MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA
ISLAM
DALAM MENGHADAPI ERA MODERN
DIAJUKAN UNTUK SEBAGAI
SALAH SATU PERSYARATAN
GUNA MENGIKUTI UJIAN
SEKOLAH/UJIAN NASIONAL
DISUSUN OLEH :
NURNI
NIS : 09.1430
JURUSAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI
TOMINI
TAHUN AJARAN 2011/2012
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan sebagai salah
satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah atau Ujian Nasional Tahun ajaran
2011/2012 guna mendapatkan ijazah pada Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
Disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
SLAMET
SUPRIHATIN, S.Pd.I
NIP. 19810309
200604 1 019
|
|
Penyusun
N
U R N I
|
Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini
Drs. JUFRI MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, inayah dan hidayahnya dan menganugrahkan segala macam
kenikmatan yang tak terhingga yang diberikan kepada kita umat manusia dan
khususnya kepada penulis yang mana telah selesainya penyusunan karya tulis ini,
sebagai kegiatan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Ujian Sekolah atau
Ujian Nasional.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. sebagai utusan dan manusia pilihan-Nya
dan semoga kelak di yaumul qiyamah kita mendapat syafaatnya.
Amin .... !
Dengan demikian atas pertolongan dan hidayah dari Allah SWT. sehingga
karya tulis yang berjudul “MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA ISLAM DALAM
MENGHADAPI ERA MODERN” dapat terselesaikan.
Selanjutnya dalam penyusunan karya tulis ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisannya yang jauh dari kesempurnaan. Sehubungan dengan karya tulis ini
kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Kedua
orang tua kami, karena atas bimbingan dan usaha beliaulah sehingga kami dapat mengenal
dunia pendidikan.
2.
Bapak
Drs. Jufri Masalihu, selaku Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
3.
Ibu
Slamet Suprihatin, S.Pd.i selaku pembimbing sekaligus Wali Kelas XII Agama yang
telah membimbing serta mengarahkan dalam penyusunan karya tulis ini.
4.
Bapak/Ibu
guru yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada kami.
5.
Semua
pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Semoga Allah menerima usaha dan pengorbanan beliau-beliau
sekalian.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Judul .......................................................................... 3
2.1.1
Pengertian
Generasi Muda ............................................ 3
2.2 Bentuk-bentuk Pembinaan Fisik
Generasi Muda ........................ 3
2.3 Bentuk-bentuk Pembinaan Mental
Generasi Muda ................... 7
2.4 Membina Generasi Muda Melalui
Pengembangan Pendidikan . 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 11
3.2 Saran-saran ................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Generasi muda Islam sangatlah banyak tantangan yang
dihadapinya dan berusaha mengancam keberadaannya, dari hari kehari, khususnya
masa kini tantangan tersebut merupakan bagian dari sekian banyak tantangan
global yang memerangi kebudayaan Islam dan kadang-kadang terlihat dalam kedok
politik dan perang kebudayaan. Semuanya terjalin dalam satu kekuatan yang
berupaya memperdaya Islam dan pemeluknya.
Tantangan yang paling mendasar bagi generasi muda
Islam ialah kebudayaan Islam yang berhadapan dengan kebudayaan-kebudayaan luar
seperti kebudayaan barat yang tidak pantas untuk ditiru atau diteladani seperti
halnya dalam cara berpakaian yang tidak mencerminkan Islami.
Sehingga mematangkan niat penulis untuk memilih judul
tentang “MEMBINA FISIK DAN MENTAL GENERASI MUDA ISLAM DALAM MENGHADAPI ERA
MODERN”. Karena membina fisik dan mental generasi muda merupakan salah satu
upaya untuk melindungi generasi muda agar tidak diracuni oleh
kebudayaan-kebudayaan asing yang dapat mempengaruhi mereka dalam melangkah ke
depan, dan mampu membuat mereka bersikap positif dalam upaya menggali
karakteristik asli agama dan warisan umat sejalan dengan nafas kemajuan sambil
tetap berpegang pada dasar-dasar yang kokoh seperti halnya akidah.
Jika kepribadian generasi muda telah hilang dikotori
oleh pikiran-pikiran yang tidak Islami, maka bangsa akan seperti burung yang
berusaha terbang dengan satu sayap, karena pada zaman modern generasi mudalah
yang harus memikirkan bangsa dan negaranya.
Olehnya itu, kita sebagai generasi muda harus
memikirkan masa yang akan datang dan menanamkan kesabaran di dalam hati dan
membina diri dengan akhlakul karimah, sehingga dengan kesabaran dan akhlak yang
kita miliki kita sebagai generasi muda Islam dapat berperan serta dalam membangun
bangsa, negara dan agama.
1.2 Tujuan Penulisan
a) Sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US).
b) Sebagai
suatu pengalaman dan bahan pembelajaran bagi penulis untuk menyelesaikan
pembuatan karya tulis selanjutnya.
c) Agar dapat
menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam Kemunduran yang Dialami
Umat Islam
2.1.1
Pengertian Generasi Muda
Generasi muda adalah young
generation lawan dari old age youth mengandung arti populasi
remaja/anak muda/pemuda yang sedang membentuk dirinya.
Pengertian generasi muda erat
hubungannya dengan arti generasi muda sebagai generasi penerus atau penerus
generasi yang akan melanjutkan sebelumnya.
Untuk lebih dapat mengidentifikasikan
pengertian, ciri dan aspek yang terkandung dalam generasi muda yaitu :
-
Dilihat
dari segi biologis adalah istilah bayi, anak, remaja, pemuda dan dewasa
mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Anak 1
- 12 tahun
b. Remaja 12 - 15 tahun
c. Pemuda 15 - 30 tahun
d. Dewasa 30 tahun ke atas.
2.2 Bentuk-bentuk Pembinaan Fisik
Generasi Muda
Pembinaan fisik generasi muda melalui tiga cara yaitu
:
1.
Pembinaan Akidah
Akidah secara bahasa berarti
ikatan, secara terminologi berarti landasan yang mengikat yaitu keimanan. Akidah juga
sebagai ketentuan dasar mengenai keimanan seorang muslim, landasan dari segala
prilakunya, bahkan akidah sebenarnya merupakan landasan bagi ketentuan pedoman
bagi seorang berprilaku dimuka bumi.
Imam Al-Gazali
menjelaskan secara khusus bagaimana menanamkan keimanan pada seseorang. Beliau
berkata, langkah pertama yang bisa diberikan kepada mereka dalam menanamkan
keimanan adalah dengan memberikan hafalan. Sebab proses pemahaman harus diawali
dengan hafalan terlebih dahulu. Ketika seseorang hafal akan sesuatu kemudian
memahaminya, akan tumbuh dalam dirinya sebuah keyakinan dan akhirnya seseorang
akan membenarkan apa yang telah diyakini sebelumnya. Inilah proses pembenaran
dalam sebuah keimanan yang dialami seseorang pada umumnya.
Dalam proses penanaman
akidah ini, kita dapat perlu mengajarkan pada seseorang bagaimana cara mereka berbicara
atau menjelaskan tentang pemahaman mereka terhadap akidah. Tapi cukuplah bagi
mereka untuk menyibukkan diri dengan banyak membaca Al-Qur’an, mempelajari
tafsirnya, juga hadits-hadits Rasulullah SAW. serta sibukkan mereka dengan
amalan-amalan keseharian dalam ibadah. Dengan demikian secara tidak langsung akan
timbul keyakinan dengan sendirinya dalam diri seseorang ketika mereka tengah
membaca Al-Qur’an dan hadits.
2.
Pembinaan Akhlak
Akhlak merupakan buah Islam
yang bermanfaat bagi manusia serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik.
Akhlak merupakan alat kontrol bagi individu dan masyarakat, tanpa akhlak
manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang. Allah menjadikan al-asma,
al-husna sebagai nilai ideal akhlak yang mulia dan menyerukan kepada manusia
untuk meneladaninya. Sebaliknya Allah mencela akhlak buruk yang disandang oleh
orang-orang kafir dan musyrik. Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah
Q.S An-Nahl : 60 dan Al-A’raf : 180.
1.
لِلَّذِيْنَ لاَيُؤْمِنُوْنَ
بِاْلاَخِرَةِمَشَلُ السَّوْءِ ج وَلِلَّهِ الْمَسَلُ اْلاَعْلَ قلى وَهُوَالْعَزِيْزُالْحَكِيْمُ (60)
Artinya : orang-orang
yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk ; dan Allah mempunyai sifat
yang maha tinggi, dan dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana.
2.
وَلِلَّهِ
اْلاَسْمَآءُالْحُسْزَفَادْعُوْهُ بِهَا قلى
وُنَرُوْاالَّذِيْنَ يَلْحِدُوْنَ فِي اَسْمَآبِهِ
سَيَجْحَانُوْايَعْمَلُوْنَ (180)
Artinya : Hanya milik Allah al-asma’
al-husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asma’ al-husna
itu.
Rasulullah
SAW pun merupakan sumber akhlak yang hendaknya diteladani oleh orang mukmin.
Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab : 21.
لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ
اُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنْ كَانَ يَرْجُوْاالله وَالْيَوْمَ اْلاَخِرَوَذَكَرَاللهَ
كَثِيْرًا (21)
Artinya : Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir.
Ayat
Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW. banyak mengemukakan akhlak yang diserukan untuk
dipraktikkan, antara lain sabar, amar ma’ruf dan nahi munkar, adil, kasih
sayang, amanah, ikhlas, jujur, pemaaf, dan toleransi. Sebaliknya, Islam
melarang akhlak yang buruk seperti berputus asa, zalim, munafik, bermusuhan,
berdusta, mengadu domba, mengumpat, mencari-cari kesalahan orang lain, dan
membanggakan diri.
Pembinaan
akhlak dalam islam mencakup aspek kejiwaan yang diberikan melalui pengajaran
dan pelatihan sesuai dengan kemampuan, dan potensi. Akhlak ditanamkan
pertama-tama dengan pengetahuan serta diisyaratkan di dalam hadits dengan kata
Idza Faqihu (jika mereka memiliki kefahaman) kemudian dengan praktik, seperti
dikatakan seorang bijak :
“Sesungguhnya ilmu akan
diperoleh dengan belajar, dan sesungguhnya akhlak dicapai dengan berakhlak
praktis”.
3.
Pembinaan Ibadah
Pembinaan seseorang dalam
beribadah dianggap sebagai penyempurnaan dari pembinaan akidah karena nilai
ibadah yang didapat oleh seseorang akan dapat menambah keyakinan akan kebenaran
ajarannya atau dalam istilah lain, semakin tinggi nilai ibadah yang ia miliki,
akan semakin tinggi pula keimanannya. Maka bentuk ibadah yang dilakukan seseorang
bisa dikatakan sebagai cerminan atau bukti nyata dari akidahnya.
Bentuk pengabdian seorang
hamba terhadap tuhannya atau dalam istilah khusus yaitu ibadah memiliki
pengaruh yang sangat menakjubkan dalam diri seseorang. Pada saat seseorang
melakukan salah satu ibadah itu, secara tidak disadari ada dorongan kekuatan
yang membuat dia merasa tenang dan tentram.
Yang termasuk dalam
bentuk pembinaan ibadah yaitu :
1. Pembinaan shalat.
Pembinaan ini dilakukan karena
a. Untuk menjadi tolak ukur baik
buruknya dan ibadah yang lain.
b. Menciptakan mental dan jiwa yang
tangguh, tahan, dan tabah dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.
c. Sebagai penenang jiwa dari segala
musibah.
2. Pembinaan ibadah puasa.
Pembinaan ini dilakukan karena
a. Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.
dan rasa kepatuhan atas seluruh perintah SWT.
b. Melatih kejujuran, kesabaran dan
kedisiplinan diri serta memperkuat tekad untuk melakukan suatu pekerjaan.
c. Menahan diri dari berbagai maksiat.
3. Pembinaan mengenai ibadah haji.
Pembinaan ini dilakukan untuk merubah sikap seseorang agar dapat berubah menjadi
lebih baik dari yang sebelumnya.
4. Pembinaan ibadah zakat.
Pembinaan tersebut dilakukan karena
a. Untuk membina kepribadian kita agar
bisa menjadi orang dermawan.
b. Mendidik agar senantiasa bersifat
dermawan.
c. Membersihkan diri dan menyucikan
harta kekayaan yang dimiliki, mengikis sifat kikir dan akhlak tercela.
2.3 Bentuk-bentuk Pembinaan Mental
Generasi Muda
Pembinaan mental diwujudkan dalam
rangka menggali potensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk
itu, dalam rangka pembinaan mental generasi muda diterapkan dalam berbagai
bentuk pembinaan mental, sebagaimana dikemukakan oleh Jusuf Suit dan Almasdi,
bahwa secara garis besar pembinaan sikap mental dapat dibagi dalam beberapa hal
yaitu :
a.
Membiasakan
diri belajar dan bekerja.
b.
Membiasakan
diri menghargai dan memanfaatkan waktu.
c.
Membiasakan
diri berlaku jujur.
d.
Membisakan
diri berjuang dan menghadapi tantangan.
e.
Membiasakan
diri bertanggung jawab.
Menanamkan
nilai moral kepada generasi muda dapat dilalui dalam bentuk :
a.
Mengarahkan
dan mengajak untuk selalu mengerjakan ibadah, karena ibadah dapat meluhurkan
perbuatan manusia.
b.
Mengarahkan
agar rajin mengikuti pengajian-pengajian, ceramah agama, dan kegiatan keagamaan
lain. Karena dalam kegiatan itu terkandung ajakan untuk selalu berbuat baik.
Menurut Anwar
Masy’ari bentuk-bentuk pembinaan mental keislamanan bagi generasi Islam dapat
disimpulkan melalui pengajian Al-Qur’an yang dapat dilakukan setiap saat guna
menumbuh kembangkan kegemaran generasi muda membaca Al-Qur’an dan belajar
(ceramah) dan diskusi tentang keislaman serta kegiatan sosial. Seperti
peringatan hari-hari besar Islam dan
mengarahkan generasi muda terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan yang
bercirikan Islam.
2.4 Membina Generasi Muda Melalui Pengembangan Pembinaan
Pendidikan merupakan proses
pengubahan tingkah laku menusia menuju tujuan yang dikehendaki. Dengan
pendidikan generasi muda akan menjadi dewasa, berilmu, berpengalaman dan pandai
berfikir. Ilmu, pengalaman dan pikiran besar kegunaannya dalam hidup dan
kehidupan. Ilmu mengangkat derajat manusia, ilmu menyelamatkan manusia dari
kehinaan dan kesengsaraan, ilmu adalah faktor kebahagiaan yang paling utama,
terutama pada zaman teknologi canggih seperti sekarang ini.
Pengembangan pendidikan ialah
menjadikan ilmu kita bertambah luas dan mendalam, dengan pendidikan kita
mendapatkan ilmu, dan dengan ilmu itu kita tidak akan menjadi orang yang
terbelakang.
Pendidikan Islam mengasumsikan bahwa
pengetahuan merupakan proses yang berkembang terus sepanjang masa hingga akhir
zaman, bukan proses yang terbatas, dan tidak seorangpun dapat mencapai akhir
proses itu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Isra : 85.
وَيَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِقلى قُلِ الرُّوْحُ مِنَ اَسْرِرَبِّيْ
وَمَااُوْتِيْتُمْرمِّنَ الْعِلْمِ اِلاَقَلِيْالاً(85)
Artinya : Dan
tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit.
Perkembangan pengetahuan lahir karena
banyaknya pembahasan dan pengkajian secara terus menerus. Tidak ada batas akhir
bagi manusia untuk menggali pengetahuan, karena di atas setiap orang yang
berpengetahuan masih ada yang maha tahu. Manusia dengan umurnya yang terbatas,
tidak mungkin mampu meliput semua ilmu dan pengetahuan, baik kesyariatan maupun
kealaman.
Pengembangan pendidikan bagi generasi
muda melalui dua cara yaitu :
a.
Melalui Pendidikan di Lingkungan Sekolah.
Menurut kamus lengkap
bahasa Indonesia bahwa sekolah adalah “Rumah tempat murid belajar atau yang
akrab kita kenal dengan istilah Lembaga Pendidikan, dan lembaga ini mengemban
tugas khusus dari Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan harapan
dari kecerdasan ini mempu memberikan sesuatu yang terbaik bagi umat dan bangsa
pada umumnya”.
Sekolah adalah lembaga
yang dipertimbangkan sebagai jalur strategi, yang memberikan harapan untuk
menunjang upaya pemecahan masalah-masalah jangka panjang. Program-program yang
diterapkan melalui bangku pendidikan tentu harus dilaksanakan secara terencana,
sistematik, terarah dan berkesinambungan. Program pendidikan selalu berkembang
dan maju dengan berbagai inovasi agar sesuai dengan aspirasi masyarakat.
b.
Melalui Pendidikan di Lingkungan Masyarakat.
Masyarakat merupakan tempat dimana
anak dapat mengaplikasikan pendidikan yang telah diperolehnya di Sekolah. Dan
masyarakat juga berfungsi membimbing proses sosialisasi individu, hal ini dapat
terlaksana dalam pergerakan generasi muda. Pergerakan Generasi Muda Lingkungan
dimana anak dapat melaksanakan Selp of Loading, baik sebagai makhluk individu
maupun sebagai makhluk sosial, dalam berorganisasi anak belajar berinisiatif,
berkompetisi dan berkoperasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Bentuk-bentuk pembinaan fisik
generasi muda adalah :
a. Pembinaan akidah.
b. Pembinaan akhlak.
c. Pembinaan ibadah.
2. Bentuk-bentuk pembinaan mental
generasi muda adalah :
a. Mengarahkan dan mengajak untuk selalu
mengerjakan ibadah.
b. Mengarahkan agar rajin mengikuti
pengajian-pengajian ceramah agama, dan kegiatan agama lainnya.
3. Membina generasi muda melalui
pengembangan pendidikan meliputi :
a. Melalui pendidikan di lingkungan
sekolah.
b. Melalui pendidikan di lingkungan
masyarakat.
3.2 Saran-saran
Dari uraian di atas penulis dapat memberikan saran :
1. Sebagai generasi muda biasakanlah
berakhlak yang baik.
2. Sebagai generasi muda giat-giatlah
belajar ilmu agama.
3. Meningkatkan akidah dalam Islam.
DAFTAR PUSTAKA
-
Ashraf,
Ali. 1993. Horison Pendidikan Islam, Terjemahan Sori Siregar. Jakarta :
Pustaka Firdaus.
-
Arifin,
Muzayin. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara.
-
Fajar,
Abdullah. 1991. Peradaban dan Pendidikan Islam. Jakarta : Rajawali.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : NURNI
No.
Induk : 09.1430
Jenis
Kelamin : Perempuan
TTL : Mepanga, 27 Desember 1994
Alamat
: Ogobayas
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SD
Inpres 2 Mepanga
2. Sekolah Menengah : MTs Mepanga
3. Pendidikan Atas : MAN Tomini
C. ORANG TUA
1. Ayah
Nama :
SAIRUN
Alamat : Ogobayas
Pekerjaan :
Tani
Agama : Islam
2. IBU
Nama : ALAMIA
Alamat : Ogobayas
Pekerjaan :
URT
Agama : Islam
No comments:
Post a Comment