PENTINGNYA
USAHA DAKWAH DIKALANGAN WANITA
DIAJUKAN
SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN
GUNA
MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH/UJIAN NASIONAL
OLEH : USMAWATI
NIS :
09.1480
MADRASAH
ALIYAH NEGERI TOMINI
TAHUN
AJARAN 2011/2012
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan sebagai salah
satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sekolah/Ujian Nasional Tahun ajaran 2011/2012
guna mendapatkan ijazah pada Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
Disetujui pada,
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
SLAMET SUPRIHATIN, S.Pd.I
NIP. 19810309 200604 1 019
Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini
Drs. JUFRI MASALIHU
NIP. 19680709 199603 1 002
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT. Rahmat dan salam untuk Nabi
Muhammad SAW Rasul pilihan karena atas kerja keras beliau menegakkan kebenaran
di muka bumi yang fana ini. Semoga kelak mendapat syafaatnya di Yaumil Qiyamah.
Amin . . . .
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat-Nya karena
dengan rahmatnya jualah kami dapat menyelesaikan menyusun naskah karya ilmiah
ini yang berkaitan dengan Pentingnya Usaha Dakwah Di Kalangan Wanita yang akan
menjadi persyaratan mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US).
Selanjutnya kami menyadari kelemahan dan kekurangan kami
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Olehnya itu kami sangat berharap kepada
pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun karya ilmiah ini.
Sehubungan dengan karya ilmiah ini kami sangat berterimakasih
kepada :
1. Kedua orang tua kami, karena atas
bimbingan dan usaha beliaulah sehingga kami dapat mengenal dunia pendidikan.
2. Ibu Slamet Suprihatin, S.Pd.I selaku pembimbing
sekaligus wali kelas XII agama yang telah membimbing sekaligus mengarahkan
dalam penyusunan karya ilmiah ini.
3. Bapak Drs. Jufri Masalihu selaku
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tomini.
4. Bapak/Ibu guru yang telah mendidik
dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu
dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Dan penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan terutama bagi penulis itu sendiri. Semoga apa yang
kita lakukan mendapat pahala dari Allah SWT.
Sumber Agung,
Penulis
Usmawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Judul .......................................................................... 3
2.1.1
Pengertian
Dakwah .......................................................... 3
2.1.2
Pengertian
Wanita ............................................................ 3
2.2 Tujuan Dilakukan Usaha Dakwah ................................................ 3
2.3 Tanggung Jawab Wanita Dalam Usaha
Dakwah ........................ 4
2.4 Bentuk Usaha Dakwah Dikalangan Wanita
................................. 5
2.5 Materi-materi yang Dimudzakarahkan
Selama Wanita
Mengikuti Program Dakwah ....................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 20
3.2 Saran-saran ................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rasulullah SAW menjadikan tiap-tiap umat mempunyai tanggung
jawab yang sama terhadap agama dan usaha agama, yang kaya maupun miskin, pedagang
maupun petani. Tiap-tiap orang menjadi pekerja-pekerja agama. Karena apabila
100/100 buat kerja agama, maka agama akan hidup 100/100 dalam kehidupan umat manusia.
Tiap-tiap orang akan berdakwah, sesuai dengan kadar ilmunya masing-masing.
Untuk itu perlunya kita berdoa kehadirat Allah SWT agar diberi kepahaman
tentang usaha yang mulia ini.
Sehingga mematangkan niat saya untuk memilih judul tentang
Pentingnya Usaha Dakwah Dikalangan Wanita. Karena jika wanita tidak beriman,
tidak berilmu alias bodoh, maka putra-putrinya itu akan menjadi korban
kebodohannya, karena dari wanitalah dapat lahir generasi yang saleh dan
salihah.
Wanita adalah tiang negara, remaja adalah masa kegilaan dan
wanita adalah perangkap syetan. Wanita berakhlak buruk tidak mau menutupi
auratnya, dan suka berbuat serong, maka perbuatan wanita penyebab pertama
serongnya kaum laki-laki. Hal ini terbukti beberapa banyak kaum lelaki yang
semula baik-baik lalu tergoda oleh wanita murahan sehingga melakukan kemaksiatan.
Olehnya itu kita senantiasa menyadari akan pentingnya saling
mengajak dalam kebaikan sesama wanita, agar tercipta wanita yang berilmu dan
bertauhid. Karena kalau wanita telah berilmu dan bertauhid maka dengan
sendirinya akan punya kepribadian dan akhlak yang luhur berdasarkan pandangan
syariat dan masyarakat yang berilmu.
1.2 Tujuan Penulisan
-
Agar
memberi pelajaran dan pengetahuan tentang tugas wanita yang sebenarnya dan agar
para pembaca khususnya para wanita.
-
Sebagai
bahan pembelajaran bagi kami untuk dapat menghadapi tugas-tugas pembuatan karya
ilmiah selanjutnya.
-
Untuk
dapat menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi pembaca khususnya bagi saya
sendiri.
-
Sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Judul
Agar pembaca tidak salah paham dalam membaca dan memahami maksud
dari karya ilmiah ini terutama pengertian judul yang kami ajukan dalam karya
ilmiah ini, kami akan menjelaskan perngertian dari dakwah dan wanita.
2.1.1
Pengertian Dakwah
·
Pengertian Dakwah Secara Bahasa
Meminta dengan sangat untuk memenuhi seruan baik
disambut atau tidak perintah itu.
·
Pengertian Dakwah Menurut Istilah Syar’i
Sebuah usaha baik perkataan maupun perbuatan yang
mengajak manusia untuk menerima, mengamalkan dan berpegang teguh terhadap
prinsip-prinsipnya dan berpegang meyakini aqidahnya serta berhukum dengan
syariatnya.
2.1.2
Pengertian Wanita
Menurut definisi dalam kamus bahasa Indonesia bahwa perempuan
adalah orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil,
melahirkan anak dan menyusui, sedangkan wanita adalah perempuan yang berusia
dewasa.
2.2 Tujuan Dilakukan Usaha Dakwah
Dikalangan Wanita
Tujuan dilakukan dakwah dikalangan wanita adalah agar selalu
wanita :
1. Menjaga shalat lima waktu dengan
khusyu’ dan khudhu.
Maksudnya, wanita hendaknya mengerjakan pada awal waktu, di rumah dan
berjamaah.
2. Menghidupkan ta’lim wata’lum.
Walaupun di rumah tetap harus menghidupkan ta’lim bersama keluarga.
3. Melaksanakan dzikir pagi dan petang
dan membaca Al-Qur’an. Sebaiknya wanita menghiasi dirinya dengan memperbanyak
dzikir dan membaca Al-Qur’an.
4. Mendidik anak secara islami. Para Ibu
hendaknya mendidik anak-anaknya dengan cara sunnah Rasulullah SAW.
5. Menjaga hijab dan hidup sederhana.
Maksudnya walaupun sedang berpergian, hendaknya selalu menjaga hijab dan
didampingi mahramnya. Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya sederhana jangan
berfoya-foya.
6. Menganjurkan mahram atau suami untuk khuruj
fi sabilillah. Jika ada family atau teman yang datang ke rumahnya untuk suatu
keperluan maka dengan kasih sayang, cinta, mahabbah dan hikmah mengarahkan
mereka untuk mengamalkan agama, supaya menghidupkan ta’lim di rumah dan
mendorong suami atau lelaki mereka untuk khuruj fi sabilillah.
2.3 Tanggung Jawab Wanita Dalam Usaha
Dakwah
Tanggung jawab wanita dalam usaha dakwah adalah :
1. Mendidik putra-putrinya secara
islami.
Pemimpin di dalam suatu rumah tangga adalah Suami atau Ayah.
Akan tetapi guru yang paling utama adalah Ibu atau Istri. Seorang Ibu adalah
ustadzah bagi anak-anaknya. Didikan seorang Ibu adalah madrasah terbesar bagi
anak-anaknya. Oleh karena itulah setiap wanita sangat penting untuk mempunyai pikiran
agama.
2. Memelihara rumah tangga suami dan
anak-anaknya.
Inilah tugas utama wanita mengatur rumah tangga. Mengisinya dengan
berbagai kegiatan sunnah Rasul dengan menanamkan kebiasaan sunnah Rasul satu
kali dua puluh empat jam. Seperti kebiasaan makan sunnah, minum sunnah, tidur
sunnah dan semuanya serba sunnah, dengan ini akan tercipta kebiasaan-kebiasaan
sunnah di lingkungan rumah tangga suami.
3. Menyampaikan Ilmu Tentang Al-Qur’an
dan Sunnah.
Surah Ali-Imran ayat 187 :
وَاِذَاَخَذَاللَّهُ مِيْثَاقَ
الَّذِيْنَاُوْتُوْاالْكِتَبَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِنَّاسِ وَلاَتَكْتُمُوْنَهُ فَنَبَذُوْهُ وَرَآ ءَظُهُوْرِهِمْ
وَاشْتَرَوْابِهِ ثَمَنًاقَلِيْلاً. فَبِئْسَ مَايَثْتَرُوْنَ (187)
Terjemah
:
(Ingatlah) ketika Allah memanggil
janji orang ahli kitab (yaitu) : Hendaklah kamu terangkan kitab kepada manusia
dan jangan kamu sembunyikan lalu mereka lemparkan perjanjian itu dibelakang
punggungnya (tidak ditepati) dan mereka jual perjanjian itu dengan uang yang
sedikit maka amat jahat barang yang mereka jual itu.
Pada ayat ini Allah telah menyuruh kita untuk menyampaikan
ilmu kepada orang lain yaitu menyampaikan ilmu tentang kitab Allah dan
sunnahtullah kepada seluruh manusia yang paling utama bagi wanita adalah
menyampaikan ilmu kepada anak-anaknya dan suaminya. Olehnya itu penting ada
usaha dakwah wanita karena keterlibatan wanita dalam dakwah sangat menentukan
dunia Islam.
2.4 Bentuk Usaha Dakwah Dikalangan Wanita
Bentuk usaha dakwah dikalangan wanita adalah :
1.
Daiyah
Daiyah yaitu mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah
SWT dan Rasulullah SAW. Potensi wanita yang sangat besar adalah dibidang dakwah
tapi bukan berdakwah dengan suara lantang dihiasi dengan retorika yang memukau
melainkan bentuk dakwahnya adalah dengan menghidupkan sunnah Rasul dirumahnya.
Keterlibatan wanita dalam dakwah sangat menentukan dunia
Islam. Nabi Muhammad SAW telah mengatakan “wanita itu adalah tiang agama, kalau
wanita itu baik maka negara itu akan baik, tapi kalau wanita itu rusak maka
negara itu pun akan rusak”. Wanita memang lemah fisiknya, tapi dia menyimpan
potensi dahsyat di dalam dirinya. Dia mampu mendudukkan laki-laki penguasa
sekalipun dia mampu menghancurkan dunia. Tapi dia juga mampu memperbaiki dunia.
2.
Alimah
Alimah yaitu wanita yang berilmu dengan menjaga taklim secara
istiqamah yang senantiasa menghidupkan taklim wataklum walaupun dirumah bersama
keluarga. Apabila kita ikut serta dalam majelis ta’lim tersebut, maka kita akan
mendapatkan perbaikan dalam enam hal yaitu iman, ibadah, muamalah musyawarah,
akhlak dan doa.
3.
Murabiyah
Murabiyah adalah sebagai guru yang mendidik anak-anak secara
islami seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Wanita diciptakan untuk
mengurus rumah tangganya dan suaminya diciptakan untuk umat. Wanita diciptakan
untuk berdakwah dalam lingkungan rumah tangganya dan suami diciptakan untuk
berdakwah diseluruh alam. Didikan seorang Ibu adalah madrasah terbesar bagi
anak-anaknya. Setiap orang tua mempunyai kewajiban mendidik anak agar menjadi
manusia yang sholeh dan sholehah, berguna bagi agama, nusa dan bangsa, lebih
khusus lagi membuat kebahagiaan kedua orang tuanya baik ketika masih di dunia
maupun di akhirat kelak.
Bukankan Allah SWT telah berfirman dalam surah At-Tahrim : 6
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya pada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Orang tua bertanggung jawab dihadapan Allah SWT terhadap
pendidikan anak-anaknya, sebab merekalah generasi yang akan memegang tongkat
estafet perjuangan agama dan khalifah di bumi. Oleh karena itu, bila pendidikan
terhadap anak-anak baik, maka berbahagialah orang tua, baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Sebaiknya kalau orang tua mengabaikan pendidikan terhadap
mereka, maka akan sengsara sejak di dunia hingga di akhirat nanti.
4.
Abidah
Abidah yaitu ahli ibadah menjaga shalat diawal waktu, dzikir
pagi petang. Semua pekerjaan rumah selalu diiringi dengan dzikir, istiqamah,
baca Al-Qur’an dan berusaha untuk selalu menghatamkan. shalat-shalat sunnah,
puasa wajib dan puasa sunnah serta gemar bersedekah.
Rumah yang dirahmati Allah SWT adalah rumah yang di dalamnya
hidup amalan agama. Rumah kita harus dijadikan sebagai rumah takwa, bukan rumah
maksiat.
2.5 Materi-materi Yang Dimudzakarahkan Selama Wanita Mengikuti Program Dakwah
Materi untuk suatu mudzakarah akan ditentukan oleh musyawarah
jama’ah para suami. Mudzakarah ini akan
dikendalikan oleh jamaah wanita. Pemilih materi tergantung kepada kemampuan
jamaah, apakah dalam jamaah itu ada wanita yang berpengalaman dalam usaha
dakwah. Jika dalam jamaah itu tidak ada wanita yang berpengalaman maka dapat
memilih materi-materi yang mudah seperti :
·
Mudzakarah Enam Sifat Sahabat Nabi
Saw
Materi enam sifat adalah mudzakarah yang perlu dilaksanakan
oleh setiap wanita yang mengikuti program dakwah. Mudzakarah ini diadakan untuk
memudahkan wanita mengamalkan agama secara sempurna. Enam sifat sahabat itu
adalah :
1. Hakikat kalimat tayyibah
2. Shalat khusu’ dan khudu’
3. Ilmu disertai dzikir
4. Ikramum muslimin
5. Niat yang ikhlas dan
6. Khuruj fi sabilillah untuk dakwah.
·
Kalimat Tayyibah, Laa Ilaaha Ilallah
Muhammadurrasulullah
Arti kalimat Laa Ilaaha Ilallah
Muhamadar Rasulullah adalah tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah. Apalagi kita mengucapkan kalimat ini dengan ikhlas dan yakin terhadap
kalimat ini, maka kita telah membuat suatu perjanjian dengan Allah bahwa kita
akan mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
·
Tujuan Kalimat Laa Ilaaha Ilallah
Tujuan kalimat ini adalah untuk memasukkan kebesaran Allah ke
dalam hati kita dan mengeluarkan kebesaran makhluk dari dalam hati hendaknya
kita yakin bahwa Allah sajalah yang berkuasa atas segala sesuatu yang
diyakinkannya.
·
Keutamaan Kalimat Laa Ilaaha Ilallah
Dari Anas r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada seorangpun yang
mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah. Pada suatu waktu pada malam hari ataupun siang
hari. Melainkan dihapuskan keburukan-keburukannya dari buku catatan amalnya.
Sehingga keburukannya itu digantikan dengan kebaikan”.
·
Tujuan Kalimat Muhammadar Rasulullah
Tujuan kalimat Muhammadar Rasulullah adalah supaya kita
meyakini bahwa hanya cara hidup
Rasulullah yang akan membawa kita kepada kejayaan di dunia dan akhirat. Cara
hidup lain hanya akan membawa kepada kegagalan.
·
Keutamaan Kalimat Muhammadar
Rasulullah
Allah
SWT berfirman:
اِنَّ اللَّهَ وَمَلَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا.
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berhalawat ke atas Nabi.
Wahai orang-orang yang beriman, bershalatlah
kepadanya dan berikanlah salam kepadanya”
Rasulullah
saw bersabda:
اَلْمُتَمَسِّكُ بِسُنَّتِى.
عِنْدَفَسَادِاُمَّتِى فَلَهُ اَجْرُمِانَةُشَهِيْدٍ. (الحديث)
“Orang yang berpegang teguh pada sunnahku pada zaman yang fasad
ini, maka baginya mendapatkan pahala 100 orang mati syahid”.
Shalat
khusyu dan khudhu
Setelah kita meyakini kalimat Thayyibah, maka kita harus
melaksanakan segala perintah Allah dan perintah yang pertama kali diberikan Allah
adalah shalat.
Tujuan Shalat
Tujuan shalat adalah agar kita dapat membawa sifat-sifat di
dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari di luar shalat. Misalnya
menundukkan pandangan, berdoa, dan sifat-sifat baik lainya.
Keutamaan shalat
الصلاةعمادالذين فمن اقَا.
“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa mendirikannya, berarti
dia mendirikan agama dan barang siapa meninggalkannya, berarti dia meruntuhkan agama.
Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Rasullullah SAW bersabda,
barang siapa yang menjaga shalatnya, maka ia akan mendapatkan lima keuntungan
yaitu:
1.
Allah
SWT akan menghilangkan kesempitan hidupnya.
2.
Ia
akan diselamatkan dari siksa kubur.
3.
Ia
akan menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan.
4.
Ia
akan melewati shirat secepat kilat.
5.
Ia
akan masuk surga tanpa hisab.
Ilmu Disertai Dzikir
Ilmu artinya adalah pengetahuan tentang hukum atau perintah Allah
SWT. Sedangkan dzikir artinya adalah mengingat Allah SWT.
Tujuan Ilmu
Tujuan ilmu agar kita dapat mengetahui hukum halal, haram, makruh
dan mubah tentang segala perintah Allah dan larangan-Nya pada setiap waktu dan
keadaan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tanpa ilmu, tidak
mungkin kita dapat melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan haji dengan sempurna.
Keutamaan Menuntut Ilmu
Di dalam Al-Qur’an disebutkan :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْامِنْكُمْ
وَالَّذِيْنَ اُوْتُوْاالْعِلْمَ دَرَجَتِ.
“Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antara kalian dan yang diberi ilmu beberapa drajat”.
Rasullullah SAW bersabda.
“Menuntut ilmu
adalah wajib bagi setiap muslim lelaki dan muslim wanita”.
Orang yang keluar untuk menuntut ilmu adalah jihat dan
seandainya ia mati maka akan dianggap mati sahid. Barang siapa berusaha
menyebarkan ilmu agamanya maka usahanya itu dihitung ibadah.
Dzikir
Dzikir adalah mengingat Allah pada setiap masa dan keadaan.
Tujuan Dzikir
Tujuan dzikir adalah untuk
menghubungkan diri kita dengan Allah SWT pada setiap masa dan keadaan.
Keutamaan Dzikirullah
Allah SWT berfirman :
فَذْكُرُوْنِى اَذْكُرْكُمْ
وَشْكُرُوْالِى وَلاَتَكْفُرُوْنَ.
“Maka ingatlah kepadaku, niscaya aku ingat pula kepada-mu. Dan
bersyukurlah kepada-ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) ku. (Al-Baqarah ayat 152).
Ikramul Muslimin
Ikramul muslimin yaitu kewajiban seorang muslim untuk memuliakan
muslim lainnya.
Tujuan Ikramul Muslimin
Tujuan ikramul muslimin ialah hendaknya kita menunaikan
hak-hak setiap saudara kita tanpa menuntut hak kita ditunaikan oleh mereka.
Kita harus mengetahui bagaimana hak dan kewajiban orang tua terhadap anaknya.
Anak-anak yang harus menunaikan kewajibannya kepada orang tua mereka. Suami
harus menunaikan kewajiban kepada istri. Begitu juga sebaliknya, istri harus
menunaikan segala kewajibannya kepada suami. Kita sebagai seorang muslim harus
menunaikan hak-hak keluarga, tetangga, orang-orang tua, anak-anak yatim piatu.
Jika kita tidak menunaikan hak mereka, maka mereka dapat menuntut kepada
kita di alam akhirat nanti. Seandainya
kita mempunyai amal kebaikan yang banyak, tetapi tidak menunaikan kewajiban
kepada saudara-saudara kita, maka semua kebaikan kita akan dibagi-bagikan
kepada mereka dan dosa-dosa mereka terpaksa harus kita pikul. Kita harus
mempunyai sifat ikram seperti yang dimiliki oleh para sahabat.
Keutamaan Ikramul Muslimin
Rasullullah SAW bersabda :
“Tidak sempurna iman seseorang
sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri-sendiri”.
Dan dikatakan lagi bahwa,
“Barang siapa menutupi kesalahan
seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (kesalahannya) di dunia dan di
akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-hambanya selama hambanya menolong
saudaranya”.
Niat Yang Ikhlas
Tujuan
Niat Yang Ikhlas
Tujuan niat yang ikhlas adalah agar
segala sesuatu yang kita amalkan adalah semata-mata bertujuan untuk mencapai
keridhaan Allah, bukan untuk mendapatkan sanjungan atau pujian dari manusia, bukan
juga untuk mendapatkan keduniaan atau ri’a. Rasullullah bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak
memandang kepada tubuhmu dan bentuk rupamu, tetapi dia memandang hatimu”
Keutamaan Niat yang Ikhlas
Niat yang ikhlas akan menyebabkan pahala amalan kita
bertambah besar. Hanyalah amalan yang ikhlas yang akan diterima oleh Allah SWT.
Seandainya seseorang bershadaqah walaupun hanya seberat biji kurma, tetapi
disertai dengan niat yang ikhlas, maka Allah SWT akan memberi pahala berupa
emas sebesar gunung uhud. Akan tetapi barang siapa bershadaqah berupa emas
sebesar gunung uhud, tetapi tidak dilandasi dengan niat yang ikhlas, maka Allah
SWT tidak akan menerima amalnya itu.
Dakwah dan Tabliqh
Tujuan Dilakukannya Dakwah dan
Tabliq.
Tujuan kita keluar dijalan Allah dalam rangka melakukan
dakwah dan tabliq adalah :
a.
Memperbaiki
keyakinan kita kepada Allah SWT.
b.
Memperbaiki
diri sendiri dan mengajak orang lain untuk memperbaiki dirinya sendiri.
c.
Meneruskan
kerja Rasulullah SAW yaitu menyebarkan agama kepada setiap manusia.
d.
Menghayati
sifat para sahabat Nabi sehingga sifat-sifat tersebut wujud dalam diri kita,
keluarga kita, dan seluruh umat Rasulullah SAW.
Keutamaan Khuruj Fi Sakbilillah
Allah
SWT berfirman :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ اُمَّةٌ
يَدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِوَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِواو لَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.
“Dan hendaklah ada diantara kalian
segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan dan memerintahkan kepada yang
ma’ruf dan mencegah kemungkaran, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
kejayaan (QS. Ali Imran ayat 104).
USHUL-USHUL DAKWAH
Ketika kita melakukan usaha dakwah, ada beberapa tata tertib
dan ushul yang harus yang harus kita patuhi.
Empat
hal yang harus diperbanyak.
1.
Dakwah Ilallah
Dakwah dibagi menjadi empat bagian yaitu :
a.
Dakwah
Ijtunai,
Maksudnya adalah dakwah
beramai-ramai.
b.
Dakwah
Infiradi
Maksudnya dakwah secara sendiri-sendiri.
c.
Dakwah
Umumi
Maksudnya dakwah yang
dilakukan kepada orang-orang tertentu saja, misalnya tokoh masyarakat, pejabat
pemerintahan dan sebagainya.
2.
Ta’lim Wa Ta’lum
Ta’lim Wa Ta’lum terbagi menjadi 3 bentuk yaitu :
a.
Taklim
kitabi
b.
Ta’lim
halaqah Al-Qur’an
c.
Mudzakarah
enam sifat sahabat
Apabila kita ikut majelis ta’lim tersebut, maka kita akan mendapatkan perbaikan dalam enam hal yaitu :
a.
Iman
b.
Ibadah
c.
Muamalah
d.
Muasyarah
e.
Akhlak
f.
Doa
3.
Ibadah dan Dzikir
Dalam hal ini kita harus memperbanyak empat amalan yaitu :
a.
Shalat-shalat
sunnah
b.
Membaca
Al-Qur’an
c.
Dzikir
dan
d.
Doa-doa
masnunah
4.
Khidmad
Khidmad terbagi menjadi empat bagian, yaitu khidmad kepada
pemimpin atau amir (apabila berada di rumah, khidmad kepada suami), khidmad
kepada diri sendiri, khidmad kepada seluruh anggota jamaah, dan khidmad kepada
anak-anak.
Empat hal yang harus dikurangi :
a.
Masa
tidur dan istirahat
b.
Masa
makan dan minum
c.
Keluar/masuk
majelis ta’lim
d.
Pembicaraan
yang sia-sia
Empat hal yang harus ditinggalkan :
a.
Mengharap
kepada makhluk
b.
Meminta
kepada makhluk
c.
Memakai
barang orang lain tanpa izin
d.
Boros
dan mubadzir
Empat hal yang tidak boleh disentuh :
a.
Politik
b.
Khuafiyah
c.
Pangkat
dan derma serta
d.
Keburukan
masyarakat
Apabila kita dapat mematuhi tata tertib ketika khuruj fi
sabilillah, maka insyaAllah kita akan mendapat manfaat atas segala pengorbanan
kita. Bahkan apabila kita dapat melaksanakan segala tata tertib di atas dalam
kehidupan sehari-hari, itu akan lebih utama dan keridhaan Allah pun akan kita
dapatkan.
Mudzakarah Amalan Sunnah Di Rumah
kita 24 Jam Sehari
Selain itu perbuatan kita sehari-hari harus dilaksanakan
mengikuti sunnah Rasulullah SAW seperti :
a.
Adab
rumah tangga
b.
Adab
mencuci
c.
Adab
gadis remaja
d.
Adab-adab
tidur
e.
Adab-adab
makan
Adab-adab Rumah Tangga
Adab-adabnya
:
a.
Setiap
masuk rumah ucapkan salam.
b.
Ibu
rumah tangga adalah guru di dalam rumah yang menjadi contoh bagi anak didiknya.
c.
Ibu
jangan memakai pakaian yang kurang sopan karena dapat ditiru oleh anaknya.
d.
Kecuali
di dalam kamar, dan yakin bahwa Allah maha melihat apa yang kita perbuat, maka
harus merasa malu dan takut. Sehingga kita hanya melakukan apa yang diridhai
Alllah.
e.
Jangan
memasukkan lelaki lain yang bukan mahram ke dalam rumah kecuali jika di rumah
ada mahramnya dan jika ada lelaki bertanya tentang suatu hal, jawab dengan
tegas dan singkat jangan sampai menimbulkan fitnah.
f.
Jika
akan pergi ke luar rumah, istri harus meminta izin kepada suami, dan
kepergiannya itu harus sesuai dengan izin.
g.
Jika
suami pergi (kerja) antar sampai pintu dan ucapkan salam. Selama suami tidak ada, istri harus menjaga diri dan harta benda
suami.
h.
Jika
suami pulang, disunahkan menyambutnya dengan gembira, bersalaman dan mencium
tangannya.
Adab-adab Mencuci :
a.
Pisahkan
pakaian yang terkena najis, jangan dicampur dengan yang suci.
b.
Cucilah
pada air yang mengalir.
c.
Cucilah
dahulu pakaian yang terkena najis.
d.
Ganti
air hingga tiga kali.
e.
Pakaian
dalam jangan dijemur di luar, karena itu adalah aurat.
f.
Usahakan
mencuci pakaian dalam sendiri.
Adab-adab Remaja
Adab
di Dalam Rumah :
a.
Menghormati
penjaganya dan menerima segala nasehatnya.
b.
Memperbaiki
diri agar menjadi wanita yang shalihah.
c.
Menjaga
nama baik penjaganya.
d.
Melatih
diri dengan urusan rumah tangga seperti memasak dan membereskan rumah.
e.
Memperbanyak
shalat dan puasa sunnah.
f.
Jadikan
Al-Qur’an sebagai hiburan dan menghafalkannya.
g.
Banyak
mengkaji sejarah wanita-wanita utamanya salafus shahih untuk dicontoh.
Adab
di luar rumah
a.
Sebelum
tidur, berwudhu dan shalat dua rakaat
b.
Diperbolehkan
melaksanakan shalat witir sebelum tidur
c.
Membaca
Al-Qur’an paling sedikit 10 ayat. Namun lebih utama membaca surah Assajadah dan
Al-Mulk , sebab sebuah hadits menyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak akan tidur
sebelum membaca kedua surah tersebut.
d.
Mengibas
alas tidur sebelum dihamparkan. Niatkan untuk melaksanakan shalat tahajjud pada
tengah malam. Jika kita tidak dapat melaksanakannya karena tertidur, maka kita
tetap akan mendapat pahala shalat tahajjud tersebut.
e.
Membaca tasbih
Fatimah yaitu سبحان الله sebanyak 33 kali, الحمدالله sebanyak 33
kali, dan الله
اكبر sebanyak 34 kali.
f.
Surah
Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, kemudian menghembuskan kepada
kedua telapak tangan, dan diusapkan keseluruh tubuh (telapak tangan kiri jangan
sampai menyentuh wajah) hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
g.
Bermuhasabah,
yaitu menghisab diri.
h.
Membaca
doa sebelum tidur, yaitu :
بِسْمِكَ اللّّهُمَّ اَحْيَاوَبِسْمِكَ
اَمُوْتُ.
“Dengan nama Allah aku bangun dan dengan nama Allah aku tidur”.
i.
Disunnahkan memakai celak sebelum
tidur, keutamaannya adalah dapat membuat mata cantik dan jika diamalkan secara
istiqamah, maka mata tidak akan menjadi kelabu. Doa memakai celak :
اَللَّهُمَّ اَتْمِمْ
لَنَانُوْرَنَاوَاغْفِرْلَنَااِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍقَدِيْرً.
“Ya
Allah, sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami sesungguhnya engkau maha
kuasa atas segala sesuatu”.
j.
Lelaki tidak boleh tidur berdua
dalam satu selimut, dan wanita tidak boleh tidur berdua dalam satu selimut.
k.
Rasulullah SAW melarang tidur dengan
kaki mengarah ke kiblat.
l.
Barang siapa membaca surah Al-Ikhlas
sebanyak tiga kali, maka pahalanya sama dengan mengkhatamkan Al-Qur’an.
m.
Setelah bangun, membaca doa sebagai
berikut :
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِى
اَحْيَانَابَعْدَمَا اَمَاتَنَاوَاَلَيْهِ النُّسُوْرُ.
“Segala puji syukur bagi Allah yang telah menghidupkan kami
setelah, dan kepada-Nyalah tempat kembali”.
Adab-adab Makan
Sebelum makan,
cobalah membawa enam sifat para sahabat ke dalam diri kita. Di bawah ini kita
akan membahas sekelumit adab-adab makan.
a.
Mencuci tangan di air yang mengalir.
b.
Jika ada, disunnahkan mencicipi
garam dengan ujung jari, kegunaannya adalah dapat menghilangkan 70 penyakit.
c.
Sebaliknya kita yang menunggu
makanan, bukan makanan yang menunggu kita.
d.
Disunnahkan memakan buah-buahan sebelum
memakan nasi.
e.
Jika makanan datang, maka doa yang
harus dibaca adalah :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ
لَنَافِيْمَارَزَقْتَنَاوَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.
“Ya Allah, berkahilah pada kami rezeki yang telah engkau berikan
kepada kami, dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka”.
f.
Disunnahkan makan berjamaah dalam
satu nampan.
g.
Apabila kita lupa membaca doa
sebelum makan, dan ingat ketika sedang makan maka ucapkanlah :
بِسْمِ اللَّهِ اَوَّلَهُ وَاَخِرَهُ.
“Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya”.
h.
Jangan memakan makanan atau minuman
yang masih panas.
i.
Tidak disunahkan makan di atas meja
dan duduk di kursi.
j.
Dilarang makan dan minum sambil
berdiri.
k.
Dilarang makan dan minum menggunakan
tangan kiri.
l.
Makan berjamaah dimulai dengan
makanan yang terdekat dengan kita.
m.
Sebaiknya kita memastikan bahwa
makanan yang kita makan halal dan tidak subhat.
n.
Apabila akan minum, pegang gelas
dengan tangan kanan dan jari kelingking berada di bawah gelas.
o.
Lihatlah ke dalam gelas. Jika ada
lalat, maka hendaknya lalat itu ditenggelamkan dengan ujung jari kemudian baru
dibuang sebab lalat membawa penyakit disebelah sayapnya dan penawar disebelah
lainnya.
p.
Doa sebelum minum susu :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَافِيْهِ
وَزِدْنَا مِنْهُ.
“Ya Allah, berilah keberkahan kepada
kami di dalamnya dan berilah tambahan kepada kami darinya”.
q.
Ketika makan jangan membicarakan
tentang urusan duniawi, karena itu adalah perbuatan orang Yahudi. Dan janganlah
juga diam, karena perbuatan itu adalah amalan orang Nasrani. Sebaiknya ketika
makan kita membicarakan kebesaran Allah atau berdzikir.
r.
Sesudah makan, mencuci tangan di air
yang mengalir.
s.
Doa setelah makan adalah :
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِى
اَطْعَمَنَاوَسَقَانَاوَجَعَلْنَامِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
“Segala puji syukur bagi Allah yang telah memberi kami makan dan
minum dan menjadikan kami dari golongan orang-orang muslim”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Tanggung jawab wanita dalam usaha
dakwah adalah :
a.
Mendidik
anak secara islami
b.
Memelihara
rumah tangga suami
c.
Menyampaikan
ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah
2. Bentuk-bentuk dakwah dikalangan
wanita meliputi :
a.
Daiyah
b.
Alimah
c.
Murobiyah
d.
Abidah
3. Materi-materi yang dimudzakarahkan
selama wanita mengikuti program dakwah adalah :
a.
Mudzakarah
6 sifat sahabat
b.
Usul-usul
dakwah
c.
Mudzakarah
amalan-amalan sunnah
3.2 Saran-saran
Usaha
dakwah yang dilakukan oleh para wanita adalah :
-
Wanita
harus tetap tinggal di dalam rumahnya dan menjadikan rumahnya sebagai baiti
jannati.
-
Menghidupkan
sunnah Rasul di dalam rumah. Mengadakan ta’lim wa ta’lum bersama keluarga.
Dengan hal ini, wanita telah melakukan usaha dakwah. Jika
wanita atau Ibu rumah tangga sudah menghidupkan sunnah di dalam rumahnya dan
itu sangat berpengaruh bagi anak-anak dan semua penghuni rumah. Bahkan bagi
sang ayah atau suami sekalipun. Sangat diharapkan kaum wanita memahami dirinya
untuk segera menghidupkan sunnah Nabi SAW dalam berbagai kegiatan hidup
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hanif, Abu
Rifki. 2007. Ciri-ciri Wanita Shaleha.
Haruddin.
2002. Panduan Bagi Para Da’i. Malang : Pustaka Ramadhan.
Kambayang,
Husein Usman. 2007. Wahai Wanita Dirumahmu Ada Syurgamu. Bandung :
Pustaka Ramadhan.
Qisthi, Aqis
Bil. 2005. Birrul Walidain. Surabaya : Bintang Usaha Jaya.
Sodida, M
Qaulan. 2005. Cara dan Ciri Dakwah. Eggy Akuning : Anisa Photoshop Cempaka
Baru Indonesia.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Usmawati
No. Induk :
09.1480
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Kalimantan, 15 Agustus 1992
Alamat : Persatuan Utara
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SD
Despot Ongka Santigi
2. Sekolah Menengah : Madrasah Tsanawiyah
3. Pendidikan Atas : MAN Tomini
C. ORANG TUA
1. AYAH
Nama :
Sahrudin
Alamat : Persatuan Utara
Pekerjaan :
Tani
Agama : Islam
2. IBU
Nama : Masirah
Alamat : Persatuan Utara
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
No comments:
Post a Comment