DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING
OLEH :
AHMAD
SYAIFURROHMAN, A.Ma
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TAGIHAN
PADA KKG REMOTE PUNSU JAYA PALASA
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun karya tulis
ini dengan judul “DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING”. Shalawat
serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,
para sahabat yang tetap setia terhadap ajaran dan sunahnya hingga akhir zaman. Semoga
kelak kita mendapat syafaatnya di Yaumil Qiyamah. Amin ...........
Selanjutnya dalam penyusunan karya tulis ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan karya tulis ini.
Sekali lagi penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi seluruh lapisan masyarakat umum terutama bagi saya selaku penulis, dan
semoga apa yang kita perbuat mendapat pahala serta ridha dari Allah SWT.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Deforestasi dan Pemanasan Global ................................................ 3
B. Penyebab Deforestasi di Indonesia ................................................. 4
C. Dampak Deforestasi......................................................................... 5
D. Penanggulangan Deforestasi untuk
mengatasi
Global Warming............................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
B. Saran-saran ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, banyak
masyarakat yang menyalahgunakan dalam penggunaan energi minyak bumi, batu bara,
perambahan hutan dan kesalahan tehnik pertanian tertentu. Aktivitas tersebut
melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Beberapa gas rumah kaca utama adalah
karbondioksida, metana dan nitrioksida. Dalam jumlah yang cukup gas rumah kaca
diperlukan untuk menghangatkan suhu bumi. Namun dalam jumlah yang berlebihan
dan terus meningkat, keberadaan gas ini meningkatkan temperatur bumi. Bumi yang
semakin menghangat menyebabkan perubahan iklim yang saat ini dikenal dengan
istilah Cumate Change yang disebabkan oleh global warming.
Diketahui bahwa pada saat ini banyak masyarakat yang tidak
tahu bahwa betapa besarnya dampak yang diakibatkan oleh global warming.
Masyarakat juga tidak mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan
terjadinya global warming. Dalama karya tulis ini penulis mencoba mengangkat
judul “DEFORESTASI DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA BAGI GLOBAL WARMING” yang
memiliki beberapa kalimat yang harus dimengerti oleh masyarakat yaitu antara
lain :
a. Deforestasi berarti hilangnya tutupan
hutan untuk segala macam penggunaan, hilangnya tutupan hutan yang tidak dapat
menghasilkan kayu.
b. Global warming adalah pemanasan global.
Berdasarkan pengertian
konseptual mengenai beberapa kalimat yang digunakan dalam karya tulis
ini, maka dapat diketahui bahwa karya tulis ini, dibuat untuk mengubah
kebiasaan masyarakat menjadi lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Sesuai judul yang penulis angkat bahwa yang menjadi sasaran
pada pembahasan karya tulis ini adalah cara menangani masalah ini dengan baik.
Selayaknya mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah dan warga
masyarakat.
Yang menjadi pokok masalah dalam pembahasan karya tulis ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa penyebab Deforestasi di
Indonesia.
2. Apa dampak dari Deforestasi di Indonesia
terhadap global warming.
3. Bagaimana penanggulangan Deforestasi
untuk mengatasi global warming.
C. Tujuan Penulisan
Dengan penuh segenap tenaga penulis
mencoba merangkai kata demi kata dan kalimat untuk menyusun karya tulis ini
agar tersusun dengan baik. Penulis mencoba mengangkat judul ini karena ingin
memberitahukan sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan kehidupan
agar menjadi lebih baik dengan melakukan pola kehidupan yang sehat tanpa
melakukan sesuatu hal yang negatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deforestasi dan Pemanasan Global
Secara geografi Indonesia memiliki ribuan pulau yang rentan
terhadap kenaikan muka laut yang diakibatkan oleh naiknya suhu udara. 80% kota
di Indonesia berada di daerah pesisir seperti Jakarta, Semarang, Surabaya,
Makassar dan Ambon. Sebuah simulasi gambar satelit menggambarkan perubahan
Jakarta secara drastis. Tahun 2010 permukaan air laut merambah daratan pesisir
pantai utara Jakarta, tahun 2020 sebagian besar kawasan bandara Soekarno-Hatta
tergenang air. Laut dan 2050 kawasan istana negara dan taman monas tergenang
air.
Secara demografis Indonesia memiliki produk yang besar, sehingga
perubahan iklim akan menyebabkan kerentanan dalam keamanan pangan (food
security). Perubahan iklim dapat menyebabkan peledakan hama dan penyakit
tumbuhan yang dapat menurunkan produktivitas tanaman pangan, perubahan iklim
dapat mengakibatkan peningkatan berbagai penyakit manusia antara lain malaria
dan demam berdarah yang diakibatkan naiknya suhu udara. Perubahan iklim dapat
mengakibatkan perubahan pola curah hujan yang mempengaruhi distribusi air
(terutama dalam pertanian) peningkatan intensitas banjir dan kekeringan.
Hutan berperan penting menjaga kestabilan iklim global.
Secara kimiawi, vegetasi hutan akan menyerap gas carbon (CO2) Via proses
fotosintesis. Jika hutan terganggu maka siklus CO2 di atmosfer akan terganggu.
Umumnya karbon tersimpan di biomasa vegetasi, nikromasa (baik di atas permukaan
dan dalam tanah) dan bahan organik tanah di dalam ekosistem hutan. Tidak
terkendalinya gas CO2 di atmosfer bersama-sama dengan uap air, gas CFCS, metana
dan gas-gas rumah kaca lainnya berpotensi meningkatkan suhu atmosfer bumi
(baca, pemanasan global) yang dapat meningkatkan perubahan iklim).
Pemanasan global yang diikuti dengan perubahan iklim
dirasakan oleh semua negara di dunia, namun negara-negara miskin dan berkembang
yang akan menerima dampak terbesar meskipun dampak kontribusinya terhadap emisi
rumah kaca rendah. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Secara global perubahan iklim dapat berdampak
negatif terhadap munculnya penyakit baru, kepunahan jenis dan perubahan
ekosistem. Dari beberapa skenario perubahan iklim diprediksi 15 – 37% spesies
di daratan akan punah dan diproyeksikan pada tahun 2050 suhu bumi setelah
meningkat sebesar 0,8 – 1,7 C ini akan mencair es di daerah kutub yang akan
menyebabkan pemukiman air laut meningkat, hal ini menjadi ancaman bagi daerah
pesisir. Lebih dari dua pertiga kota besar di dunia dengan total 634 juta
manusia yang tinggal di daerah pesisir akan menerima efek negatif terbesar dan
beresiko diterjang banjir. Ironisnya lebih dari 70 % kota metropolitan dunia
adalah daerah pesisir.
B. Penyebab Deforestasi di Indonesia
Saat ini pada dasarnya ada dua kubu dalam perdebatan yang
berlangsung mengenai penyebab deforestasi di Indonesia. Di satu pihak ada
penjelasan-penjelasan yang memandang produksi petani kecil dan meningkatkan
jumlah petani kecil sebagai penyebab pertama deforestasi. Penjelasan tersebut
cenderung memandang penduduk sipil dan terutama petani kecil sebagai faktor
utama dalam pembabatan tutupan hutan.
Dipihak lain ada penjelasan-penjelasan meskipun mengakui
peran besar produksi petani kecil dalam deforestasi, lebih menekankan pada
peranan pemerintah dan proyek-proyek pembangunannya, dan pada sektor industri
perkayaan. Secara umum penyebab terjadinya deforestasi di Indonesia adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan pembalakan dan industri
perkayuan,
2. Pembangunan perkebunan besar,
3. Pembangunan hutan taman industri,
4. Program transmigrasi,
5. Sistem perladangan berpindah dan
perambahan hutan,
6. Kepadatan penduduk,
7. Illegal logging.
Laju deforestasi hutan di Indonesia paling besar disumbang
oleh kegiatan industri, terutama industri kayu, yang telah menyalahgunakan HPH
yang diberikan sehingga mengarah pada pembalakan liar. Penebangan hutan di
Indonesia mencapai 40 juta meter kubik pertahun, sedangkan laju penebangan yang
sustainable (lestari berkelanjutan) sebagaimana dorekomendasikan oleh
departemen kehutanan menurut World Bank 22 juta meter kubik per tahun. Penyebab
deforestasi terbesar kedua di Indonesia, disumbang oleh pengalihan fungsi hutan
(konversi hutan) menjadi perkebunan. Konversi hutan menjadi area perkebunan
(seperti kelapa sawit), setelah merusak lebih dari 7 juta ha hutan sampai akhir
1997.
C. Dampak Deforestasi di Indonesia
Dampak deforestasi yang terjadi di Indonesia ini meliputi
hal-hal, diantaranya :
1. Penurunan produktivitas lahan untuk
pertanian dan perkebunan, penurunan produktivitas lahan-lahan berdampak pada
produktivitas pangan dan produksi pertanian yang mempunyai dampak langsung pada
pendapatan ekonomi pada tingkat masyarakat.
2. Lahan kritis kehilangan kemampuan
menahan laju erosi dan daya tangkap air yang akan mempengaruhi DAS dalam
fluktuasi air menyebabkan banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim
kemarau.
3. Kelangkaan sumber daya alam dalam hal
ini yang berkaitan dengan hutan, selain itu juga dapat memicu terjadinya
konflik perebutan sumber daya tersebut.
4. Pengurangan pendapatan negara akibat
Cost yang dikeluarkan dalam penanggulangan bencana, rehabilitasi lahan dan
penanganan konflik ditingkat masyarakat.
5. Deforestasi hutan menyebabkan
rusaknya hutan yang merupakan habitat bagi sejumlah flora dan fauna meskipun
tidak mempunyai data pasti diperkirakan Indonesia akan kehilangan satu dari 50
spesies setiap tahun dimasa mendatang.
Deforestasi (kerusakan hutan) memberikan dampak yang
signifikan bagi masyarakat dan lingkungan alam di Indonesia. Kegiatan alam yang
mengesampingkan konveksi hutan mengakibatkan penurunan kwalitas lingkungan yang
pada akhirnya meningkatkan peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor dan
banjir.
Dampak buruk lainnya akibat kerusakan hutan adalah
terancamnya kelestarian satwa dan flora di Indonesia utamanya flora dan fauna
endemik. Satwa-satwa endemik yang semakin terancam kepunahan akibat deforestasi
hutan misalnya lutung jawa, merak, owa jawa, merpati hutan perak, dan gajah
sumatra. Kerusakan hutan (deforestasi) masih tetap menjadi ancaman di
Indonesia. Menurut data laju deforestasi (kerusakan hutan) periode 2003 – 2006
yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, laju deforestasi di Indonesia
mencapai 1,17 juta hektar pertahun. Bahkan kalau menilik data yang dikeluarkan
oleh State Of The World’s fores 2007 yang dikeluarkan the UN Food dan
Agriculture Organization (FAD), angka deforestasi Indonesia pada periode 2000 –
2005, 1,8 juta hektar pertahun. Laju
deforestasi hutan di indonesia ini membuat Guiness Book of the Record
memberikan “gelar kehormatan” bagi Indonesia sebagai negara dengan daya rusak
hutan tercepat di dunia.
Dari total luas hutan di Indonesia yang mencapai 180 juta
hektar, menurut menteri kehutanan Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan sebelumnya
menyebutkan angka 135 juta hektar) sebanyak 21 % atau setara dengan 26 juta
hektar setelah dijarah total sehingga tidak memiliki tegakan pohon lagi. Artinya
26 juta hektar hutan di Indonesia telah musnah. Selain itu 25 % lainnya atau
setara dengan 48 juta hektar juga mengalami deforestasi dan dalam kondisi rusak
akibat bekas area HPH (Hak Penguasaan Hutan). Dari total luas hutan di
Indonesia hanya sekitar 23 % atau setara dengan 43 juta hektar saja yang masih
terbebas dari deforestasi (kerusakan hutan) sehingga masih terjaga dan berupa
hutan primer.
D. Penanggulangan Deforestasi untuk
Mengatasi Global Warming.
Mengingat begitu bahayanya pemanasan global warming menjadi
keprihatinan berbagai pihak. Keprihatinan masyarakat dunia tempat dari
pimpinan-pimpinan negara. Keprihatinan ini diwujudkan dengan akan dilaksanakan
konferensi konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim atau UNFCC
(United Nations Framewark Convention On Cumate Change) di Bali pada tanggal 3 –
14 Desember 2007 yang akan diikuti oleh 180 Negara. Beberapa agenda yang telah
dirancang dibahas di konferensi tersebut diantaranya penurunan emisi GRK ,
Mitigasi, adaptasi, transfer teknologi-teknologi dan pendanaan yang terkait
dengan penanganan perubahan iklim.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis selesai menguraikan seluruh karya tulis ini
sesuai tuntutan sesuai dari garis-garis besar dan permasalahannya, maka kini
sampailah pada pembahasan terakhir yang merupakan bab penutup. Dengan memuat
beberapa kesimpulan inti sebagai berikut :
1. Hutan berperan penting dalam menjaga
kestabilan iklim global.
2. Pemanasan global yang diikuti dengan
perubahan iklim membawa banyak dampak negatif bagi banyak negara-negara
khususnya Indonesia.
3. Program reboisasi atau reforestasi
perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan iklim.
B. Saran-saran
1.
Untuk
mencegah terjadinya global warming kita sebagai masyarakat Indonesia harus
perduli akan lingkungan, dengan menanam pohon di hutan yang gundul akibat ulah
manusia.
2.
Kesadaran
masyarakat untuk pentingnya menghemat listrik, penggunaan minyak bumi, batu
bara, perambahan hutan dan kesalahan tehnik pertanian perlu ada ukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Saharjo, B.H. 1994. Deforestation
With Reference To Indonesia.
Wallaceana.
Barbier
E.B N Bockstael, J.C. Burgers and I. Strand. 1993.
The Timber Trade and Tropical Deforestation In Indonesia.
Dephut. 1995.
Laporan : Inventarisasi dan Identifikasi Perladangan Berpindah/Perambahan
Hutan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun Anggaran 1994/1995.
Dephut
Kanwil Propinsi Kalimantan Timur, Samarinda.
No comments:
Post a Comment