IDENTIFIKASI TANAMAN
SAWI (Brasisca Yancea)
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Mata Pelajaran
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Pada SMK N 1 Mepanga
Oleh:
SUSILOWATI
NIS :
SMK N 1 Mepanga
Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Hortikultura
Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi
Moutong
Propinsi Sulawesi Tengah
Tahun Ajaran 2014-2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
Identifikasi Tanaman Selai (Brasisca Yancea)
Nama :
Susilowati
No. Induk :
Program Jurusan : Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Nama Sekolah : SMK N 1 Mepanga
Kecamatan : Mepanga
Kabupaten : Parigi Moutong
Propinsi : Sulawesi Tengah
Menyetujui
Pembimbing I
(Santy, Sp)
|
Pembimbing II
(Desy Ambarsari, Sp)
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
(JOKO SARWONO, S.Pd)
NIP. 19661016 199103 1 010
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas berkat dan Rahmatnya yang dilimpahkannya sehingga pelaksanaan
kegiatan sampai penyusunan PKL dengan judul “Identifikasi Tanaman Sawi (Brasisca
Yancea)” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan
laporan ini banyak pihak yang telah membantu demi kesempurnaannya sehingga
layak untuk dibaca. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Santy Sp, Ibu Desy Ambarsary Sp, yang banyak membantu untuk membuat
laporan PKL.
Dan tak lupa juga
penyusun mengucapkan kepada Bapak Joko Sarwono S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK
N 1 Mepanga, dan kepada para Dewan Guru yang selama ini telah memberi ilmu
kepada penyusun dengan penuh kesabaran.
Penyusun juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada pembina BPSB, Bpk. Ir. Ramli Yusuf M.Si
yang menjadi kepala UPT, Bapak Irawan SE, Sp, sebagai Ka Sub Tata Usaha, Bapak
Muder Hande Sp, selaku pembimbing di lapangan, Bapak Julianus Tandungan Sp,
sebagai penanggung jawab kultifar, Bapak Junaidi Sp, Bapak Ahyar, sebagai
penanggung jawab tanaman horti dan Ibu Surti M.Si, Sp, sebagai penanggung jawab
sertifikasi. Yang sudah membimbing penyusun dengan penuh kesabaran.
Dan terima kasih kepada
kedua orang tua penyusun yang selalu memberi motivasi dan dukungan dan doa
kepada penyusun. Terimakasih kepada sahabat-sahabat yang membantu membuat
laporan PKL ini terutama kepada Sari Tutik Mawarni. Dan semoga hasil laporan
PKL ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. Dan mendapat Ridho Allah SWT.
Amin ... !!!
Tinombala, 2014
Penulis
DAFTAR
LAMPIRAN
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan
PKL ................................................................................. 2
1.3 Tempat
dan Waktu ......................................................................
1.4 Alat
dan Bahan ............................................................................
1.5 Metode
PKL ................................................................................
BAB II PROFIL TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN ...................
2.1 Sejarah
Kantor .............................................................................
2.2 Denah
Kantor ..............................................................................
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
3.1 Sejarah
Tanaman Sawi .................................................................
3.2 Klasifikasi
dan Botani .................................................................
3.3 Varietas
Sawi ...............................................................................
3.4 Syarat
Tumbuh ............................................................................
3.5 Pengolahan
Tanah ........................................................................
3.6 Pembenihan
.................................................................................
3.7 Penanaman
...................................................................................
3.8 Pemeliharaan
................................................................................
3.9 Panen
...........................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
4.1 Hasil
.............................................................................................
4.2 Pembahasan
.................................................................................
BAB V PENUTUP .........................................................................................
5.1 Kesimpulan
..................................................................................
5.2 Saran
............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi
peserta didik untuk berpartisipasi dengan tugas langsung.
Praktek Kerja Lapangan
(PKL) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh di SMK N 1 Mepanga. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan wujud
relevansi antara teori yang didapat selama di SMK N 1 Mepanga dengan praktek
yang ditemui baik dalam dunia usaha swasta maupun pemerintah.
Praktek Kerja Lapangan
(PKL) perlu dipandang karena melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang
cepat berubah. Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan menambah kemampuan untuk
mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas siswa dalam mengamati
permasalahan dan persoalan baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan
yang sebenarnya.
Dalam hal ini penyusun
melakukan PKL menangani identifikasi tanaman Sawi (Brusisca Yancea) yang
mana tanaman sawi (Brusisca Yancea) adalah salah satu tanaman di
Indonesia yang mengembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek
klimatologis Indonesia sangat tepat dikembangkan untuk bisnis sayuran. Diantara
tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah calsium. Karena calsium
ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan
memanfaatkannya. Selain itu juga sangat pontensial untuk komersional dan
prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek
klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat
mendukung. Sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
1.2 Tujuan
PKL
Praktek Kerja Lapangan
(PKL) sebagai kegiatan siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun tujuan diadakan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yaitu :
1. Untuk
memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
2. Menumbuhkan
dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia
usaha.
3. Menambah
pengalaman.
4. Menambah
wawasan.
1.3 Tempat
dan Waktu
Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dilaksanakan di Biromaru dan di kantor UPT.
1.4 Alat
dan Bahan
Alat-alat yang
digunakan dalam pembudidayaan tanaman sawi yaitu cangkul, sabit, dan traktor
kecil.
Bahan-bahan yang
digunakan yaitu benih sawi, pupuk.
1.5 Metode
PKL
a.
Studi Literatur
Mengumpulkan
data dari buku dan internet
b.
Wawancara
Pengambilan
data wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada pembimbing BPSB
dengan beberapa pertanyaan.
1. Bagaimana
cara mengolah lahan dengan baik ?
2. Bagaimana
cara pemeliharaan tanaman sawi ?
BAB II
PROFIL TEMPAT KERJA LAPANGAN (PKL)
2.1 Sejarah
Kantor
Balai pengawasan dan
sertifikasi benih tanaman pangan dan horttikultura terletak di desa Lolu
Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi dan balai ini beralamat di jalan Lasoso
Biromaru No. 66 Biromaru.
Balai pengawasan dan
sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura merupakan unit pelaksanaan
teknis daerah (UPTD) yang mempunyai peran dalam pembinaan dan pengawasan mutu
benih tanaman yang sangat membantu para petani penangkar dalam penggunaan benih
bermutu, bertabel dan bersertifikat juga membantu Pemerintah daerah propinsi
Sulawesi Tengah dalam melaksanakan tugas khususnya dibidang pembinaan dan
pengawasan mutu benih karena benih merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam meningkatkan produksi hasil pertanian. Maka perlu adanya
pengawasan terhadap benih yang beredar di masyarakat khususnya petani penangkar
untuk melindungi petani dan permasalahan atau pemalsuan benih.
2.2 Denah
Kantor
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Klasifikasi
Sawi
Divisi
: Spermatophita
Sub
Divisi : Angios permue
Kelas
: Dicotyledonne
Ordo
: Rhoendales (Brassicales)
Famili
: Cruciferne (Brassica cene)
Genw : Brassica
Spesies
: Brassica Juncea
Morfologi
Susunan tubuh sawi terdiri atas dua
macam alat organ-organ utama yaitu Vegetatif dan Generatif.
·
Organ Vegetatif meliputi : akar, batang, daun.
·
Organ Generatif meliputi : bunga, biji (masjid, 2009).
3.2 Sejarah
Tanaman Sawi
Indonesia mengembangkan
tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan
bagi manusia. Sawi bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dari asia. Karena
Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca, dan tanahnya sehingga
dikembangkan di Indonesia ini. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis
Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan bisnis sayuran. Diantara tanaman
sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah calsim. Karena calsim ini sangat
mudah dikembangkan oleh banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkan. Selain
itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek
klimatologis, aspek tekuis, aspek ekonomis dan aspek sosial sangat mendukung
sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Sebutan sawi orang
asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard.
Indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang jawa, orang madura menyebutnya
dengan sawi sedang orang sunda menyebutnya dengan serawi.
Tanaman sawi umumnya
mudah berbunga dan berbiji secara alami baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Struktur bunga sawi
tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi)
dan bercabang banyak.
Sawi terdiri atas empat
helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat
helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua. (Rukmana, 2002).
Manfaat Sawi:
Manfaat sawi sangat
baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk.
Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal
serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang
terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A,
Vitamin B, dan Vitamin C.
3.3 Varietas
Sawi
1.
Sawi putih
2.
Sawi hijau
3.
Saei hama (Rukman, 2002)
Ada satu macam varietas
sawi yang banyak terdapat di pasar dan biasa orang menyebut dengan sawi bakso.
Yaitu :
1.
Sawi hijau
3.4 Syarat
Tumbuh
Sawi bukan tanaman asli
Indonesia, menurut asalnya di asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan
terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
a.
Iklim
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin dan sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah maupun dataran tinggi.
b.
Daerah
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari
ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.
c.
Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah
gembur, banyak mengandung humus, subur serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (PH) tanah yang optimal untuk pertumbuhannya adalah antara PH 6
sampai PH 7.
d.
Cuaca
Cuaca yang cocok untuk tanaman sawi pada akhir musim
penghujan dan bila ditanam pada musim kemarau membutuhkan penyiraman secara
teratur.
3.5 Pengolahan
tanah
Pengolahan tanah dengan tlaktor. Pengolahan tanah
adalah proses dimana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan bajak
ataupun garu yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga, seperti tenaga
manusia, dan mesin pertanian (tlaktor). Melalui proses ini, kerak tanah
teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menyentuh tanah lebih dalam dan
meningkatkan kesuburannya. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering
menyebabkan kesuburannya berkurang.
3.6 Pembenihan
Salah satu faktor
penentu keberhasilan budidaya sawi adalah faktor pembenihan, karena benih yang
baik dapat menghasilkan tanaman yang memiliki pertumbuhan bagus. Untuk setiap
lahan tanam, dibutuhkan benih sawi sebanyak 750 gram. Pada umumnya benih sawi
yang baik memiliki bentuk, kecil, warna kulit coklat kehitaman, agak keras, dan
permukaannya licin mengkilap. Benih sawi yang akan digunakan untuk bercocok
tanam harus memiliki kualitas yang baik. Jika benih tersebut didapat dari
membeli, maka saat membeli harus diperhatikan lamanya penyimpanan, kadar air,
varietas, suhu dan tempat untuk menyimpan (Rukmana, 2007).
3.7 Penanaman
Seminggu sebelum proses
penanaman, lakukan pemupukan terlebih dahulu dengan menggunakan pupuk kandang
sebanyak 10 ton/ha, ditambah dengan TSP 100 kg/ha dan KCL 75 kg/ha. Benih yang
telah disiapkan, ditanam di atas bedengan berkisar antara 20 – 30 cm, sedangkan
jarak antara bedengan 30 cm. Untuk jarak tanam dalam bedengan adalah 40 x 40
cm, 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm. Saat melakukan penanaman pilihlah terlebih
dahulu bibit tersebut dengan hati-hati, lantas buat lubang berukuran 4-8 x 6-10
cm untuk menanam bibit sawi. (Sunarjono, 2004).
3.8 Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah hal
yang penting, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan
didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan tergantung pada musim. Jika
musim penghujan datang dan curah hujan berlebihan maka pengurangan air harus
dilakukan. Tetapi jika sebaliknya, jika air kurang karena datangnya musim
kemarau, maka harus dilakukan penambahan air, agar kecukupan bagi tanaman sawi
menjadi terpenuhi.
b.
Penjarangan
Penjarangan yaitu dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
Penjarangan dilakukan setelah dua minggu penanaman.
c.
Penyulaman
Penyulaman yaitu tindakan penggantian tanaman yang
mati atau terserang hama dan penyakit dengan tanaman baru. Selain penyulaman,
lakukan pula penyiangan sebanyak 2-4 kali selama masa tanam atau disesuaikan
dengan keberadaan gulma dan badungan. Penyiangan dapat dilakukan 1 atau 2
minggu setelah penanaman. (Heru dan Yovita, 2003).
3.9 Panen
Panen tanaman sawi dilakukan pada umur 40-50 hari
dari umur semai. Untuk tanaman yang pertumbuhannya baik, cara untuk memanen
sawi yaitu : memotong pangkal batang, mencabut seluruh tanaman, atau memetik
daunnya satu persatu.
No comments:
Post a Comment