Sunday, August 13, 2017

LAPORAN IDENTIFIKASI TANAMAN SAWI (Brasisca Yancea)

IDENTIFIKASI TANAMAN
SAWI (Brasisca Yancea)















Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Mata Pelajaran
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Pada SMK N 1 Mepanga




Oleh:
SUSILOWATI
                                                         NIS :



SMK N 1 Mepanga
Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Hortikultura
Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong
Propinsi Sulawesi Tengah
Tahun Ajaran 2014-2015


HALAMAN PENGESAHAN

Judul                           : Identifikasi Tanaman Selai (Brasisca Yancea)
Nama                           : Susilowati
No. Induk                   :
Program Jurusan          : Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Nama Sekolah             : SMK N 1 Mepanga
Kecamatan                  : Mepanga
Kabupaten                   : Parigi Moutong
Propinsi                       : Sulawesi Tengah

Menyetujui

Pembimbing I




(Santy, Sp)
Pembimbing II




(Desy Ambarsari, Sp)


Mengetahui
Kepala Sekolah




(JOKO SARWONO, S.Pd)
NIP. 19661016 199103 1 010







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmatnya yang dilimpahkannya sehingga pelaksanaan kegiatan sampai penyusunan PKL dengan judul “Identifikasi Tanaman Sawi (Brasisca Yancea)” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah membantu demi kesempurnaannya sehingga layak untuk dibaca. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Santy Sp, Ibu Desy Ambarsary Sp, yang banyak membantu untuk membuat laporan PKL.
Dan tak lupa juga penyusun mengucapkan kepada Bapak Joko Sarwono S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Mepanga, dan kepada para Dewan Guru yang selama ini telah memberi ilmu kepada penyusun dengan penuh kesabaran.
Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pembina BPSB, Bpk. Ir. Ramli Yusuf M.Si yang menjadi kepala UPT, Bapak Irawan SE, Sp, sebagai Ka Sub Tata Usaha, Bapak Muder Hande Sp, selaku pembimbing di lapangan, Bapak Julianus Tandungan Sp, sebagai penanggung jawab kultifar, Bapak Junaidi Sp, Bapak Ahyar, sebagai penanggung jawab tanaman horti dan Ibu Surti M.Si, Sp, sebagai penanggung jawab sertifikasi. Yang sudah membimbing penyusun dengan penuh kesabaran.
Dan terima kasih kepada kedua orang tua penyusun yang selalu memberi motivasi dan dukungan dan doa kepada penyusun. Terimakasih kepada sahabat-sahabat yang membantu membuat laporan PKL ini terutama kepada Sari Tutik Mawarni. Dan semoga hasil laporan PKL ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. Dan mendapat Ridho Allah SWT. Amin ... !!!


Tinombala,                 2014


Penulis
DAFTAR LAMPIRAN

























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................          i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................          ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................         iii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................         iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................          v

BAB I      PENDAHULUAN ............................................................................          1
1.1  Latar Belakang ............................................................................          1
1.2  Tujuan PKL .................................................................................          2
1.3  Tempat dan Waktu ......................................................................          
1.4  Alat dan Bahan ............................................................................          
1.5  Metode PKL ................................................................................          

BAB II    PROFIL TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN ...................          
2.1  Sejarah Kantor .............................................................................          
2.2  Denah Kantor ..............................................................................          

BAB III   TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................          
3.1  Sejarah Tanaman Sawi .................................................................          
3.2  Klasifikasi dan Botani .................................................................          
3.3  Varietas Sawi ...............................................................................          
3.4  Syarat Tumbuh ............................................................................          
3.5  Pengolahan Tanah ........................................................................          
3.6  Pembenihan .................................................................................          
3.7  Penanaman ...................................................................................          
3.8  Pemeliharaan ................................................................................          
3.9  Panen ...........................................................................................          

BAB IV   HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................          
4.1  Hasil .............................................................................................          
4.2  Pembahasan .................................................................................          

BAB V    PENUTUP .........................................................................................          
5.1  Kesimpulan ..................................................................................          
5.2  Saran ............................................................................................          

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP  


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk berpartisipasi dengan tugas langsung.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di SMK N 1 Mepanga. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan wujud relevansi antara teori yang didapat selama di SMK N 1 Mepanga dengan praktek yang ditemui baik dalam dunia usaha swasta maupun pemerintah.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) perlu dipandang karena melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas siswa dalam mengamati permasalahan dan persoalan baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang sebenarnya.
Dalam hal ini penyusun melakukan PKL menangani identifikasi tanaman Sawi (Brusisca Yancea) yang mana tanaman sawi (Brusisca Yancea) adalah salah satu tanaman di Indonesia yang mengembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat dikembangkan untuk bisnis sayuran. Diantara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah calsium. Karena calsium ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat pontensial untuk komersional dan prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung. Sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.


1.2  Tujuan PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai kegiatan siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun tujuan diadakan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu :
1.      Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
2.      Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
3.      Menambah pengalaman.
4.      Menambah wawasan.

1.3  Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Biromaru dan di kantor UPT.

1.4  Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pembudidayaan tanaman sawi yaitu cangkul, sabit, dan traktor kecil.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu benih sawi, pupuk.

1.5  Metode PKL
a.       Studi Literatur
Mengumpulkan data dari buku dan internet
b.      Wawancara
Pengambilan data wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada pembimbing BPSB dengan beberapa pertanyaan.
1.      Bagaimana cara mengolah lahan dengan baik ?
2.      Bagaimana cara pemeliharaan tanaman sawi ?






BAB II
PROFIL TEMPAT KERJA LAPANGAN (PKL)

2.1  Sejarah Kantor
Balai pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan dan horttikultura terletak di desa Lolu Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi dan balai ini beralamat di jalan Lasoso Biromaru No. 66 Biromaru.
Balai pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura merupakan unit pelaksanaan teknis daerah (UPTD) yang mempunyai peran dalam pembinaan dan pengawasan mutu benih tanaman yang sangat membantu para petani penangkar dalam penggunaan benih bermutu, bertabel dan bersertifikat juga membantu Pemerintah daerah propinsi Sulawesi Tengah dalam melaksanakan tugas khususnya dibidang pembinaan dan pengawasan mutu benih karena benih merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan produksi hasil pertanian. Maka perlu adanya pengawasan terhadap benih yang beredar di masyarakat khususnya petani penangkar untuk melindungi petani dan permasalahan atau pemalsuan benih.

2.2  Denah Kantor














BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1  Klasifikasi Sawi
Divisi               : Spermatophita
Sub Divisi       : Angios permue
Kelas               : Dicotyledonne
Ordo                : Rhoendales (Brassicales)
Famili              : Cruciferne (Brassica cene)
Genw              : Brassica
Spesies            : Brassica Juncea

Morfologi
Susunan tubuh sawi terdiri atas dua macam alat organ-organ utama yaitu Vegetatif dan Generatif.
·         Organ Vegetatif meliputi        : akar, batang, daun.
·         Organ Generatif meliputi        : bunga, biji (masjid, 2009).

3.2  Sejarah Tanaman Sawi
Indonesia mengembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sawi bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dari asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca, dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan bisnis sayuran. Diantara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah calsim. Karena calsim ini sangat mudah dikembangkan oleh banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkan. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek tekuis, aspek ekonomis dan aspek sosial sangat mendukung sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard. Indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang jawa, orang madura menyebutnya dengan sawi sedang orang sunda menyebutnya dengan serawi.
Tanaman sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami baik di dataran tinggi maupun  di dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak.
Sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua. (Rukmana, 2002).

Manfaat Sawi:
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

3.3  Varietas Sawi
1.      Sawi putih
2.      Sawi hijau
3.      Saei hama (Rukman, 2002)
Ada satu macam varietas sawi yang banyak terdapat di pasar dan biasa orang menyebut dengan sawi bakso. Yaitu :
1.      Sawi hijau

3.4  Syarat Tumbuh
Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
a.      Iklim
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin dan sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
b.      Daerah
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.
c.       Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (PH) tanah yang optimal untuk pertumbuhannya adalah antara PH 6 sampai PH 7.
d.      Cuaca
Cuaca yang cocok untuk tanaman sawi pada akhir musim penghujan dan bila ditanam pada musim kemarau membutuhkan penyiraman secara teratur.

3.5  Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dengan tlaktor. Pengolahan tanah adalah proses dimana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan bajak ataupun garu yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga, seperti tenaga manusia, dan mesin pertanian (tlaktor). Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang.

3.6  Pembenihan
Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya sawi adalah faktor pembenihan, karena benih yang baik dapat menghasilkan tanaman yang memiliki pertumbuhan bagus. Untuk setiap lahan tanam, dibutuhkan benih sawi sebanyak 750 gram. Pada umumnya benih sawi yang baik memiliki bentuk, kecil, warna kulit coklat kehitaman, agak keras, dan permukaannya licin mengkilap. Benih sawi yang akan digunakan untuk bercocok tanam harus memiliki kualitas yang baik. Jika benih tersebut didapat dari membeli, maka saat membeli harus diperhatikan lamanya penyimpanan, kadar air, varietas, suhu dan tempat untuk menyimpan (Rukmana, 2007).

3.7  Penanaman
Seminggu sebelum proses penanaman, lakukan pemupukan terlebih dahulu dengan menggunakan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha, ditambah dengan TSP 100 kg/ha dan KCL 75 kg/ha. Benih yang telah disiapkan, ditanam di atas bedengan berkisar antara 20 – 30 cm, sedangkan jarak antara bedengan 30 cm. Untuk jarak tanam dalam bedengan adalah 40 x 40 cm, 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm. Saat melakukan penanaman pilihlah terlebih dahulu bibit tersebut dengan hati-hati, lantas buat lubang berukuran 4-8 x 6-10 cm untuk menanam bibit sawi. (Sunarjono, 2004).

3.8  Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah hal yang penting, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.      Penyiraman
Penyiraman dilakukan tergantung pada musim. Jika musim penghujan datang dan curah hujan berlebihan maka pengurangan air harus dilakukan. Tetapi jika sebaliknya, jika air kurang karena datangnya musim kemarau, maka harus dilakukan penambahan air, agar kecukupan bagi tanaman sawi menjadi terpenuhi.
b.      Penjarangan
Penjarangan yaitu dengan  mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Penjarangan dilakukan setelah dua minggu penanaman.
c.       Penyulaman
Penyulaman yaitu tindakan penggantian tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit dengan tanaman baru. Selain penyulaman, lakukan pula penyiangan sebanyak 2-4 kali selama masa tanam atau disesuaikan dengan keberadaan gulma dan badungan. Penyiangan dapat dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. (Heru dan Yovita, 2003).

3.9  Panen
Panen  tanaman sawi dilakukan pada umur 40-50 hari dari umur semai. Untuk tanaman yang pertumbuhannya baik, cara untuk memanen sawi yaitu : memotong pangkal batang, mencabut seluruh tanaman, atau memetik daunnya satu persatu.










No comments:

Post a Comment

Featured Post

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram

Pekan yang sangat penting untuk berpuasa di Bulan Muharram 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻 الخميس 8 ترفع الاعمال Kamis, 8 Muharram /28 S...