KEMUNDURAN UMAT ISLAM SAAT
INI
DAN CARA MENGATASINYA
DIAJUKAN
UNTUK SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN
GUNA
MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH/UJIAN NASIONAL
OLEH : MIFTAKHUL JANNAH
NIS :
09.1411
MADRASAH
ALIYAH NEGERI TOMINI
TAHUN
AJARAN 2011-2012
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan sebagai salah
satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah/Ujian Nasional Tahun ajaran 2011-2012
guna mendapatkan ijazah pada Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
Disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
SLAMET SUPRIHATIN, S.Pd.I
NIP. 19810309 200604 1 019
Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini
Drs. JUFRI MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan taufik dan hidayahnyalah sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ini
dengan judul “KEMUNDURAN UMAT ISLAM SAAT INI DAN CARA MENGATASINYA”. Shalawat
serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
para sahabat yang setia terhadap ajaran dan sunahnya hingga akhir zaman. Semoga
kelak di Yaumil Qiyamah kita mendapat syafaatnya. Amin . . . .
Selanjutnya dalam penyusunan karya tulis ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisannya yang jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan karya tulis ini. Sehubungan
dengan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang selalu
mendukung penulis baik secara moril maupun doa.
2. Bapak Drs. Jufri Masalihu selaku Kepala
Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
3. Ibu Slamet Suprihatin, S.Pd.i selaku pembimbing
yang selalu memberikan kritik dan saran pada penulis.
4. Segenap dewan guru MAN Tomini yang
telah memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Teman-teman kelas XII Agama yang
telah membantu penulis dalam pembuatan karya tulis ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dan penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan terutama bagi penulis itu sendiri. Semoga apa yang
kita lakukan mendapat pahala dari Allah SWT.
Sumber Agung,
Penulis
Miftakhul Jannah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
1.3 Alasan Memilih Judul .................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam Kemunduran yang Dialami
Umat Islam ........... 3
2.2 Beberapa Penyebab Kemunduran Umat
Islam ........................... 5
2.3 Cara Memperbaiki Kemunduran Umat
Islam.............................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 10
3.2 Saran-saran ................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari sejarah kehidupan kaum muslimin pada tiga belas abad
yang silam dapat kita ketahui bahwa umat Islam adalah satu-satunya pemilik dan
penguasa kemuliaan, keagungan, keberanian, dan kehebatan serta kekuatan. Namun,
bila kita beralih dari lembaran sejarah sekarang ini, maka kaum muslimin sudah
banyak mengalami kemunduran. Kurangnya kerjasama, persaudaraan, dan kasih
sayang, dan tidak lagi memiliki adab yang baik maupun akhlak mulia, juga tidak
ada lagi amal perbuatan yang baik.
Musuh-musuh kita sangat bergembira dengan kemunduran umat
Islam saat ini. Kelemahan-kelemahan kita diperlihatkan dengan terang-terangan
dan kita dijadikan bahan tertawaan. Tidak cukup sampai disitu, bahkan para
pemuda kita yang telah mendapat pendidikan gaya baru telah berani mempermainkan
asas-asas agama yang suci ini dan menentangnya, bahkan syariat yang suci ini
dianggap tidak layak untuk diamalkan, sia-sia dan tidak ada gunanya. Sungguh
mengherankan, kaum yang telah membuat kenyang dunia. Mengapa justru kehausan ?
Kaum yang telah mengajarkan adab dan kebudayaan, mengapa sekarang justru tidak
beradab dan berbudaya ?
Para pendahulu kita telah mencapai kemuliaan yang sempurna,
tetapi kita berada dalam ambang kehancuran. Maka dapat diketahui derajat yang
sempurna, sedangkan kita jauh dari nikmat yang sangat besar itu, sebagaimana
sabda Nabi SAW :
“Akan
datang suatu zaman bahwa tidak akan tersisa Islam kecuali namanya saja dan
tidak pula Al-Qur’an kecuali tulisannya saja”.
1.2 Tujuan Penulisan
-
Agar
dapat memberi pelajaran dan pengetahuan tentang bagaimana cara mengatasi
kemunduran umat Islam saat ini.
-
Sebagai
bahan pembelajaran bagi kami untuk dapat menghadapi tugas-tugas pembentukan
karya ilmiah selanjutnya.
-
Untuk
dapat menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi pembaca khususnya bagi saya
sendiri.
-
Sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.
1.3 Alasan Memilih Judul
Adapun alasan penulis memilih judul “Kemunduran Umat Islam
Saat Ini dan Cara Mengatasinya” adalah karena banyaknya kenyataan-kenyataan
buruk yang berakibat bagi perkembangan-perkembangan umat islam saat ini, dan
banyaknya moralitas manusia yang sudah tidak mencerminkan sikap islami. Karena
itulah penulis mengambil judul ini supaya dapat memberikan beberapa alternatif
jalan keluar kepada pembaca untuk sedikit demi sedikit menanggulangi kemunduran
saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam Kemunduran yang Dialami
Umat Islam
Dalam hal ini, Fahzur Rahman dalam bukunya Islam menjelaskan
tentang macam-macam kemunduran intelektual Islam ini sebagai berikut :
1. Penutupan pintu ijtihad (yakni
pemikiran yang orisinil dan bebas) selama abad ke 4 H/10 M dan 5 H/11 M telah
membawa kepada kemunduran umum dalam ilmu hukum dan ilmu intelektual, khususnya
yang pertama. Ilmu-ilmu intelektual yakni teologi dan pemikiran keagamaan,
sangat mengalami kemunduran dan menjadi miskin karena pengucilan mereka yang
disengaja dari intelektualisme yang sekuler dan karena kemunduran yang disebut
terakhir ini. Khususnya filsafat dan juga pengucilannya dari bentuk-bentuk
keagamaan seperti yang dibawa oleh Sufisme. Kehancuran yang dialami oleh Kota
Baghdad dan Granada sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan Islam
menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan kebudayaan Islam. Musnahnya
lembaga-lembaga pendidikan dan semua buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat
pendidikan Islam di timur dan barat dunia Islam tersebut, menyebabkan pula
kemunduran pendidikan di seluruh dunia Islam, terutama dalam bidang intelektual
dan material, tetapi tidak halnya dalam kehidupan batin spiritual.
2. Kemunduran-kemunduran yang dialami
oleh umat Islam terutama dalam bidang kehidupan intelektual dan material ini,
dan beralihnya secara drastis pusat-pusat kebudayaan dari dunia Islam ke Eropa,
menimbulkan rasa lemah dan putus asa dari kalangan kaum muslimin. Ini telah
menyebabkan mereka lalu mencari pegangan dan sandaran kehidupan yang biasa
mengarahkan mereka. Aliran pemikiran tradisionalisme dalam Islam telah
mendapatkan tempat di hati masyarakat secara meluas. Mereka kembalikan segala
sesuatunya kepada Tuhan.
3. Dalam bidang Fiqh yang terjadi adalah
perkembangan taqlid buta dikalangan umat, dengan sikap yang hidup patalitis tersebut
kehidupan mereka sangat statis, tidak ada problem-problem baru dalam bidang
Fiqh. Apa yang sudah ada dalam kitab Fiqh lama dianggapnya sebagai sesuatu yang
sudah baku, mantap dan benar, dan serta harus diikuti serta dilaksanakan
sebagaimana apa adanya.
4. Kehidupan Sufi berkembang dengan
sangat pesat. Keadaan yang frustasi dikalangan umat, menyebabkan orang kembali
kepada Tuhan (bukan hanya sekedar sikap hidup yang patalitis) dalam arti yang
sebenarnya, bersatu dengan Tuhan, sebagaimana yang diajarkan oleh para ahli
Sufi. Madrasah-madrasah yang ada dan berkembang diwarnai dengan
kegiatan-kegiatan Sufi. Berkembang sebagai sistem riyadha dan jalan atau
cara-cara tertentu yang dikembangkan untuk menuntun para murid yang dikenal selanjutnya
dengan istilah tariqat keadaan yang demikian sebagaimana yang dilukiskan oleh
Fazru Rahman :
Di Madrasah-madrasah yang bergabung pada khalaqah-khalaqah dan
Zawiyah-zawiyah Sufi, karya-karya Sufi dimasukkan ke dalam kurikulum yang
formal khususnya di India dimana sejak abad ke 8 H/14 M karya-karya
Al-Suhrawardi (Pendiri Ordo Surahwardiyah) Ibdu Al-Arabidan kemudian
karya-karya Jami’ diajarkan tetapi sebagian besar pusat-pusat Sufi terutama di
Turki kurikulum akademik hampir semua buku-bukunya tentang Sufi. Ciri khas dari
fenomena ini adalah melimpahnya pernyataan-pernyataan Sufi yang taubat setelah
menemukan jalan yang benar.
5. Kemunduran dan kemerosotan pendidikan
dan pengembangan pada masa ini nampak jelas dan sedikitnya materi kurikulum dan
mata pelajaran pada umumnya Madrasah-madrasah yang ada. Dengan telah
menyempitnya bidang-bidang llmu pengetahuan umum dengan tiadanya perhatian
kepada ilmu-ilmu pengetahuan keagamaan maka kurikulum pada umumnya
Madrasah-madrasah terbatas pada ilmu-ilmu keagamaan, ditambah dengan sedikit
ilmu gramatika dan bahasa sebagai alat yang diperlukan. Ilmu-ilmu yang murni
tinggal dari tafsir Al-Qur’an, Hadits, Fiqh (termasuk ushul Fiqh dan
prinsip-prinsip hukum) dan ilmu kalam atau teologi Islam.
6. Kebekuan intelektual dalam kehidupan
kaum muslimin yang diwarnai dengan berkembangnya berbagai macam aliran Sufi
yang karena terlalu toleran terhadap ajaran mistik dari ajaran agama lain
(Hindu, Budha, maupun Neo platolisme) telah memunculkan berbagai macam tarikat yang menyimpang jauh dari ajaran
Islam. Tarikat-tarikat tersebut dalam perkembangannya dan dalam penerimaan
masyarakat menjadi agama yang popular. Keadaan yang demikian berlangsung selama
masa kemunduran kebudayan pendidikan Islam, sampai dengan abad ke 12 H/ 18 M.
2.2 Beberapa Penyebab Kemunduran Umat
Islam
Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka
terhadap apa yang sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan terbebas dari
tipu daya atau paling tidak kita mampu mengantisipasi tipu daya yang mungkin
terjadi pada diri kita yang akan mencelakakan kita. Salah satu diantara
permasalahan yang paling penting untuk disadari oleh umat Islam khususnya pada
saat sekarang ini adalah tentang Ghoswul Fikri (perang pemikiran) yakni suatu
inovasi pemikiran atau sesuatu gerakan yang sangat hebat dalam persoalan
pemikiran.
Penting kita melihat bagaimana sebenarnya kondisi umat Islam
sekarang ini. Banyak sekali kemunduran-kemunduran, khususnya pada abad-abad
terakhir ini. Setelah umat Islam dimasa-masa kejayaannya pertama dimasa
Rasulullah SAW, kemudian masa para sahabatnya. Dilanjutkan para tabiit dan
tabiin sampai 7 abad berikutnya. Sampai kemudian dilanjutkan lagi dengan
peradaban di Andalus.
Jika kita melihat pada kehebatan umat Islam saat itu, lalu
mengapa saat ini umat Islam justru mengalami anti klimaks yang sangat merugikan
umat Islam itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba,
apalagi mempermasalahkan Allah dengan mengatakan bahwa ini adalah takdir. Oleh
karena itu penting sekali kita mencoba mengevaluasi, merenungkan, mencari
sebab-sebab apa sajakah yang mengakibatkan kemunduran kaum muslimin ini.
Diantara faktor-faktor tersebut adalah :
a.
Akibat Jauhnya Umat Islam dari
Kitabullah dan As-Sunnah
Jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan Sunnah Rasulnya
menyebabkan salah satu yang mengakibatkan umat Islam kini mempunyai konsep dari
yang buruk sekali. Lihatlah hari ini ! berapa banyak anak-anak kita pada umur 9
tahun sudah hafal Al-Qur’an. Jangankan menghafal, membacanya pun masih sangat
jarang. Berapa banyak anak-anak kita
yang paham bahasa Al-Qur’an ? hanya untuk belajar matematika, bahasa inggris
dan ilmu lainnya kita rela untuk mengkursuskan anak-anak kita, sedangkan untuk
bahasa arab hampir tidak terpikirkan.
Maka benar apa yang disampaikan Nabi kita Muhammad SAW
dalam haditsnya :
“Akan datang pada umatku suatu zaman, bahwa yang tidak tersisa dari Islam
kecuali namanya, dan tidak tersisa dari Al-Qur’an kecuali tulisannya. Masjid
mereka ramai akan tetapi sepi dari petunjuk, ulama mereka sejelek-jelek manusia
di kolong langit, darinya keluar fitnah dan kepada mereka fitnah tersebut
kembali”. (HR. Baihaqi).
b.
Taklid (Ikut-ikutan)
Karena umat tidak punya nilai, tidak memiliki
prinsip-prinsip yang sangat berharga sebagaimana yang ada di dalam Al-Qur’an
dan As-Sunnah, akhirnya yang mereka lakukan adalah mencari nilai dari orang
lain. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka mereka akan mengikuti apa saja
sesuai dengan kebiasaan orang lain. Akibatnya adalah ikut-ikutan. Ini yang
pernah diantisipasi oleh Rasulullah SAW yang haditsnya :
“Sungguh kalian akan mengikuti cara-cara sunan, gaya-gaya orang-orang
sebelum kalian satu jengkal, satu hasta, satu depa, secara bertahap sehingga
sampai mereka memasuki lubang biawak sekalipun kalian akan mengikutinya”. Para
sahabat bertanya, “Yahudi dan Nasrani ?”. Jawab Rasul, “Siapa lagi kalau bukan
mereka”. (HR. Bukhari).
Antisipasi ini nampaknya sudah terasa dimasa sekarang.
Penyebabnya adalah umat ini adalah kehilangan nilai. Prinsip dan tidak punya
paradigma dalam hidup serta konsep hidup tidak jelas. Padahal dalam Al-Qur’an
dan As-Sunnah sangat kaya dengan seluruh prinsip kehidupan manusia.
c.
Terjadinya Perpecahan di Kalangan
Umat
Banyaknya organisasi-organisasi dan partai-partai umat
Islam yang diakibatkan karena umat sekarang ini tidak punya nilai konsep
persatuan dan kesatuan Fikroh Pemikiran, dan Akidah. Semua merasa dirinya benar
dan tidak bersikap dewasa yaitu sikap bahwa antara gerakan yang satu
membutuhkan gerakan yang lain.
d.
Adanya Pertempuran antara Haq dan
Bathil
Salah satu pelajaran berharga bagi umat Islam adalah
“Perang Salib”, yang menggunakan berbagai dimensi pertempuran, politik,
ekonomi, dan perang ditataran keagamaan. Musuh-musuh Islam menggunakan berbagai
macam cara, mereka itu dari berbagai macam kelompok yaitu orang-orang yang
tidak beragama, atheis, yahudi, musyrikin, nasrani dan munafik. Imam Syafi`i dalam
tafsir Ibnu Katsir di akhir surah Al-Kafirun menyatakan : apapun jenisnya
kekufuran itu merupakan satu pokok ajaran. Mereka bersatu padu untuk membangun
satu kesepakatan dan konspirasi yang selanjutnya mereka menggunakan berbagai
macam sarana.
Beberapa ahli juga mengemukakan beberapa penyebab kemunduran
dan kemerosotan umat Islam saat ini. Diantaranya Amir Syakib Arsalan dalam
kitabnya Limadzaa Ta’akkhara Al-Muslimuuna Wa Limaadzaa Taqaddama Al-Ghayruuna.
Dengan tegas beliau mengemukakan beberapa faktor penyebab yang terbesar dan
terpenting sebagai faktor kemunduran umat Islam, yaitu :
1. Kebodohan.
Kebodohan inilah yang menyebabkan umat Islam mudah
sekali dibohongi dan diombang-ambingkan, sebab tidak bisa membedakan mana yang
merugikan dan mana yang menguntungkan.
2. Kerusakan budi pekerti.
Syauki Beik telah mengingatkan :
“Sesungguhnya umat-umat itu tidak lain melainkan budi pekerti. Selama
budi pekerti itu tetap ada pada sebuah umat maka umat itu tetap ada, dan jika
budi pekerti itu lenyap maka mereka pun ikut lenyap”.
3. Kebejatan moral dan kerusakan budi
pekerti para pemimpinnya.
4. Sikap penakut dan pengecut.
Menurut Lotrop Stodart dalam bukunya “The New World of Islam” telah mengemukakan beberapa faktor
penyebab kemunduran umat Islam :
a. Kambuhnya rasa permusuhan dikalangan
umat Islam,
b. Rusaknya ajaran Islam, akibat dari
bermacam-macam penafsiran yang menyimpang dari esensi ajaran Islam,
c. Sikap jumud/beku yang dialami umat
Islam, dengan menyelubungi ketauhidan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW dengan Khurafat dan Faham kesufian,
d. Merosotnya akhlak dan kehormatan diri
semua faktor di atas berlangsung tanpa rasa takut dan malu.
Hal-hal di atas merupakan faktor-faktor penyebab bagi
kemunduran umat Islam menurut beberapa ahli yang akibatnya umat Islam diremehkan
dan tidak lagi disegani oleh umat lain. Umat Islam menduduki peringkat bawah
dan hanya sebagai pengikut, bukan sebagai pemimpin, sehingga mudah sekali
dikendalikan dan diombang-ambingkan dan pada gilirannya satu sama lain mudah di
adu domba. Dan inilah yang mengakibatkan umat Islam berantakan, tidak sempat
mengejar ketertinggalan.
2.3 Cara Memperbaiki Kemunduran Umat
Islam
Jamaluddin Al-Afghani telah memberikan beberapa alternatif
jalan keluar untuk memperbaiki kemunduran kemunduran umat Islam, diantaranya
adalah :
1. Memberantas kemiskinan dan kebodohan
yang sampai saat ini masih membelenggu umat Islam,
2. Melenyapkan pengertian-pengertian
yang salah, yang dianut oleh umat Islam pada umumnya,
3. Kembali kepada ajaran-ajaran dasar
Islam yang sebenarnya,
4. Hati nurani harus disucikan,
5. Budi pekerti luhur mesti dihidupkan
kembali,
6. Kesediaan berkorban untuk kepentingan
umat,
7. Berpedoman pada ajaran-ajaran dasar
Islam,
8. Mewujudkan kehidupan demokrasi,
9. Mewujudkan persatuan umat Islam.
Persatuan umat Islam ini dapat diwujudkan melalui Ukhuwah
Islamiyah yang kemudian bisa menjadi kerangka landasan yang kokoh. Untuk itu,
perlu dipupuk hal-hal berikut ini :
a. Harus dilandasi dengan iman dan
taqwa,
b. Didasari rasa ikhlas karena Allah,
c. Terikat dalam nilai-nilai Islam yang
bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah,
d. Saling mengingatkan dan memberi
nasihat yang baik,
e. Setia dan menjalin kerjasama dalam
segala hal, yang mengarah pada kebaikan.
Itulah beberapa agenda yang harus digarap oleh umat Islam
untuk mengejar ketertinggalan yang dialami umat Islam. Dengan demikian, umat
Islam akan kembali pada masa kejayaan seperti sedia kala, disegani oleh umat
Islam.
Dengan mencermati dan menyikapi kondisi kritis yang melanda
Islam dewasa ini, maka yang harus diperhatikan adalah tidak perlu menyalahkan
umat lain dan meminta pertanggungjawaban terhadap stagnansi yang lama melanda
umat Islam dan kemerosotan yang nyata-nyata terjadi dalam dunia Islam.
Kemunduran dan kemerosotan yang saat ini melanda umat Islam harus ditimpakan
dan dialamatkan kepada umat Islam sendiri, yang tidak mau hidup menurut ajaran
Islam dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Umat Islam kurang
selektif dalam mentransfer ajaran-ajaran budaya dari luar Islam, sehingga
ajaran-ajaran budaya tersebut ditelan mentah-mentah yang akibatnya umat Islam
kehilangan jati diri dan semangat berjuang serta tidak sanggup lagi
berkompetisi dan berpacu menghadapi kemajuan zaman.
Untuk itu, tidak ada alternatif lain kecuali secara total
kita harus kembali pada pedoman pokok, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena
dengan dua pedoman itulah umat Islam menjadi umat terbaik, terhormat, dan
teratas. Amiiin. Wallahu A’lamu Bi Al-Shawwab.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan sbb
:
1. Beberapa kemunduran yang dialami umat
Islam adalah penutupan pintu Ijtihad (yakni pemikiran yang orisinil dan bebas),
beralihnya secara drastis pusat-pusat kebudayaan dari dunia Islam ke Eropa,
perkembangan taqlid buta dikalangan umat, berkembangnya berbagai macam aliran
sufi.
2. Beberapa penyebabnya kemunduran umat
Islam antara lain :
-
Akibat
jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As-Sunnah
-
Taqlid
(ikut-ikutan)
-
Terjadinya
perpecahan dikalangan umat
-
Adanya
pertempuran antara haq dan bathil
3. Beberapa cara untuk memperbaiki
kemunduran umat Islam adalah kembali kepada ajaran-ajaran dasar Islam yang
sebenarnya, hati nurani harus disucikan, budi pekerti luhur mesti dihidupkan
kembali, berpedoman pada ajaran-ajaran dasar Islam.
3.2 Saran-saran
1.
Menghadapi
banyaknya penyebab-penyebab kemunduran dari umat Islam, setiap pribadi muslim
mempunyai kewajiban moral untuk berjuang dan memikirkan nasib serta kondisi
umat Islam pada saat ini.
2.
Sebagai
muslim, dengan segala kemampuan yang ada pada diri kita sesuai dengan profesi
dan posisi masing-masing yang telah dikaruniakan Allah kepada kita, harus kita
pergunakan semaksimal mungkin untuk membela Islam dan umatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Nuarif
Abul Hasan Al-Nadawi. 1988. Apa Kerugian
Dunia Bila Umat Islam Mundur,
Bandung.
Arsalan
Al-Amir Syakib. 1985. Mengapa Kaum
Muslimin Mundur. Bulan Bintang, Jakarta.
Ash-Shaff.
Buku Islami. Yogyakarta.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : Miftakhul Jannah
TTL : Tinombala, 22 November 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tinombala
Agama : Islam
B. PENDIDIKAN TERAKHIR
1. Sekolah Dasar : MI
Tinombala
2. Sekolah Menengah : MTs Tinombala
3. Pendidikan Atas : MAN Tomini
C. ORANG TUA
1. Ayah
Nama :
Giyoto
Alamat : Tinombala
Pekerjaan :
Petani
Agama : Islam
2. IBU
Nama : Wartiyem
Alamat : Tinombala
Pekerjaan :
Petani
Agama : Islam
No comments:
Post a Comment