PROSES PENGANGKUTAN AIR
PADA BATANG
Diajukan sebagai
salah satu persyaratan dalam mengikuti
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah
(US)
Oleh:
MUTHOHAROH
NIS : 9945834565
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MADRASAH ALIYAH NEGERI TOMINI
2012/2013
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
tulis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah
(US)/Ujian Nasional (UN), guna mendapatkan Ijazah di MAN Tomini Tahun Pelajaran
2012/2013.
Disetujui
pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
DJULIANI,
S.Pd
NIP.
19720714 200312 2 001
|
Mengetahui
Kepala
MAN Tomini
Drs. JUFRI MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik serta hidayahnya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berupa karya ilmiah dengan judul “Proses
Pengangkutan Air pada Batang”.
Shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, atas jerih payah beliau
dalam menegakkan kebenaran yaitu agama Islam, dan semoga kita mendapatkan syafaatnya
di Yaumil Qiyamah. Amin ....
Selanjutnya dalam
penyajian karya tulis ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan karya tulis ini, hal ini dikarenakan masih terbatasnya
ilmu pengetahuan dan sumber-sumber materi yang penulis miliki sehingga wajarlah
bila laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Olehnya itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
karya ilmiah ini baik secara langsung maupun tidak langsung terutama kepada :
1. Kedua
orang tua penulis yang telah mengasuh dan memasukkan penulis ke setiap jenjang bangku
sekolah serta memberikan dukungan moral dan do`a sehingga penulis dapat menimba
ilmu hingga Madrasah Aliyah ini.
2. Drs.
Jufri Masalihu, selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini yang telah
menyediakan fasilitas pendidikan dan perlengkapannya.
3. Ibu
Djuliani, S.Pd. selaku pembimbing dan wali kelas yang telah banyak memberikan
arahan serta masukan dalam menyusun karya ilmiah ini.
4. Teman-teman
kelas XII IPA2 yang telah mendukung penulis dalam pembuatan karya
tulis ini.
Dan penulis berharap
semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan terutama
bagi penulis sendiri. Semoga apa yang kita lakukan mendapat pahala dari Allah
SWT.
Sumber Agung, 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan
Penelitian ......................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
BAB
III METODE PENELITIAN ................................................................. 5
3.1 Alat
dan Bahan ............................................................................ 5
3.2 Cara
Kerja .................................................................................... 5
3.3 Waktu
dan Tempat ...................................................................... 5
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 6
4.1 Hasil
Penelitian ............................................................................ 6
4.2 Pembahasan
................................................................................. 6
BAB
V PENUTUP ......................................................................................... 9
4.1 Kesimpulan
.................................................................................. 9
4.2 Saran
............................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alat
dan Bahan
Gambar 2. Proses
Pertumbuhan
Gambar 3. Hasil
Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah satu ciri tumbuhan adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah
bertambahnya tinggi batang dan jumlah daun. Sedangkan perkembangan adalah
proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan
secara pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti tangan dan kaki
seperti yang ada pada manusia dan hewan, tetapi organ-organ mereka sangatlah
kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang
menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki akar, batang, daun, bunga dan buah.
Tetapi ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki organ-organ tersebut.
Tumbuhan juga memiliki jaringan. Jaringan yaitu kumpulan dari beberapa
sel. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem (Embrional)
dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan meristem disebut juga jaringan muda
karena terdiri dari sel-sel yang masih muda (Embrional), belum mengalami
diferesiensi sel, dan sel-selnya masih aktif membelah. Berdasarkan letaknya
pada batang, jaringan meristem terdiri atas tiga macam yaitu meristem
laterelal, meristem interkalar dan meristem apikal. Berdasarkan asal
terbentuknya jaringan meristem terbagi atas dua macam yaitu jaringan primer dan
jaringan sekunder. Sedangkan jaringan permanen (dewasa) terdiri atas empat
macam yaitu jaringan pelindung (Epidermis), jaringan dasar (Parenkim), jaringan
penguat (Mekanik), dan jaringan pengangkut.
Tumbuhan pasti mempunyai jaringan pengangkut terpenting yang terdiri dari
Xylem dan Floem. Jaringan ini terletak pada akar dan batang. Kedua jaringan
tersebut mempunya peranan penting yaitu untuk mengambil air dari dalam tanah.
Selain itu makhluk hidup juga memerlukan air sebagai zat pelarut. Seperti
pada tumbuhan, air berfungsi sebagai zat pelarut dan juga sebagai tempat reaksi
Enzimatik dan menentukan laju Fotosintesis. Kemudian air juga akan disebarkan
keseluruh organ-organ yang ada pada tumbuhan melalui jaringan pengangkut dan
kemudian akan disebarkan keseluruh organ-organ pada tanaman agar tanaman dapat
tumbuh dan berkembang secara maksimal dan melakukan fungsinya masing-masing.
Proses pengangkutan air ini disebut Transportasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari makalah
ini antara lain :
1. Bagaimananakah
proses pengangkutan air pada tumbuhan itu ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui proses pengangkutan air pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat
keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Sesuai yang dikemukakan oleh Soemarwono
(1990), pada tingkat rendah (misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara
yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan
tingkat tinggi (misalnya Spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh
pembuluh pengangkut yang terdiri dari Xylem dan Floem.
Alat yang berperan pada transportasi zat-zat hara yaitu Xylem, yang
mengangkut air dan mineral ke daun dan sebagai penyongkong tanaman, tersusun
atas trakeid yang tersusun oleh sel-sel tunggal yang memanjang berbanding tebal
dan berupa sel mati. Sesuai yang dikemukakan oleh Pradhan (2001), di beberapa
tempat, sel mati itu berbanding tipis, yang disebut noktah. Noktah-noktah
trakeid yang berdekatan terletak saling berpasangan, mereka hanya terpisah
selapis tipis dinding sel.
Perjalanan garam-garam mineral berasal dari tanah itu naik ke atas
melalui Xylem setelah sampai ke daun sebagian dan garam-garam tersebut
digunakan di dalam daun dan sebagian yang lain diedarkan ke bawah dan ke atas melalui
Floem. Sesuai yang dikemukakan oleh Dwidjosoeputro (1980), pembebasan dari
Xylem ke Floem dan sebaliknya, maka didapati juga pengangkut zat-zat makanan secara
Transversal yang berlangsung melalui jari-jari empelur.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur hara. Sesuai yang
dikemukakan oleh Lakitan (1996), faktor-fator itu antara lain :
a. Faktor air untuk melarutkan zat unsur hara atau zat
mineral sehingga mudah menyerap air.
b. Daya serap akar, tekanan setiap tumbuhan
berbeda-beda. Besarnya tekanan air dipengaruhi oleh besar kecilnya/tinggi
rendahnya tumbuhan. Bukti adanya tekanan atau daya dari serap yang terjadi pada
akar ini adalah pada batang yang dipotong maka air tampak tergenang di
permukaan tunggaknya.
Tumbuhan menyerap air melalui rambut akar yang ganda di dekat ujung akar.
Sesuai yang dikemukakan oleh Nugroho dan Issirep (2002), Air dan mineral
sebagai hara secara luas tersimpan dalam tanah dan biasanya dapat dimanfaatkan dalam
jumlah kecil. Air meresap sampai pada akar melalui Osmosis. Air berdifusi
melalui ruang antar sel parenkim korteks yang disebut opoplas. Air juga
berdifusi dari sel ke sel melalui plasmodesmata dan cara ini disebut dengan
simplas.
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya kemungkinan pembahasan tersebut
diadakan dimana kulit (Floem) tanaman dipisahkan dari kayu (Xylem) dengan suatu
lapis kertas. Sesuai yang dikemukakan oleh Anonim (2009), Pengangkutan unsur
hara dari tanah itu terutama lewat Xylem, kedua bahwa unsur tersebut melintas
ke bagian Floem secara bebas sehingga pengangkutan unsur-unsur organik dari
tanah ke daun itu terutama lewat Xylem dan organik melalui Floem.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
dan Bahan
Alat :
a.
Gelas
b.
Sendok
c.
Penggaris
d.
Stopwatch
Bahan :
a.
Seledri (Ampium
graveolens)
b.
Pewarna merah
c.
Air
3.2 Cara
Kerja
1. Memasukkan air ke dalam gelas
2. Melarutkan pewarna merah dengan air
3. Mengaduk larutan tersebut hingga tercampur
4. Memasukkan Seledri (A. graveolens) ke dalam larutan
5. Mengamati air yang naik pada batang Seledri (A. graveolens) selama 2 jam
6. Mengukur ketinggian air yang terserap pada batang.
3.3 Waktu
dan Tempat
1.
Waktu : 2 jam
2.
Tempat : LABORATORIUM
MAN TOMINI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian
Tabel Pengamatan
No
|
Waktu
|
Air
yang Diserap
|
1
|
1 jam
|
3 cm
|
2
|
2 jam
|
5,3 cm
|
4.2 Pembahasan
Salah satu ciri
tumbuhan adalah mengalami transportasi. Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat
keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Proses transportasi ini disebut denan proses
pengangkutan air. Pengangkutan air ini dilakukan melalui batang yaitu melalui
pembuluh pengangkut yang disebut xilem dan floem.
Salah satu
tanaman yang melakukan proses pengangkutan melalui batang adalah tanaman
seledri (A.graveolens). Dalam proses
pengangkutan air ini tanaman seledri (A.graveolens)
memerlukan waktu untuk melihat banyaknya air yang mampu diangkut oleh
batang.
Dari tabel
pengamatan diatas dapat diketahui bahwa batang seledri (A.graveolens) yang direndam di dalam gelas berisi air yang diberi
pewarna merah. Setelah 1 jam air yang diangkut adalah setinggi 3 cm. Hal itu
ditandai dengan batas garis berwarna merah pada batang seledri (A.graveolens). Hal ini dikarenakan
adanya xilem pada batang. Xilem sebenarnya berbentuk kolom-kolom panjang yang
bagian tengahnya kosong. Kolom berbentuk tabung ini terdapat dari akar tanaman
sampai ke daun-daun tanaman. Tabung-tabung xilem yang kosong ini memudahkan
tugas xilem untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral sehingga tidak ada
dari mereka yang tersangkut pada bagian-bagian sel tertentu (protoplasma).
Sedangkan batang
seledri (A.graveolens) yang direndam
di dalam gelas berisi air yang diberi pewarna merah pada waktu 2 jam, air yang
diangkut oleh batang setinggi 5,3 cm.
Hal ini sesuai dengan tabel nomor 2 pada pengamatan diatas. Pengangkutan air
pada waktu 2 jam ini lebih tinggi daripada waktu 1 jam, sebab semakin lama
perendaman maka semakin banyak air yang diserap oleh batang seledri (A.graveolens).
Jaringan
pengangkut yang lain adalah floem. Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan
zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem
tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu pembuluh tapis, sel
pengiring, parenkim, serabut dan sklerenkim.
Selanjutnya, air
dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan
sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/amilum/pati.
Pengangkutan hasil fotosintesis berupa
larutan melalui floem secara vaskuler keseluruh bagian tubuh yang disebut
translokasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
1) Proses pengangkutan air pada batang melalui jaringan
pengangkut yang terdiri dari Xylem dan
Floem.
2)
Semakin lama waktu pengangkutan air,
maka semakin tinggi pula proses pengangkutan air.
5.2 Saran
1) Perlu penelitian yang lebih khusus agar memperoleh
hasil yang memuaskan.
2) Penelitian sebaiknya dilakukan lebih lama lagi agar
air yang naik pada batang semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Omegawati, Wigati Hadi.
2010. Biologi untuk SMA Kelas XI.
Klaten.
Purnomo. 2003. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Yogyakarta.
Airlangga. 2004. IPA Biologi Kelas VIII. Surabaya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : MUTHOHAROH
Tempat Tanggal Lahir : Tinombala, 28-10-1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tinombala
B. Pendidikan
Pendidikan Dasar : MIN Tinombala, Lulus tahun 2007
Pendidikan Lanjut : 1) MTs
Tinombala, lulus 2010
2) MAN
Tomini, terdaftar 2010
C. Orang
Tua
1)
Ayah
Nama : MOH.
ARFA’I
Agama :
Islam
Pekerjaan : Tani
Alamat :
Tinombala
2)
Ibu
Nama : ISTIQOMAH
Agama :
Islam
Pekerjaan : URT
Alamat : Tinombala
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Alat dan Bahan
Gambar 2.1 Cara Kerja
Gambar 3.1 Hasil Penelitian
No comments:
Post a Comment