PENGARUH MEDIA TERHADAP
PEMBIBITAN CENGKEH (Syzygium aromaticum)
Diajukan kepada Madrasah Aliyah Negeri
Tomini untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam
mengikuti
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah
(US)
guna memperoleh Ijazah tahun
pelajaran 2012-2013
Oleh:
ARIYANTO
NIS : 10.1518
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
MADRASAH ALIYAH NEGERI TOMINI
2012-2013
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
tulis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah
(US)/Ujian Nasional (UN), guna mendapatkan Ijazah di MAN Tomini Tahun Pelajaran
2012/2013.
Disetujui
pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
DJULIANI, S.Pd
NIP. 19720714 200312 2 001
|
Mengetahui
Kepala MAN Tomini
Drs. JUFRI
MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas perjuangan dan kerja keras beliau untuk
menegakkan kebenaran di muka bumi ini yaitu membawa risalah ajaran Islam.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam
membuatnya. Olehnya itu, penulis memohon kritikan serta saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Sehubungan dengan penulisan
karya ilmiah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah memberikan bantuannya, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
1. Kedua
orang tua yang telah membesarkan, memberikan motivasi, serta dukungan baik
moral maupun materil dalam menuntut ilmu.
2. Bapak
Drs. Jufri Masalihu, selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini yang telah
memberikan dan menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
3. Ibu
Djuliani, S.Pd. selaku guru pembimbing dan wali kelas XII IPA2 yang telah
banyak memberikan arahan serta masukan dalam pembuatan karya ilmiah ini.
4. Bapak
dan Ibu guru MAN Tomini yang telah dengan
tulus ikhlas dan penuh kesabaran mencurahkan tenaga dan mentransfer berbagai
disiplin ilmu pengetahuan.
5. Semua
pihak dan seluruh teman-temanku yang terutama anak-anak kelas XII IPA2
yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Semoga seluruh amal dan
kebaikan yang telah kita lakukan mendapatkan balasan yang setimpal di sisi
Allah SWT. Amin ...
Sumber Agung, 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan
Penelitian ......................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
BAB
III METODE PENELITIAN ................................................................. 5
3.1 Alat
dan Bahan ............................................................................ 5
3.2 Cara
Kerja .................................................................................... 5
3.3 Waktu
dan Tempat ...................................................................... 5
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 6
4.1 Hasil
Penelitian ............................................................................ 6
4.2 Pembahasan
................................................................................. 7
BAB
V PENUTUP ......................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan
.................................................................................. 9
5.2 Saran
............................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1. Alat
dan Bahan
Gambar 2. Proses
Pertumbuhan
Gambar 3. Hasil
Akhir
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di bumi ini tersebar begitu banyak jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Tanaman-tanaman
yang tersebar di Indonesia memiliki banyak jenis, fungsi dan kegunaannya
tersendiri. Tanaman-tanaman tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang
berbeda-beda, adapun fungsinya yaitu dapat digunakan sebagai obat-obatan, bahan
kosmetik dan bahkan sebagai bumbu dapur.
Salah satu tanaman yang banyak memiliki kegunaan yaitu tanaman CENGKEH (Syzygium aromaticum). S. aromaticum
dapat dijumpai diberbagai daerah di Indonesia karena masih banyak orang yang menyukai
tanaman ini. Tanaman Syzygium aromaticum
bukan hanya disukai karna banyak manfaatnya akan tetapi harganya pun juga cukup
mahal, walaupun penanaman atau perawatan tanaman ini lebih susah dibandingkan
tanaman lain, seperti coklat atau kakao.
Untuk
mempermudah pembibitan Syzygium aromaticum dapat
dilakukan dengan menanam diberbagai
media tanam. Media tanam merupakan media atau tempat dimana tanaman atau biji
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Banyak media
tanam yang dapat digunakan sebagai media tanam dan setiap media tanam tersebut
memiliki unsur-unsur dan kesuburan tersendiri sehingga tumbuhan dapat berkembang
dengan baik.
Adapun contoh
media tanam yang dapat digunakan untuk membibit cengkeh misalkan media tanah
dan media sekam. Jika mendengar media tanam pasti tidak asing lagi ditelinga
kita. Bagaimana tidak, tanah adalah bidang yang
selalu kita gunakan dalam berbagai hal misalnya, menanam tanaman, untuk
membuat keramik, untuk membuat batu bata dan masih banyak lagi kegunaan tanah.
Selain itu tanah
juga sebagai tempat hidupnya berbagai jenis mahluk hidup misalnya : cacing, tikus tanah, dan hewan mikro organisme lain.
Tetapi dalam hal
ini saya akan menggunakan tanah sebagai sarana atau media tanam. Kenapa kali
ini saya menggunakan tanah karena selain sering digunakan, tanah juga mempunyai
banyak unsur-unsur yang dapat mempengaruhi pertumbuhan.
Selain media
tanah, ada banyak media yang dapat digunakan dalam proses penanaman misalkan
media sekam. Media sekam biasanya banyak terdapat di mebel-mebel dan di
tempat-tempat pengelolahan kayu lainnya. Akan tetapi media sekam jarang sekali
digunakan oleh kebanyakan orang dan seringkali sekam hanya dibuang atau dibakar
begitu saja tanpa digunakan atau dimanfaatkan.
Padahal sekam
memiliki banyak manfaat misalkan sebagai media tanam. Sekam dapat digunakan
sebagai media tanam karena sekam memiliki banyak unsur-unsur yang dapat
dipengaruhi proses penanaman suatu tanaman dibandingkan media tanam lain.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan
di atas, maka dapat diambil rumusan malasah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengaruh media tanam terhadap percepatan pembibitan Syzygium aromaticum.
2. Media
tanam manakah yang lebih cepat dalam pembibitan Syzygium aromaticum.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengaruh media tanam terhadap percepatan pembibitan Syzygium
aromaticum.
2. Untuk
mengetahui media tanam manakah yang lebih cepat dalam pembibitan Syzygium
aromaticum.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Tanaman cengkeh merupakan tanaman yang sangat familiar bagi masyarakat di
daerah/di wilayah Indonesia terutama di daerah Sumber Agung. Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) mempunyai manfaat
yang begitu banyak. Salah satu manfaat S.
aromaticum yaitu dapat mencegah atau melindungi manusia dari ancaman
penyakit Stroke dan serangan Jantung. Pendapat di atas juga sesuai dengan
jurnal Protagiandins, leukotrienes and Essential Fatty Acids, yang diterbitkan
“Harcourt Publishers Ltd”. Mengungkapkan S.
aromaticum memiliki kemampuan anti koaguian (pencegah penggumpalan darah).
Daya kerjanya sama hebat dengan aspirin. Artinya, apabila rajin mengkonsumsi
makanan mengandung S. aromaticum
dapat melindungi dari ancaman stroke dan serangan jantung.
Selain sebagai bahan baku utama rokok dan banyak digunakan sebagai
tanaman yang berkhasiat untuk obat tradisional, S. aromaticum juga banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak. Hal itu
sesuai dengan pendapat Rihmawandi, (2008) yang menyatakan bahwa “Selain sebagai
merupakan bahan baku utama rokok kretek, S.
aromaticum merupakan tanaman yang digunakan sebagai bumbu-bumbu masakan di
negara-negara Eropa, dikarenakan cengkeh memiliki bau yang harum, pedas yang
cocok sebagai bumbu masakan”.
Tanaman S. aromaticum sekarang
ini banyak dibudidayakan oleh banyak orang. Tanaman S. aromaticum dapat dibibit
melalui beberapa media tanam. Salah satu media tanam itu yaitu tanah. Media
tanah memiliki bermacam-macam jenis, baik dari segi warna, bentuk dan tempat
asal. Tanah juga dapat dikelompokkan berdasarkan profilnya. Hal tersebut sesuai
dengan buku yang ditulis oleh “John Farndon, (2007)” yang diterbitkan oleh
Examedia menyatakan bahwa, “tanah memiliki lapisan-lapisan yang berbeda, tanah
juga dapat dicirikan berdasarkan profilnya. Misalkan : lapisan Chernozum,
Alfisol, Histosol, Aridosol, Podsol, dan masih banyak lagi”.
Dan para Ilmuan tanah Amerika juga mengatakan bahwa mereka mengenal
10.000 jenis tanah di Amerika.
Selain media tanah ada juga beberapa media yang dapat digunakan yaitu
media sekam. Media sekam adalah media yang cukup baik digunakan sebagai media
tanam dikarenakan media sekam dapat
melancarkan sirkulasi udara sehingga udara dapat masuk ke dalam media tanam
dengan mudah.
Pendapat di atas sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh
“Prihmantoro”.(2001) yang menyatakan bahwa, “media sekam merupakan bahan yang
ringan memungkinkan sirkulasi udara dan kapasitas menahan air tinggi serta
dapat mengatasi sinar matahari dengan baik.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Alat
dan Bahan
Alat :
-
2 plastik
polibek kecil
-
Garis pengukur
Bahan :
-
Sekam kayu
-
Buah cengkeh (yang
sudah tua) sebagai bibit
-
Tanah
-
Air
3.2 Cara
Kerja
1. Menyediakan 2 polibek
2. Memberikan tanda pada kedua polibek
3. Mengisi polibek A dengan tanah
4. Mengisi polibek B dengan sekam kayu
5. Menanam cengkeh pada kedua polibek tersebut
6. Amati .
3.3 Waktu
dan Tempat
-
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Oktober 2012
-
Waktu :
09.00 Wita
-
Tempat : Laboratorium MAN Tomini
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian
Tabel I
SEKAM
|
|||
Minggu
|
Panjang
Batang
|
Jumlah
Daun
|
Ukuran
Daun
|
Minggu I
|
1,1 cm
|
-
|
-
|
Minggu II
|
10 cm
|
2 helai
|
2 cm
|
Minggu III
|
18 cm
|
4 helai
|
2 helai
atas 3 cm
2 helai
bawah 1 cm
|
Minggu IV
|
28 cm
|
4 helai
|
2 helai
atas 10 cm
2 helai
bawah 6 cm
|
Tabel II
TANAH
|
|||
Minggu
|
Panjang
Batang
|
Jumlah
Daun
|
Ukuran
Daun
|
Minggu I
|
1 cm
|
-
|
-
|
Minggu II
|
7 cm
|
2 helai
|
2 cm
|
Minggu III
|
13 cm
|
2 helai
|
4 cm
|
Minggu IV
|
20 cm
|
4 helai
|
2 helai
atas 6 cm
2 helai
bawah 4 cm
|
4.2 Pembahasan
Pembibitan
tanaman cengkeh dilakukan dengan persiapan bibit cengkeh yang cukup masak dan
bebas dari hama penyakit. Dalam upaya melakukan pembibitan tanaman cengkeh,
dapat dilakukan dengan berbagai media tanam. Media tanam merupakan media atau
tempat dimana tanaman atau biji dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik.
Seperti yang
terlihat pada tabel penelitian I dan II, media tanam yang digunakan adalah
media sekam kayu dan media tanah.
Pada tabel I
yang menggunakan media sekam terlihat bahwa minggu I belum ada pertumbuhan daun,
hanya tinggi batang saja yang mulai mengembang. Pada minggu ke II, jumlah daun
ada 2 helai dan masing-masing berukuran 2 cm dan tinggi batang semakin tinggi.
Dari minggu ke III sampai ke IV pertumbuhan semakin cepat, seperti terlihat
pada tabel bahwa jumlah daun menjadi 4 helai dan batang pun semakin tinggi.
Dan antara media
sekam dan media tanah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Seperti yang
telah kita lihat pada tabel penelitian bahwa media sekam lebih baik dan lebih
mempercepat pertumbuhan dikarenakan bahwa media sekam lebih memiliki
unsur-unsur yang dapat mempercepat pembibitan cengkeh. Misalkan : sekam
memiliki sifat porus (sarang), ringan, dan tidak mudah lapuk serta sekam juga
membuat akar lebih leluasa dalam pertumbuhannya sehingga penyerapan air oleh
akar akan lebih mudah atau lebih maksimal. Dan pada media sekam lebih membutuhkan
penyiraman air agar media tetap lembab, sehingga bibit akan lebih cepat tumbuh.
Bukan hanya itu,
media sekam juga memiliki sifat porus yang memudahkan sirkulasi udara keluar
masuk di dalam polibek dengan mudah.
Sedangkan pada
tabel II yaitu media tanah. Pertumbuhan pada minggu pertama belum ada dan hanya
tinggi batang yang berukuran 1 cm. Dan pada minggu ke II sampai ke III
pertumbuhan belum maksimal atau tumbuh secara perlahan. Setelah minggu ke IV,
mulai nampak perubahan, yaitu daun menjadi 4 helai dan batang semakin tinggi.
Bisa dikatakan
bahwa pada media tanah pembibitan cengkeh lebih mengalami penghambatan atau
kurang mempercepat pertumbuhan bibit cengkeh. Dikarenakan media tanah kurang
memiliki sifat porus sehingga sirkulasi udara di dalam media kurang baik. Dan
media tanah pun jika terkena sinar matahari terlalu lama akan cepat kering dan
keras, bukan hanya itu jika pada media sekam sering dilakukan penyiraman akan
lebih baik berbeda pada media tanah. Jika tanah terlalu banyak dilakukan
penyiraman akan menyebabkan kelembaban yang sangat tinggi, dikarenakan kebanyakan
air dan akan menyebabkan pembusukan akar.
Apabila
kakurangan air pun tekstur tanah akan menjadi lebih keras dan menyebabkan akar
tidak leluasa bergerak atau menyerap air dan sirkulasi udara di dalamnya pun
kurang lancar keluar masuknya sehingga kurang baik bagi akar.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
1) Media tanam memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap percepatan pembibitan S.
aromaticum.
2) Media tanam yang paling efektif adalah sekam kayu
dalam pembibitan S. aromaticum.
5.2 Saran
1) Perlunya menggunakan bibit S. aromaticum yang sudah cukup umurnya untuk mendapatkan
pertumbuhan bibit yang baik.
2) Sebaiknya bibit S.
aromaticum yang telah ditanam diletakkan di tempat yang memiliki intensitas
cahaya yang memadai.
DAFTAR
PUSTAKA
B. Salisbury, Frank dan
Ross, Cleon. 1995. Fisiologi Tumbuhan.
Bandung : ITB.
Rifai, Mien Achmad. 1999. Kamus Biologi : Anatomi- Morfologi-Taksonomi Botani. Jakarta :
Balai Pustaka.
Qamara Mugnisjah, Wahyu dan Setiawan, Asep. 1995. Produksi Benih. Jakarta : Bumi Aksara.
Sontang Manik, Karden Eddy. 2004. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta :
Djambatan.
Farndon, John. 2008. Kehidupan di Dalam Tanah. Bandung :
EXAMEDIA.
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : ARIYANTO
Tempat Tanggal Lahir : Tinombala, 29-03-1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Tinombala
B. Pendidikan
Pendidikan Dasar : SD Inpres I Tinombala, Lulus
tahun 2007
Pendidikan Lanjut : 1) SMP
Negeri 3 Bolano Lambunu,
Lulus tahun
2010
2) MAN
Tomini, terdaftar tahun 2010
C. Orang
Tua
1)
Ayah
Nama :
SUPRIYANTO
Agama :
Islam
Pekerjaan :
Petani
Alamat :
Tinombala
2)
Ibu
Nama :
RAONAH
Agama :
Islam
Pekerjaan : URT
Alamat : Tinombala
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat dan Bahan
Gambar
2. S. Aromaticum yang berusia satu
minggu
Gambar 3. S. Aromaticum yang
berusia empat minggu
No comments:
Post a Comment