Sunday, August 13, 2017

MAKALAH BUMI DAN TATA SURYA


MAKALAH BUMI DAN TATA SURYA






 






DISUSUN OLEH :
? ARDI HIDAYAT
? AGUS ERI SETIAWAN





MADRASAH ALIYAH NEGERI TOMINI
TAHUN AJARAN 2012/2013


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya dibagi menjadi matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan dibagian terluar adalah sabuk kuiper dan piringan terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh : bulan atau satelit alami bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain. Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang ? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya ? Apa yang menarik tentang Tata Surya ? pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Bumi dan Tata Surya” dengan harapan dapat membantu para pembaca. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.

B.     Rumusan Masalah
v  Bagaimana asal-usul Tata Surya ?
v  Bagaimana sejarah penemuan Tata Surya ?
v  Bagaimana penyusunan Tata Surya ?

C.    Tujuan Penulisan
v  Mengetahui asal-usul Tata Surya.
v  Mengetahui sejarah Tata Surya.
v  Mengetahui susunan Tata Surya.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Asal-usul Tata Surya

Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya :
v  Hipotesis Nebula
Hipotesis Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg (1688-1772) Tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada Tahun 1775 Hippotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada Tahun 1796. Hipotesis ini yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut Nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

v  Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moultan pada Tahun 1990. Hipotesis Planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

v  Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada Tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya  sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harrold Jeffreys Tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang demikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russel mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

v  Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom belanda yang bernama G.P Kuiper (1905-1973) pada Tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

v  Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis Bintang Kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada Tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
B.     Sejarah Tata Surya
Lima planet terdekat ke matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama ini untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima  abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia lebih tajam dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan venus, seperti venus sabit atau venus purnama sebagai akibat perubahan posisi venus terhadap matahari. Penalaran venus mengitari matahari makin memperkuat teori Heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan bumi, yang sebelumnya dibahas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1643). Susunan Heliosentris adalah matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuan lain seperti Crystian Huigens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi – Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan perhitungan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan hukum kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada 1781, William Herscel (1738-1822) menemukan uranus. Perhitungan cermat orbit uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Para astonom kemudian menemukan sekitar 1000 objek kecil kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek Trans-Neptunus), yang juga mengelilingi matahari. Disana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek sabuk kuiper (sabuk kuiper adalah bagian dari objek-objek Trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam objek sabuk kuiper diantaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003EL61 cukup menghebohkan karena objek sabuk kuiper ini diketahui memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari pluto.

Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.

C.    Susunan Tata Surya
Tata Surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta serta asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan Tata Surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi, benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.

1.      Matahari
Matahari merupakan pusat Tata Surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi bima sakti. Suhu permukaan matahari 6000 derajat celcius yang dipancarkan keluar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celcius.

2.      Planet
a.      Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Garis tengahnya 4500 km, lebih besar dari pada garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.

b.      Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Rotasi venus ± 247 hari, dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 Tahun Venus adalah 225 hari.

c.       Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149 km juga. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi ± 24 jam.

1)      Gerak Rotasi Bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.

2)      Akibat Rotasi Bumi
ü  Adanya gerak semu harian dari matahari
ü  Pergantian siang dan malam
ü  Penyimpangan arah angin, arus laut
ü  Penggelembungan di khatulistiwa dan pemetaan di kedua kutub bumi
ü  Timbulnya gaya sentifugal
ü  Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam
ü  Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya

3)      Gerak Revolusi dari Bumi
Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama terhadap bidang ekkiptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 230 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah :
ü  Pergantian empat musim
ü  Perubahan lamanya siang dan malam
ü  Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.
4)      Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di Bumi ini memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan semua materi yang ada dibumi serta atmosfernya hingga tidak hilang melayang ke alam semesta. Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap.

d.      Planet Mars
Planet ini berwarna  kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit.
Pada permukaan planet ini di dapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang masa tahun. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus. Jarak planet Mars dan Matahari adalah 226,48 km juga. Garis tengahnya adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tidak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.

e.       Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen. Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam. Oleh karena gaya gravitasinya yang sangat kuat, yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan 3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya.

f.       Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yaitu 0.75 g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 1030 C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.

g.      Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus arah gerak rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986 Uranus memiliki 14 buah satelit.

h.      Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Titron. Satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari 44.790 km, mengelilingi matahari dlam 165 tahun sekali putar.
3.      Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong dari pada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi. Bagian-bagian komet yaitu :
a.       Inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari debu dan gas.
b.      Koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
c.       Ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi (ISA=jarak antara bumi dan matahari). Arah ekor komet menjauhi matahari.
Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut bintang berekor.

4.      Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planet planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.

5.      Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel yang masuk ke atmosfer karena pengaruh gravitasi bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang tidak habis terbakar dan sampai ke bumi disebut Meteorid.

6.      Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam Tata Surya tersusun secara rapi. Selama bergerak, benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi.























BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata Surya diawali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dan Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan benda-benda langit dan hubungan satu dengan benda yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit. Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek dan terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan dibagian terluar ada sabuk kuiper dan piringan terbesar.

B.     Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ngada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.





DAFTAR PUSTAKA

Haryanto. 1999. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia.net
http://www.scrib.com
















No comments:

Post a Comment

Featured Post

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻 الخميس 8 ترفع الاعمال Kamis, 8 Muharram /28 S...