Sunday, August 13, 2017

Makalah MENGAMATI PERKEMBANGBIAKAN KATAK

MENGAMATI PERKEMBANGBIAKAN
KATAK (Rana cancrivora)









KARYA ILMIAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENEMPUH UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH




Oleh:
FAJAR HIDAYAT
                                                         NIS : 11. 1746




JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
MADRASAH ALIYAH NEGERI TOMINI
2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN

            Laporan karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah (US)/Ujian Nasional (UN), guna mendapatkan Ijazah pada  Madrasah Aliyah Negeri Tomini Tahun Pelajaran 2013/2014.



Disetujui pada :          
Hari                 :          
Tanggal           :


Mengetahui


Kepala MAN Tomini





SULJAMI EDY, S.Pd
NIP. 19730925 200212 1 002
Pembimbing





DJULIANI, S.Pd
NIP. 19720714 200312 2 001









KATA PENGANTAR

Sepatutnyalah kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “MENGAMATI PERKEMBANGBIAKAN Rana cancrivora” yang mana dalam penyusunannya dilakukan dengan cara memanfaatkan buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. Dan shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah berjasa menghantarkan umat manusia menuju akhlak yang mulia.
Dalam penyajian laporan ini kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam susunan kata ataupun kalimatnya tidak terlepas dari kesalahan dan kekeliruan, walaupun hal itu tidak kami hendaki sehingga wajarlah jika laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan ataupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan pembimbing kami demi kesempurnaan karya ilmiah ini pada tahapan berikutnya. Namun demikian, beruntung ada pihak yang bersedia membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Maka dari itu, kami selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini, dan terutama kepada :
1.      Kedua orang tuaku yang telah mendukung dan mau membantu.
2.      Bapak Suljami Edy, S.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini yang telah membantu menyediakan fasilitas yang menunjang kegiatan belajar siswa.
3.      Ibu Djuliani, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana yang selalu memberikan masukan-masukan hingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah ini.
4.      Para Dewan Guru dan seluruh Staf Tata Usaha yang telah bersedia memberikan bantuan serta sarannya kepada kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
5.      Seluruh teman kelas XII IPA yang telah banyak membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Akhirnya penulis harapkan semoga karya ilmiah ini bermanfaat untuk semuanya dan semoga Allah SWT memberikan imbalan yang lebih baik pada mereka yang telah memberikan bantuan dan menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin .... !

Tinombala,     Januari 2014


Penulis



















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................          i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................          ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................         iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................          v

BAB I      PENDAHULUAN ............................................................................          1
1.1  Latar Belakang ............................................................................          1
1.2  Rumusan Masalah ........................................................................          2
1.3  Tujuan Penelitian .........................................................................          2
1.4  Waktu dan Tempat ......................................................................          2

BAB II    TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................          3

BAB III   METODE PENELITIAN .................................................................          5
3.1  Alat dan Bahan ............................................................................          5
3.2  Cara Kerja ....................................................................................          5

BAB IV   HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................          6
4.1  Hasil Penelitian ............................................................................          6
4.2  Pembahasan .................................................................................          6

BAB V    PENUTUP .........................................................................................          8
5.1  Kesimpulan ..................................................................................          8
5.2  Saran ............................................................................................          8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................          9
LAMPIRAN ......................................................................................................         10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................         12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan animalia atau metazoa adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi sebutan lainnya adalah fauna dan marga satwa.
Hewan terdiri dari dua macam invebrata dan vebrata. Invebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Hewan invebrata mencakup semua hewan kecuali hewan yang memiliki tulang belakang, hewan ini memiliki dapat menjumpai di darat, air tawar, maupun di laut hewan invebrata ini terdiri dari beberapa filum yaitu : filum porifera, filum coelenterate, filum platyhelmenthes, filum nemathelminthes, filum annelid, filum molusca, filum echinodermata, filum antropoda, filum chordate.
Vebrata adalah subfilum dari chordate, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan invebrata. Hewan vebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dari otak. Tali ini tidak dimiliki oleh hewan invebrata dalam memenuhi kebutuhannya hewan vebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah  berpusat organ jantung dengan pembuluh menjadi salurannya. Hewan vebrata ini terdiri atas 5 kelas yaitu : kelas pisces (ikan), kelas mamalia, kelas reptilia, kelas aves (burung), kelas amphibi.
Amphibi merupakan hewan dengan kelembapan kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut mampu hidup di air dan di darat. Amphibian berasal dari bahasa Yunani yaitu amphibi yang berarti dua dan bios yang berarti hidup, karena itu amphibi dapat diartikan sebagai hewan yang hidup di dua alam contohnya R. Cancrivora.
R. Cancrivora sangat penting bagi ekosistem yaitu R. Cancrivora sebagai indikator pencemaran lingkungan. Tingkat pencemaran lingkungan pada suatu daerah dapat dilihat dari jumlah populasi R. Cancrivora yang ditemukan di daerah tersebut. Latar belakang penggunaan R. Cancrivora sebagai indikator lingkungan karena R. Cancrivora merupakan salah satu makhluk hidup purba yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Akan tetapi ancaman R. Cancrivora untuk punah adalah kegiatan manusia yang banyak merusak habitat alami R. Cancrivora, seperti hutan-hutan, sungai, dan rawa-rawa. Apalagi kini penggunaan pestisida yang meluas di sawah-sawah juga merusak telur-telur dan berudu R. Cancrivora. Untuk itu perlu ada pelestarian hidup R. Cancrivora supaya ekosistem tidak terganggu sehingga R. Cancrivora dapat berkembang biak dan melengkapi ekosistem.

1.2  Rumusan Masalah
-          Bagaimanakah daur hidup R. Cancrivora ?

1.3  Tujuan Penelitian
-          Untuk mengetahui Daur Hidup R. Cancrivora ?

1.4  Tempat Dan Waktu Penelitian
Waktu       :
Tempat      :















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Walaupun R. Cancrivora sudah cukup lama dikenal di Indonesia, tetapi masih banyak orang yang belum mengetahui secara jelas binatang itu. Pengenalan terhadap binatang ini dapat dipelajari dari beberapa hal, yaitu klasifikasinya. Hal ini sependapat dengan Arie (1999) sebagai berikut :
Filum               : Chordata
Kelas               : Amphibiata
Sub kelas         : Anaumopha
Ordo                : Anaurans
Subordo          : Diplasiocoela
Family             : Ranidae
Sub family       : Raninae
Genus              : Rana
Spesies            : R. Cancrivora. L
Siklus hidup R. Cancrivora memiliki empat fase yaitu telur, berudu, percil dan R. Cancrivora dewasa. Hal ini sependapat dengan Arie (1999) ia mengatakan bahwa siklus hidup R. Cancrivora memiliki 4 fase, yaitu telur, telur, berudu, percil, dan R. Cancrivora dewasa. Pada suhu 24-27 derajat celcius, telur R. Cancrivora akan menetas dalam waktu 48-72 jam. Dari berudu sampai percil dibutuhkan waktu 3-4 bulan sedangkan dari percil sampai dewasa dibutuhkan waktu 3-4 bulan, pada fase berudu R. Cancrivora biasa hidup pada PH 6,0 – 7,0 pada kadar oksigen antara 5,57 – 7,5 ppm.
Katak memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu merupakan hewan berdarah dingin, mempunyai jantung yang terdiri dari 3 ruang yaitu 2 serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki setiap kakinya berfungsi untuk melompat dan bersenang. Hal ini dikemukakan oleh Usni Arie (1999) bahwa R. Cancrivora merupakan hewan berdarah dingin memiliki 3 ruang jantung, mempunyai 2 pasang kaki, matanya mempunyai selaput tambahan, pernapasan kecebong ialah insang dan R. Cancrivora dewasa adalah paru-paru dan kulit.
Satu kali menetas, telur R. Cancrivora dapat menghasilkan puluhan ribu butir telur. Hal ini dikemukakan oleh Arie (1999) bahwa seekor induk betina berukuran 300–400 gram dapat menghasilkan telur sebanyak 10.000–20.000 butir telur.
R. Cancrivora dimulai dari proses perkawinan, setelah proses perkawinan selesai, si jantan akan melepaskan si betina. Hal ini sependapat dengan Rahim (2007) bahwa setelah perkawinan selesai, jantan akan melepaskan betina dan dilanjutkan dalam proses pembuahan dan proses pembuahan katak berlangsung di dalam air.
Telur R. Cancrivora baru menetas berwarna hitam akan menyebar dan menempel pada benda-benda yang ada disekitarnya. Hal ini dikemukakan oleh Rahim (2007) bahwa bila telur sudah menetas, berudu muda berwarna hitam akan menyebar dan menempel pada benda-benda setempat. Bila menjadi R. Cancrivora muda, akan hidup dipinggir-pinggir perairan sampai R. Cancrivora dewasa.
Perkembangan telur R. Cancrivora hingga menjadi katak R. Cancrivora dewasa dibutuhkan waktu 3 bulan, hal ini dikemukakan oleh Arie (1999) bahwa dilihat dari proses perkembangannya telur R. Cancrivora mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai pada R. Cancrivora dewasa selama 3 bulan.















BAB III
METODE PENELITIAN

3.1   Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan yaitu :
1.      Kertas dan pulpen
2.      Kamera HP
3.      Rana cancrivora

3.2  Cara Kerja
1.      Meletakkan telur R. Cancrivora pada media kolam
2.      Mengamati setiap perkembangannya
3.      Mencatat perubahan  


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Penelitian
Hari ke-
Panjang
Bentuk
0 – 4
1 cm
Telur
4 – 42
4,5 cm
Berudu
42 – 70
7 cm
Katak berekor
70 – 95
9 cm
Katak berkaki
95 – 110
11 cm
Katak muda
110 ke atas
14 cm
Katak dewasa

4.2  Pembahasan
Istilah R. Cancrivora dengan kodok oleh masyarakat dicampuradukkan. Istilah difdi’iut-tin. Difdi’ dalam bahasa Inggris disebut frog, sedangkan difdi’iut-tin adalah toads. Frog dalam bahasa latin disebut Rana sedangkan toad adalah Bufo. Family Rana adalah jenis yang bisa dimakan karena tidak beracun.
Istilah Amphibia berasal dari kata amphibi yang berarti dua dan bios yang berarti kehidupan. Jadi, amphibi berarti hidup didua tempat. Para R. Cancrivora kehidupan di dua tempat ini terjadi dalam rangka memenuhi siklus hidupnya. R. Cancrivora sendiri sebenarnya hidup di daratan dan bernapas dengan paru-paru. Air dibutuhkan untuk terjadinya ampleksus (jantan memeluk punggung betina) fertilisasi, perkembangbiakan telur dan perkembangan berudu (kecebong). Berudu bernapas dengan insang. Siklus hidup bullfrog mengalami empat fase, yaitu telur, berudu, percil, dan katak dewasa.
Siklus hidup bulfrog terjadi bila ada R. Cancrivora jantan dan R. Cancrivora betina mengalami perkawinan. Pada proses perkawinan, R. Cancrivora jantan naik ketubuh betina. Proses perkawinan pun dimulai dan perkawinan ini akan berlangsung sampai berhari-hari. Apabila proses perkawinan ini sudah mencapai puncaknya, si betina akan mengeluarkan telur. Bersamaan dengan itu, si jantan akan mengeluarkan sperma. Telur R. Cancrivora masih berukuran 1 mm pada hari ke-0. Dapat dilihat dari tabel kemudian pada hari ke 1 – 4 panjang telur berubah menjadi 1 cm dan masih berbentuk telur. Telur ini berwarna hitam kecoklatan, telur tersebut terbungkus oleh lender transparan yang keluar dari tubuh induk betina. Lender ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gelombang, gelombang air, serta cahaya. Pada   hari ke 4–10 ukuran telur berubah menjadi lebih panjang yaitu 2 cm. Telur ini siap untuk menetas. Pada hari ke 10 – 17 ukurannya menjadi 3 cm. Telur R. Cancrivora menetas menjadi larva (masih mempunyai insang luar) larva tidak bergerak tetapi menempel di dasar atau dinding kolam. Larva ini tidak makan selama dua minggu karena masih mendapatkan makanan dari kuning telur. Pada hari ke 17 – 28 panjang 4 cm berbentuk kecebong. Batang ekor mulai jelas terlihat dan calon bagian insang mulai berbentuk, bentuk tubuh semakin memanjang sebagai akibat adanya pertumbuhan ekor dan mengecilnya bagian perut. Bagian insang dan jantung mulai terlihat. Pada hari ke 28 – 42 ukuran berubah menjadi 4,5 cm berbentuk kecebong. Terbentuknya insang pada bagian sisi dan mata pada daerah kepala. Bagian mata semakin jelas terlihat. Bagian selaput pembungkus ekor semakin transparan di samping insang semakin jelas. Pada hari ke 42 – 20 panjang berubah menjadi 7 cm berbentuk R. Cancrivora berekor. Pada fase ini mulai terlihat adanya perkembangan mulut dan tutup insang. Tutup insang mulai berkembang, sehingga insang mulai menutup. Pada hari ke 70 – 95 panjang R. Cancrivora menjadi 9 cm. Pada fase ini tutup insang mulai lengkap dan menutupi kedua insang, sehingga insang sudah tidak terlihat semakin pesat dan sudah mulai terbentuk gigi-gigi kecil dan terbentuknya calon kaki belakang. Pada hari ke 95 – 110 panjang R. Cancrivora mencapai 11 cm dan terbentuklah kaki belakang dan ditandai dengan adanya perkembangan jari. Pada hari ke 110 bentuk tubuh mulai menyerupai R. Cancrivora dewasa. Pada fase ini kaki depan mulai berjari dan ekor mulai memendek kemudian katak tersebut ukurannya menjadi 14 cm dan terbentuklah R. Cancrivora dewasa.




BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
-          Daur hidup R. Cancrivora mulai dari telur, berudu, katak berekor, katak berkaki, dan katak dewasa.
-          R. Cancrivora merupakan hewan amphibi yang hidup di dua alam.

5.2  Saran
Metamorphosis  R. Cancrivora perlu dilestarikan untuk sebagai pelengkap ekosistem.




















DAFTAR PUSTAKA

Arie. 1999. Pembibitan dan Pembesaran Rana Sp. Jakarta : Penebar Swadaya.

Annonimous. Kebijakan Perkembangan Budidaya Rana Sp. Jakarta : Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian. 1990.

Boy C.E. Water Quality Manajemen for Pond Fish Culture. Amsterdam. Elsevier Secientific Publishing Company. 1982.

Dewi, Yasmini. Pengaruh Pemberian Ulat Terhadap Pertumbuhan Rana. Sp Skripsi Sarjana. Bogor: Fakultas Perikanan IPB. 1987.

































LAMPIRAN














DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A.    Identitas
Nama                           : FAJAR HIDAYAT
TTL                             : Palu, 06 April 1997
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Agama                         : Islam
Alamat                        : Tinombala

B.     Pendidikan
1.      Sekolah Dasar             : SD Inpres 1 Tinombala
2.      Sekolah Menengah      : SMP Negeri 5 Bolano Lambunu
3.      MAN Tomini              : Terdaftar tahun 2011

C.    Identitas Orang Tua
1.      Ayah
Nama                           : DENNY NASA (Alm)
Agama                         : Islam
Alamat                        : Tinombala
Pekerjaan                     : -

2.      Ibu
Nama                           : HAPSA H. LAKADA
Agama                         : Islam
Alamat                        : Tinombala
Pekerjaan                     : PNS

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻 الخميس 8 ترفع الاعمال Kamis, 8 Muharram /28 S...