk suatu mudzakarah akan ditentukan oleh musyawarah jama’ah para suami.  Mudzakarah ini akan dikendalikan oleh jamaah wanita. Pemilih materi tergantung kepada kemampuan jamaah, apakah dalam jamaah itu ada wanita yang berpengalaman dalam usaha dakwah. Jika dalam jamaah itu tidak ada wanita yang berpengalaman maka dapat memilih materi-materi yang mudah seperti :
·         Mudzakarah Enam Sifat Sahabat Nabi Saw
Materi enam sifat adalah mudzakarah yang perlu dilaksanakan oleh setiap wanita yang mengikuti program dakwah. Mudzakarah ini diadakan untuk memudahkan wanita mengamalkan agama secara sempurna. Enam sifat sahabat itu adalah :
1.      Hakikat kalimat tayyibah
2.      Shalat khusu’ dan khudu’
3.      Ilmu disertai dzikir
4.      Ikramum muslimin
5.      Niat yang ikhlas dan
6.      Khuruj fi sabilillah untuk dakwah.
·         Kalimat Tayyibah, Laa Ilaaha Ilallah Muhammadurrasulullah
Arti kalimat Laa Ilaaha Ilallah Muhamadar Rasulullah adalah tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Apalagi kita mengucapkan kalimat ini dengan ikhlas dan yakin terhadap kalimat ini, maka kita telah membuat suatu perjanjian dengan Allah bahwa kita akan mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

·         Tujuan Kalimat Laa Ilaaha Ilallah
Tujuan kalimat ini adalah untuk memasukkan kebesaran Allah ke dalam hati kita dan mengeluarkan kebesaran makhluk dari dalam hati hendaknya kita yakin bahwa Allah sajalah yang berkuasa atas segala sesuatu yang diyakinkannya.

·         Keutamaan Kalimat Laa Ilaaha Ilallah
Dari Anas r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada seorangpun yang mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah. Pada suatu waktu pada malam hari ataupun siang hari. Melainkan dihapuskan keburukan-keburukannya dari buku catatan amalnya. Sehingga keburukannya itu digantikan dengan kebaikan”.

·         Tujuan Kalimat Muhammadar Rasulullah
Tujuan kalimat Muhammadar Rasulullah adalah supaya kita meyakini  bahwa hanya cara hidup Rasulullah yang akan membawa kita kepada kejayaan di dunia dan akhirat. Cara hidup lain hanya akan membawa kepada kegagalan.

·         Keutamaan Kalimat Muhammadar Rasulullah
Allah SWT berfirman: 
اِنَّ اللَّهَ وَمَلَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا.
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berhalawat ke atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman,  bershalatlah kepadanya dan berikanlah salam kepadanya”
Rasulullah saw bersabda:
اَلْمُتَمَسِّكُ بِسُنَّتِى. عِنْدَفَسَادِاُمَّتِى فَلَهُ اَجْرُمِانَةُشَهِيْدٍ. (الحديث)
“Orang yang berpegang teguh pada sunnahku pada zaman yang fasad ini, maka baginya mendapatkan pahala 100 orang mati syahid”. 

Shalat khusyu dan khudhu
Setelah kita meyakini kalimat Thayyibah, maka kita harus melaksanakan segala perintah Allah dan perintah yang pertama kali diberikan Allah adalah shalat.

Tujuan Shalat
Tujuan shalat adalah agar kita dapat membawa sifat-sifat di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari di luar shalat. Misalnya menundukkan pandangan, berdoa, dan sifat-sifat baik lainya.

Keutamaan shalat
الصلاةعمادالذين فمن اقَا.
“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa mendirikannya, berarti dia mendirikan agama dan barang siapa meninggalkannya, berarti dia meruntuhkan agama.
Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Rasullullah SAW bersabda, barang siapa yang menjaga shalatnya, maka ia akan mendapatkan lima keuntungan yaitu:
1.      Allah SWT akan menghilangkan kesempitan hidupnya.
2.      Ia akan diselamatkan dari siksa kubur.
3.      Ia akan menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan.
4.      Ia akan melewati shirat secepat kilat.
5.      Ia akan masuk surga tanpa hisab.

Ilmu Disertai Dzikir
Ilmu artinya adalah pengetahuan tentang hukum atau perintah Allah SWT. Sedangkan dzikir artinya adalah mengingat Allah SWT.
Tujuan Ilmu
Tujuan ilmu agar kita dapat mengetahui hukum halal, haram, makruh dan mubah tentang segala perintah Allah dan larangan-Nya pada setiap waktu dan keadaan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tanpa ilmu, tidak mungkin kita dapat melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan haji dengan sempurna.

Keutamaan Menuntut Ilmu
Di dalam Al-Qur’an disebutkan :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْامِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوْاالْعِلْمَ دَرَجَتِ.
 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan yang diberi ilmu beberapa drajat”.
Rasullullah SAW bersabda.
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim lelaki dan muslim wanita”.
Orang yang keluar untuk menuntut ilmu adalah jihat dan seandainya ia mati maka akan dianggap mati sahid. Barang siapa berusaha menyebarkan ilmu agamanya maka usahanya itu dihitung ibadah.

Dzikir
Dzikir adalah mengingat Allah pada setiap masa dan keadaan.

Tujuan Dzikir
           Tujuan dzikir adalah untuk menghubungkan diri kita dengan Allah SWT pada setiap masa dan keadaan.

Keutamaan Dzikirullah
Allah SWT berfirman :
فَذْكُرُوْنِى اَذْكُرْكُمْ وَشْكُرُوْالِى وَلاَتَكْفُرُوْنَ.
“Maka ingatlah kepadaku, niscaya aku ingat pula kepada-mu. Dan bersyukurlah kepada-ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) ku.  (Al-Baqarah ayat 152).

Ikramul Muslimin
Ikramul muslimin yaitu kewajiban seorang muslim untuk memuliakan muslim lainnya.

Tujuan Ikramul Muslimin
Tujuan ikramul muslimin ialah hendaknya kita menunaikan hak-hak setiap saudara kita tanpa menuntut hak kita ditunaikan oleh mereka. Kita harus mengetahui bagaimana hak dan kewajiban orang tua terhadap anaknya. Anak-anak yang harus menunaikan kewajibannya kepada orang tua mereka. Suami harus menunaikan kewajiban kepada istri. Begitu juga sebaliknya, istri harus menunaikan segala kewajibannya kepada suami. Kita sebagai seorang muslim harus menunaikan hak-hak keluarga, tetangga, orang-orang tua, anak-anak yatim piatu. Jika kita tidak menunaikan hak mereka, maka mereka dapat menuntut kepada kita  di alam akhirat nanti. Seandainya kita mempunyai amal kebaikan yang banyak, tetapi tidak menunaikan kewajiban kepada saudara-saudara kita, maka semua kebaikan kita akan dibagi-bagikan kepada mereka dan dosa-dosa mereka terpaksa harus kita pikul. Kita harus mempunyai sifat ikram seperti yang dimiliki oleh para sahabat.

Keutamaan Ikramul Muslimin
Rasullullah SAW bersabda :
“Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri-sendiri”.
Dan dikatakan lagi bahwa,
“Barang siapa menutupi kesalahan seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (kesalahannya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-hambanya selama hambanya menolong saudaranya”.
Niat Yang Ikhlas
Tujuan Niat Yang Ikhlas
           Tujuan niat yang ikhlas adalah agar segala sesuatu yang kita amalkan adalah semata-mata bertujuan untuk mencapai keridhaan Allah, bukan untuk mendapatkan sanjungan atau pujian dari manusia, bukan juga untuk mendapatkan keduniaan atau ri’a. Rasullullah bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuhmu dan bentuk rupamu, tetapi dia memandang hatimu”

Keutamaan Niat yang Ikhlas
Niat yang ikhlas akan menyebabkan pahala amalan kita bertambah besar. Hanyalah amalan yang ikhlas yang akan diterima oleh Allah SWT. Seandainya seseorang bershadaqah walaupun hanya seberat biji kurma, tetapi disertai dengan niat yang ikhlas, maka Allah SWT akan memberi pahala berupa emas sebesar gunung uhud. Akan tetapi barang siapa bershadaqah berupa emas sebesar gunung uhud, tetapi tidak dilandasi dengan niat yang ikhlas, maka Allah SWT tidak akan menerima amalnya itu.

Dakwah dan Tabliqh
Tujuan Dilakukannya Dakwah dan Tabliq.
Tujuan kita keluar dijalan Allah dalam rangka melakukan dakwah dan tabliq adalah :
a.      Memperbaiki keyakinan kita kepada Allah SWT.
b.      Memperbaiki diri sendiri dan mengajak orang lain untuk memperbaiki dirinya sendiri.
c.       Meneruskan kerja Rasulullah SAW yaitu menyebarkan agama kepada setiap manusia.
d.      Menghayati sifat para sahabat Nabi sehingga sifat-sifat tersebut wujud dalam diri kita, keluarga kita, dan seluruh umat Rasulullah SAW.

Keutamaan Khuruj Fi Sakbilillah
Allah SWT berfirman :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ اُمَّةٌ يَدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِوَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِواو لَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.
“Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan dan memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kejayaan (QS. Ali Imran ayat 104).

USHUL-USHUL DAKWAH
Ketika kita melakukan usaha dakwah, ada beberapa tata tertib dan ushul yang harus yang harus kita patuhi.
Empat hal yang harus diperbanyak.
1.      Dakwah Ilallah
Dakwah dibagi menjadi empat bagian yaitu :
a.      Dakwah Ijtunai,
Maksudnya adalah dakwah beramai-ramai.
b.      Dakwah Infiradi
Maksudnya dakwah secara sendiri-sendiri.
c.       Dakwah Umumi
Maksudnya dakwah yang dilakukan kepada orang-orang tertentu saja, misalnya tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan dan sebagainya.

2.      Ta’lim Wa Ta’lum
Ta’lim Wa Ta’lum terbagi menjadi 3 bentuk yaitu :
a.      Taklim kitabi
b.      Ta’lim halaqah Al-Qur’an
c.       Mudzakarah enam sifat sahabat
Apabila kita ikut majelis ta’lim tersebut, maka kita akan  mendapatkan perbaikan dalam enam hal yaitu :
a.      Iman
b.      Ibadah
c.       Muamalah
d.      Muasyarah
e.      Akhlak
f.        Doa

3.      Ibadah dan Dzikir
Dalam hal ini kita harus memperbanyak empat amalan yaitu :
a.      Shalat-shalat sunnah
b.      Membaca Al-Qur’an
c.       Dzikir dan
d.      Doa-doa masnunah

4.      Khidmad
Khidmad terbagi menjadi empat bagian, yaitu khidmad kepada pemimpin atau amir (apabila berada di rumah, khidmad kepada suami), khidmad kepada diri sendiri, khidmad kepada seluruh anggota jamaah, dan khidmad kepada anak-anak.
Empat hal yang harus dikurangi :
a.      Masa tidur dan istirahat
b.      Masa makan dan minum
c.       Keluar/masuk majelis ta’lim
d.      Pembicaraan yang sia-sia

Empat hal yang harus ditinggalkan :
a.      Mengharap kepada makhluk
b.      Meminta kepada makhluk
c.       Memakai barang orang lain tanpa izin
d.      Boros dan mubadzir
Empat hal yang tidak boleh disentuh :
a.      Politik
b.      Khuafiyah
c.       Pangkat dan derma serta
d.      Keburukan masyarakat
Apabila kita dapat mematuhi tata tertib ketika khuruj fi sabilillah, maka insyaAllah kita akan mendapat manfaat atas segala pengorbanan kita. Bahkan apabila kita dapat melaksanakan segala tata tertib di atas dalam kehidupan sehari-hari, itu akan lebih utama dan keridhaan Allah pun akan kita dapatkan.

Mudzakarah Amalan Sunnah Di Rumah kita 24 Jam Sehari
Selain itu perbuatan kita sehari-hari harus dilaksanakan mengikuti sunnah Rasulullah SAW seperti :
a.      Adab rumah tangga
b.      Adab mencuci
c.       Adab gadis remaja
d.      Adab-adab tidur
e.      Adab-adab makan

Adab-adab Rumah Tangga
Adab-adabnya :
a.      Setiap masuk rumah ucapkan salam.
b.      Ibu rumah tangga adalah guru di dalam rumah yang menjadi contoh bagi anak didiknya.
c.       Ibu jangan memakai pakaian yang kurang sopan karena dapat ditiru oleh anaknya.
d.      Kecuali di dalam kamar, dan yakin bahwa Allah maha melihat apa yang kita perbuat, maka harus merasa malu dan takut. Sehingga kita hanya melakukan apa yang diridhai Alllah.
e.      Jangan memasukkan lelaki lain yang bukan mahram ke dalam rumah kecuali jika di rumah ada mahramnya dan jika ada lelaki bertanya tentang suatu hal, jawab dengan tegas dan singkat jangan sampai menimbulkan fitnah.
f.        Jika akan pergi ke luar rumah, istri harus meminta izin kepada suami, dan kepergiannya itu harus sesuai dengan izin.
g.      Jika suami pergi (kerja) antar sampai pintu dan ucapkan salam. Selama suami tidak  ada, istri harus menjaga diri dan harta benda suami.
h.      Jika suami pulang, disunahkan menyambutnya dengan gembira, bersalaman dan mencium tangannya.

Adab-adab Mencuci :
a.      Pisahkan pakaian yang terkena najis, jangan dicampur dengan yang suci.
b.      Cucilah pada air yang mengalir.
c.       Cucilah dahulu pakaian yang terkena najis.
d.      Ganti air hingga tiga kali.
e.      Pakaian dalam jangan dijemur di luar, karena itu adalah aurat.
f.        Usahakan mencuci pakaian dalam sendiri.

Adab-adab Remaja
Adab di Dalam Rumah :
a.      Menghormati penjaganya dan menerima segala nasehatnya.
b.      Memperbaiki diri agar menjadi wanita yang shalihah.
c.       Menjaga nama baik penjaganya.
d.      Melatih diri dengan urusan rumah tangga seperti memasak dan membereskan rumah.
e.      Memperbanyak shalat dan puasa sunnah.
f.        Jadikan Al-Qur’an sebagai hiburan dan menghafalkannya.
g.      Banyak mengkaji sejarah wanita-wanita utamanya salafus shahih untuk dicontoh.

Adab di luar rumah
a.      Sebelum tidur, berwudhu dan shalat dua rakaat
b.      Diperbolehkan melaksanakan shalat witir sebelum tidur
c.       Membaca Al-Qur’an paling sedikit 10 ayat. Namun lebih utama membaca surah Assajadah dan Al-Mulk , sebab sebuah hadits menyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak akan tidur sebelum membaca kedua surah tersebut.
d.      Mengibas alas tidur sebelum dihamparkan. Niatkan untuk melaksanakan shalat tahajjud pada tengah malam. Jika kita tidak dapat melaksanakannya karena tertidur, maka kita tetap akan mendapat pahala shalat tahajjud tersebut.
e.      Membaca tasbih Fatimah yaitu سبحان الله   sebanyak 33 kali, الحمدالله sebanyak 33 kali, dan الله اكبر   sebanyak 34 kali.
f.        Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, kemudian menghembuskan kepada kedua telapak tangan, dan diusapkan keseluruh tubuh (telapak tangan kiri jangan sampai menyentuh wajah) hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
g.      Bermuhasabah, yaitu menghisab diri.
h.      Membaca doa sebelum tidur, yaitu :
بِسْمِكَ اللّّهُمَّ اَحْيَاوَبِسْمِكَ اَمُوْتُ.
“Dengan nama Allah aku bangun dan dengan nama Allah aku tidur”.
i.        Disunnahkan memakai celak sebelum tidur, keutamaannya adalah dapat membuat mata cantik dan jika diamalkan secara istiqamah, maka mata tidak akan menjadi kelabu. Doa memakai celak :
اَللَّهُمَّ اَتْمِمْ لَنَانُوْرَنَاوَاغْفِرْلَنَااِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍقَدِيْرً.
“Ya Allah, sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu”.
j.        Lelaki tidak boleh tidur berdua dalam satu selimut, dan wanita tidak boleh tidur berdua dalam satu selimut.
k.       Rasulullah SAW melarang tidur dengan kaki mengarah ke kiblat.
l.        Barang siapa membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, maka pahalanya sama dengan mengkhatamkan Al-Qur’an.
m.    Setelah bangun, membaca doa sebagai berikut :
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِى اَحْيَانَابَعْدَمَا اَمَاتَنَاوَاَلَيْهِ النُّسُوْرُ.
“Segala puji syukur bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah, dan kepada-Nyalah tempat kembali”.

Adab-adab Makan
Sebelum makan, cobalah membawa enam sifat para sahabat ke dalam diri kita. Di bawah ini kita akan membahas sekelumit adab-adab makan.
a.      Mencuci tangan di air yang mengalir.
b.      Jika ada, disunnahkan mencicipi garam dengan ujung jari, kegunaannya adalah dapat menghilangkan 70 penyakit.
c.       Sebaliknya kita yang menunggu makanan, bukan makanan yang menunggu kita.
d.      Disunnahkan memakan buah-buahan sebelum memakan nasi.
e.      Jika makanan datang, maka doa yang harus dibaca adalah :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَافِيْمَارَزَقْتَنَاوَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.
“Ya Allah, berkahilah pada kami rezeki yang telah engkau berikan kepada kami, dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka”.
f.        Disunnahkan makan berjamaah dalam satu nampan.
g.      Apabila kita lupa membaca doa sebelum makan, dan ingat ketika sedang makan maka ucapkanlah :
بِسْمِ اللَّهِ اَوَّلَهُ وَاَخِرَهُ.
“Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya”.
h.      Jangan memakan makanan atau minuman yang masih panas.
i.        Tidak disunahkan makan di atas meja dan duduk di kursi.
j.        Dilarang makan dan minum sambil berdiri.
k.       Dilarang makan dan minum menggunakan tangan kiri.
l.        Makan berjamaah dimulai dengan makanan yang terdekat dengan kita.
m.    Sebaiknya kita memastikan bahwa makanan yang kita makan halal dan tidak subhat.
n.      Apabila akan minum, pegang gelas dengan tangan kanan dan jari kelingking berada di bawah gelas.
o.      Lihatlah ke dalam gelas. Jika ada lalat, maka hendaknya lalat itu ditenggelamkan dengan ujung jari kemudian baru dibuang sebab lalat membawa penyakit disebelah sayapnya dan penawar disebelah lainnya.
p.      Doa sebelum minum susu :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَافِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ.
“Ya Allah, berilah keberkahan kepada kami di dalamnya dan berilah tambahan kepada kami darinya”.
q.      Ketika makan jangan membicarakan tentang urusan duniawi, karena itu adalah perbuatan orang Yahudi. Dan janganlah juga diam, karena perbuatan itu adalah amalan orang Nasrani. Sebaiknya ketika makan kita membicarakan kebesaran Allah atau berdzikir.
r.       Sesudah makan, mencuci tangan di air yang mengalir.
s.       Doa setelah makan adalah :
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِى اَطْعَمَنَاوَسَقَانَاوَجَعَلْنَامِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
“Segala puji syukur bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum dan menjadikan kami dari golongan orang-orang muslim”.









BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan :
1.      Tanggung jawab wanita dalam usaha dakwah adalah :
a.      Mendidik anak secara islami
b.      Memelihara rumah tangga suami
c.       Menyampaikan ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah
2.      Bentuk-bentuk dakwah dikalangan wanita meliputi :
a.      Daiyah
b.      Alimah
c.       Murobiyah
d.      Abidah
3.      Materi-materi yang dimudzakarahkan selama wanita mengikuti program dakwah adalah :
a.      Mudzakarah 6 sifat sahabat
b.      Usul-usul dakwah
c.       Mudzakarah amalan-amalan sunnah

3.2  Saran-saran
Usaha dakwah yang dilakukan oleh para wanita adalah :
-          Wanita harus tetap tinggal di dalam rumahnya dan menjadikan rumahnya sebagai baiti jannati.
-          Menghidupkan sunnah Rasul di dalam rumah. Mengadakan ta’lim wa ta’lum bersama keluarga.
Dengan hal ini, wanita telah melakukan usaha dakwah. Jika wanita atau Ibu rumah tangga sudah menghidupkan sunnah di dalam rumahnya dan itu sangat berpengaruh bagi anak-anak dan semua penghuni rumah. Bahkan bagi sang ayah atau suami sekalipun. Sangat diharapkan kaum wanita memahami dirinya untuk segera menghidupkan sunnah Nabi SAW dalam berbagai kegiatan hidup sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hanif, Abu Rifki. 2007. Ciri-ciri Wanita Shaleha.
Haruddin. 2002. Panduan Bagi Para Da’i. Malang : Pustaka Ramadhan.
Kambayang, Husein Usman. 2007. Wahai Wanita Dirumahmu Ada Syurgamu. Bandung : Pustaka Ramadhan.
Qisthi, Aqis Bil. 2005. Birrul Walidain. Surabaya : Bintang Usaha Jaya.
Sodida, M Qaulan. 2005. Cara dan Ciri Dakwah. Eggy Akuning : Anisa Photoshop Cempaka Baru Indonesia.














DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A.     IDENTITAS PRIBADI  
Nama                                : Usmawati
No. Induk                           : 09.1480
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir      : Kalimantan, 15 Agustus 1992
Alamat                              : Persatuan Utara
Agama                               : Islam

B.      RIWAYAT PENDIDIKAN
1.      Sekolah Dasar                         : SD Despot Ongka Santigi  
2.      Sekolah Menengah     : Madrasah Tsanawiyah
3.      Pendidikan Atas          : MAN Tomini

C.      ORANG TUA
1.      AYAH
Nama                         : Sahrudin
Alamat                        : Persatuan Utara
Pekerjaan                    : Tani
Agama                         : Islam

2.      IBU
Nama                          : Masirah
Alamat                        : Persatuan Utara
Pekerjaan                    : Ibu Rumah Tangga

Agama                         : Islam 

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻 الخميس 8 ترفع الاعمال Kamis, 8 Muharram /28 S...