SEJARAH BERKEMBANGNYA RENANG
OLEH
:
RENI RAHAYU
JURUSAN
PERTANIAN
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN TINOMBALA
TAHUN
AJARAN 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan karya tulis ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga, serta kepada seluruh umat yang
menjalankan ajarannya.
Karya tulis ini semoga
dapat memberi manfaat terhadap pembaca sehingga dapat memahami mengenai olahraga
renang.
Penulis berharap agar
karya tulis/makalah ini dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri sehingga
dapat memahami apa manfaat dan faedah dari olahraga renang. Maka dari itu penulis berusaha mencari solusi
dengan menyusun karya tulis ini.
Kami menyadari bahwa
karya tulis atau makalah ini belum sempurna. Akhir kata “Tiada gading yang tak retak”
untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan
karya tulis ini dan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Amin ......... !
Tinombala,
09 Maret 2012
Penulis
Reni Rahayu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah ........................................................................ 5
BAB
II PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Renang di Indonesia ........................................... 6
B. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia
Internasional................................................................................. 9
C. Manfaat
Renang Bagi Kesehatan ................................................ 10
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................. 12
B. Saran-saran
.................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Renang telah dikenal
sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam “gua
para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat daya Mesir.
Referensi tulisan yang
berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey,
Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat
lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman,
menulis buku renang pertama kali, “Colymbetes”. Kompetisi renang di Eropa
dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.
Gaya bebas, yang
kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur
Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari
pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902
the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas.
Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International
(FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya
kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia
diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
1.
Zaman Kuno
Lukisan dari Zaman
Batu telah ditemukan di dalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura)
di bagian Barat Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan
gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukkan
gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya
dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir
yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat
perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain
mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan
dinding Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling
terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari
sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda
juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana
Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang
berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi
dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan
variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang
juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya,
orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii.
Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk
Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42,
Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah
dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno
Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani
tidak mengikutsertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekkan
olahraga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak
mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan
mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari
ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar
para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani
menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia
telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun
sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan
laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan
dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia
berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa
ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis,
ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius
Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850
tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para
perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat
bantu renang. Di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai,
dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi,
diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal
sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang,
yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang
juga dikenal sejak saat itu.
2.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya
merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria
dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan
tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang
populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang
oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16,
pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa
busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci
membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor
bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang “Colymbetes”.
Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam.
Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan
metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti
kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu
yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang,
menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603
organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang
menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis
Perancis Thevenot menulis “Seni Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat
mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa
Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa
yang akan datang.
Pada tahun 1708,
kelompok penyelamat pertama yang dikenal “Asosiasi Chinkiang untuk
Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih
ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai
pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts
Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis
“Gymnastik für die Jugend” (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya
bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974
Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang,
termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun
1798 Guts Muts menulis buku lain “Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum
Selbstunterricht” (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar
sendiri), merekomendasikan penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam
belajar berenang.
Bukunya menjelaskan
tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga
saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan
renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa
renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat
lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di
Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok
kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di
Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada
yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang
masih sangat muda.
3.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade
dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga
renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan,
namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m
gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred
Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan
pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana
dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100
m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus,
dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan
catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten
Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang
sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya
membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan
cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900
menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200
m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan
pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu),
hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan
perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John
Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade
terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada
pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub
Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan
Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen
dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama
Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk
asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen,
dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia
menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan
menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan
gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk
menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan
oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa
sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia
mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi
perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal
sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi
gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun
1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard,
880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya
dada, dan 4*50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim
panas tahun 1904).
Perlombaan ini
membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya
yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian
besar orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan
kompetisi untuk lompat jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat
kedalam kolam renang diukur.
Pada tahun 1907
perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai
“penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam
tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana
baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.
Kellerman merubah baju
renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah,
namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di
bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang
kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang
Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur)
dibentuk.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah : Bagaimana caranya supaya siswa termotifasi
untuk meraih prestasi dalam olah raga renang ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Renang di
Indonesia
Sejak
sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah
dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia
untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang
yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.
Memang
waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi
harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu
tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah
satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah
kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai
dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan
olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama
berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan
Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7
perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah
seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.
Selain
Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang
dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond
atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost
Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan
kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat
itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.
Dalam
tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen, berhasil
keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan
menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu
berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga
menjadi utusan Hindi Belanda.
Di
tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk
100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil
dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda. Dua
orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki Heckle
turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri menduduki
urutan ke 8.
Hingga
tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 12.00
perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa
berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan
pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat
umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air praktis
menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan
penjajah.
Hingga
tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah pimpinan
Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951
lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI.
Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama,
Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan
komisi teknik.
Sejak
saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan berkembang
serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi
Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de Nation). dan
International Olympic Committee (IOC).
Hingga
tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh
karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat
daerah. Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian berkembang,
hal ini ditandai dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun
di tingkat nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga
Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.
Dengan
makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952,
Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki,
kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di
Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian
Games ke II di Manila, Philipina.
Pada
tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengan
menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu
sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III
diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini memilih kembali
kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3
pengurus lainnya.
Untuk
ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar
(sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan,
diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi.
Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan
PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi
singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di
tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama
kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur.
Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih
kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi,
juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI)
menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan
ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga
yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan
ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres
di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua,
dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang
anggota.
Kemajuan
olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962,
berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di
bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak
lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI
menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua
umum D. Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang,
loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke
VI itu adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang
PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun
dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun
dalam kenyatannya perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.
Pada
tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana
pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk
menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI
mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966,
Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil
bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah
PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya
mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada
D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan
panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat
indah dan polo air.
B.
Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional
Prestasi
peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional
sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab
menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius Sunito
dan para pengamat olah raga lainnya mengatakan kalau masalah dana adalah
penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi
renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain,
kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin. Atlet renang Indonesia
pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional.
Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama
bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun
medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya
ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang
pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn Victor,
Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas
dengan catatan waktu 3 menit 47 detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong
Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas selain dari
nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya
kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak
diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor
untuk nomor 100 meter gaya punggung. Tim renang Indonesia kembali akan
mengikuti kejuaraan dunia di Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum
tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada
Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu, yaitu dari
nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra Gunawan.
C.
Manfaat
Renang Bagi Kesehatan.
Olahraga Renang adalah salah satu
olahraga yang menyenangkan sekaligus sangat efektif dan optimal untuk kesehatan
dan kebugaran tubuh. Namun sayangnya, olahraga ini biasanya dilakukan hanya
pada waktu berlibur atau waktu senggang saja. Padahal, banyak manfaat yang akan
dirasakan jika melakukannya dengan rutin.
Albert M. Hutapea
dalam bukunya “Menuju Gaya Hidup Sehat” mengungkapkan, penelitian selama 16
tahun terhadap 17.000 alumnus Universitas Harvard menunjukkan, mereka yang
tidak aktif berolahraga (yang membakar tidak lebih dari 500 kalori per minggu
dalam kegiatan olahraga) lebih cenderung mengidap penyakit jantung.
Karena itu, olahraga
adalah sebuah keharusan dalam hidup kita. Olah raga mesti dijadikan bagian dari
gaya hidup. Apalagi renang, hampir semua otot tubuh terlibat di saat melakukan
renang. Kelompok otot-otot besar akan digunakan, seperti otot perut, otot lengan,
pinggul, pantat dan paha.
Olahraga Renang juga baik untuk
mereka yang kelebihan berat badan, hamil, orang lanjut usia atau mereka yang
menderita arthritis. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air
(mengapung); sehingga, sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan
renang akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien. Perkenalkan renang
sejak awal pada anak-anak agar mereka menyukai karena sifatnya yang seperti
“main air”.
Berenang adalah salah
satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg
merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang
terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan
ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang
paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil
dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki
banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan
rutin, manfaat tersebut antara lain:
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita
menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher,
anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan
telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar
karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan
otot-otot tubuh.
2.
Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan
menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran
darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat
dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3.
Menambah tinggi badan
Berenang secara baik
dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam
pertumbuhan tentunya).
4.
Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi
orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular dan
pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan
bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5.
Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh akan terasa
lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi
lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6.
Self safety
Dengan berenang kita
tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan
khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7.
Menghilangkan stres.
Secara psikologis,
berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang
yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
Sebelum berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’, dianjurkan melakukan gerakan
pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan
suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan
setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara
drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas,
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih
luas dari pada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul
atlet renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.
2.
Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang
perlu diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan
rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi
di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di
kancah internasional.
3.
Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan
tubuh.
B.
Saran – saran
1.
Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan
adalah disiplin.
2.
Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau
perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment