PENYULINGAN
AIR LAUT
MENJADI
AIR TAWAR
Digunakan
Sebagai Salah Satu Persyaratan
Guna
Mengikuti Ujian Sekolah (US) / Ujian Nasional (UN)
Disusun
Oleh :
Nama :
MUH.
SAHRUL IKHSAN
NIS : 11.1876
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
MADRASAH
ALIYAH NEGERI TOMINI
TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya
ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Ujian Nasional
(UN) Ujian Sekolah (US) guna mendapatkan ijazah di Madrasah Aliyah Negeri
Tomini tahun ajaran 2013 / 2014.
Disetujui pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 8 Maret 2014
Mengetahui
Kepala MAN Tomini Pembimbing
Drs. SULJAMI EDY, S.Pd DJULIANI, S.Pd
NIP. 19730925
200212 1 002 NIP.
19720714 200312 2 001
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang memberikan taufik dan hidayah-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahakan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Beserta keluarga, para sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu setia kepada
ajarannya.
Karya
ilmiah ini di buat sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian sekolah
(US) dan ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2013 / 2014 dalam penyajian karya
ilmiah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kesalahan dan
kekurangan, hal ini di sebapkan keterbatasan Ilmu Pengetahuan dan refrensi yang
penulis miliki sehingga wajarlah jika
karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima adanya kritik dan saran yang
membangun dari pihak mana pun demi perbaikan di masa yang akan datang maka
dengan selesainnya karya ilmiah ini, penulis tidak lupa menghaturkan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
terselesainya karya ilmiah ini, terutama kepada:
1.
Kepada kedua orang tua penulis yang
memberikan motifasi baik moral maupuin material serta doannya.
2.
Bapak selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri
Tomini.
3.
Ibu selaku pembimbing yang selalu memberikan
saran–saran dan perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini.
4.
Para dewan Guru yang telah ikut membantu
penulis dalam penulisan karya ilmiah.
5.
Semua teman teman kelas XII IPA 2 yang
telah banyak membantu dalam hal tenaga dan materi sehingga karya ilmiah ini
dapat penulis selesaikan
Dan
akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi seluruh
lapisan masyarakat terutama bagi kami sebagai penulis. Mudah–mudahan karya
ilmiah ini menjadi modal besar bagi kami untuk jauh melangkah kedepan demi
menggapai impian kita semoga apa yang telah kita perbuat mendapat Ridoh Dari Allah
SWT. Amin
Tinombala Jaya, Maret 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
i
HALAMAN
PENGESAHAN.............................................................................
ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA ........................................................................ 3
BAB III METODOLOGI
3.1
Alat Dan Bahan ...................................................................................... 5
3.2
Cara Kerja .............................................................................................. 7
3.3 Waktu Dan Tempat ................................................................................ 7
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan....................................................................................
8
4.2
Pembahasan ............................................................................................ 8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
5.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
LAMPIRAN ........................................................................................................ 12
DAFTAR RIWAT
HIDUP ................................................................................. 16
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup membutuhkan air, terutama
manusia. Air merupakan salah satu unsure pokok kehidupansehari-hari,
contohnyauntuk minum. Tanpa air minum tubuh akan terasa haus dan lambat laun
akan menyebabkan dehidrasi. Air juga berfungsi sebagai media pembersih, seperti
mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Dengan wilayah perairan yang sangat luas,
maka sangat menguntungkan bagi suatu Negara untuk memanfaatkannya sebagai wujud
pembangunan Negara. Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa air dapat
menghidupkan bumi di suatu negeri.
Hal ini sesuai firman Allah dalam surah az-zukhruf
ayat 11 yang artinya:
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar
(yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti
itulah kami akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (Q.S. AZ-ZUKHRUF/43:11)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menurunkan air
dari langit sesuai dengan ukuran kebutuhan hamba-Nyadi bumi. Sehingga terbentuk
lautan yang sangat luas yang dapat menghidupkan dan dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan hidup manusia di bumi. Sebagaimana diketahui, air laut tidak hanya
membentangkan air yang di limpahtuah, melainkan juga air yang mengandung garam.
Sehingga dari air laut menghasilkan suatu garam yang sering kali digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Sebanyak 97% air di bumi ini merupakan air laut.
Sedangkan air tawar hanya 3%, dan air tawar tersebut dalam wujud glister dan
salju. Hanya ada 1% air tawar yang benar-benar dapat dimanfaatkan, air ini
terdapat di sungai, danau, dan air tanah. Sehingga, banyaknya kebutuhan air
tawar bagi makhluk hidup menyebabkan terkurangnya persediaan air dalam bumi.
Sedangkan dalam bumi, sebagian besar didominasi oleh air laut. Air laut itu
sendiri tidak dapat di konsumsi sebagai air yang layak untuk di minum dan layak
guna.
Air yang di butuhkan tentunya adalah air yang bersih
dan sehat, dimana air tersebut sudah ditetapkan sebagai air yang layak untuk di
konsumsi. Hamper semua industri menggunakan air sebagai bahan bakunya, oleh
karena itu kebutuhan air selalu meningkat. Namun, tidak semua PDAM dapat
menyediakan air sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada
sistem pembelian air PDAM yang dibatasi agar setiap mesarakat dapat
menggunakannya. Akan tetapi, tidak semua orang mampu untuk membeli atau
mendapatkan air dengan mudah. Oleh karena itu, masyarakat lebih memilih untuk
menggunakan air sungai atau air laut secara langsung dan dimanfaatkan sebagai
kebutuhan sehari-hari tanpa ada proses tertentu untuk menjadikan air minum yang
layak konsumsi. Sehingga akan mengakibatkan timbulnya wabah penyakit yang
dibawah oleh bakteri air. Oleh karena itu di butuhkan alat yang dapat mengubah
air laut menjadi air tawar yang layak minum dan layak guna. Satu-satunya jalan
yang paling sederhana yang dapat dipraktekkan masyarakat awam adalah dengan
cara destilasi (penyulingan). Proses ini dapat mengubah air yang awalnya
memiliki kadar garam yang tinggi setelah di suling akan menghasilkan air tawar.
Dengan cara ini setidaknya dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan
karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses pengolahan air laut
menjadi ar tawar?
2.
Bagaimana kualitas air tawar yang di
hasilkan dari penyulingan air laut?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui bagaimana proses
pengolahan air laut menjadi air tawar
2.
Untuk mengetahui bagaimana kualitas yang
di hasilkan dari penyulingan air laut menjadi air tawar
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan
unsure yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, bahkan dapat
dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten, peradaban
manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati saat ini. Oleh karena itu, pengembangan dan pengolahan
sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia (Sunaryo, dkk..2005)
Jenis sumber air
di bumi ini pada dasarnya ada dua macam, yaitu air laut dan air tawar. Air di
bumi ini kira-kira 75% dari luas permukaan bumi.dimana air laut memiliki kuantitas
yang lebih banyak dibandingkan dengan air tawar. Namun, keduanya berasal dari
sumber yang sama setelah melewati beberapa proses yang secra terus menerus
berputar. Peputaran kedua air tersebut dimulai dengan menguapkan air yang
terdapat di lautan dan di samudra. Sehingga air yang pada mulanya berupa zat
cair, berubah menjadi zat uap yang saling menumpuk dalam bentuk awan yang
selanjutnya menjadi tetesan air yang jatuh ke dalam bumi. Sebagian hujan yang
jatuh di lautan, samudra, sungai-ungai, dan seluruh permukaan bumi di wilayah
tertentu di mana hujan tersebut turun.
Air laut sendiri
merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas, yang menggenangi
dan membagi daratan atas benua atau pulau. Laut juga adalah salah satu unsure
pembentuk planet bumi selain daratan. Kandungan dalam laut di bumi sangat
beragam, mayoritas kandungan yang terdapat didalamnya sangat bermanfaat baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan makhluk hidup. Manfaat
laut bagi kehidupan sehari-hari sangat banyak. Contohnya dalam bidang
pertambangan, seperti bahan bakar minyak dan bensin, menghasilkan garam, rumput
laut, dan laut juga menyediakan surga protein bagi manusia khususnya. Karena di
laut terdapat banyak jenis ikan yang biasa dikonsumsi manusia, laut juga
digunakan sebagai rekreasai/hiburan, dan digunakan sebagai pembangkit tenaga
listrik.
Air tawar
merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. air
tawar tidak banyak mengandung larutan garam dan larutan mineral di
dalamnya. Saat membutuhkan air tawar,
orang biasanya merujuk pada air sumur, danau, sungai, dan salju atau es. Air
tawar ini merupakan salah satu air yang dapat diminum oleh manusia. Banyaknya
kebutuhan air tawar dibandingkan air laut menyebabkan berkurangnya stok air
tawar dalam bumi ini. Kaduatie
mengungkapkan bahwa factor utama krisis air adalah perilak kurang terpuji
manusia itu sendiri, seperti menebang hutan secara liar. Masyarakat juga pada
umumnya tidak memahami prinsip perlindungan sumber air minum tingkat rumah
tangga maupun skala lingkungan.
Hilman
Masnellyarti mengungkapkan bahwa kelangkaan air bersih disebabkan pula oleh
pencemaran limbah di sungai. Selain itu, populasi yang terus bertambah dan
persebaran penduduk yang tidak merata. Pemanfaatan sumber daya air bagi
kebutuhan umum semakin hari semakin meningkat,
hal ini seirama dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia yang
memberikan konsekuensi logis terhadapupaya-upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Disisi lain, kebutuhan akan sumber daya air semakin meningkat, disisi lain juga
mengakibatkan kerusakan dan pencemaran sumber daya implikasi industry, dan
populasi yang tidak di sertai dengan penyebaran yang merata sehingga
menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang tidak terlayani fasilitas air
bersih.
Untuk itu,
diperlukan suatu alternative pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum yang
berkualitas dan tidak membahayakan masyarakat. Mengingat melimpahnya sumber
daya air yang berasal dari laut , maka perlu dikaji tentang kemungkinan dimanfaatkannya air laut sebagai bahan baku pemenuhan air
bersih bagi masyarakat serta kelebihan yang mungkin didapat ketika menggunakan
air laut sebagai bahan baku air PDAM. Proses pengolahan air asin menjadi air
tawar disebut destilasi (penyulingan).
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Kompor
b.
Panci/dandang/kotak
biscuit bekas
c.
Papan
d.
Gelas
e.
Selang
f.
Botol aqua
2.
Bahan
a.
Air laut
b.
Air tawar
GAMBAR
RANGKAIAN
Ket :
1. Papan
2. Kompor
3. Panci/kotak
biskuit
4. Air
laut
5. Botol
aqua
6. Air
tawar
7. Selang
8. Gelas
9. Air
tawar hasil penyulingan
3.2. Cara kerja
1.
Siapkan alat-alat yang sudah dirangkai
sedemikian rupa sesuai dengan rangkaian
2.
Masukkan air laut kedalam panci
3.
Panaskan air laut dan tunggu sampai air
laut mendidih mencapai 125°C
4.
Amatilah air laut yang keluar melalui
selang
3.3.
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksaan praktikum
ini yaitu di laksanakan pada:
Waktu : Pukul 16:35 wita
Tempat : Laboratorium MAN Tomini
BAB
IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Pengamatan
Tabel
1.
Penagamatan
|
Air
tawar murni
|
Air
tawar hasil penyulingan air laut
|
Warna
|
Putih
jernih
|
Sedikit
putih kekuningan
|
Aroma
|
Air
biasa
|
Sedikit
berbau
|
Rasa
|
Air
biasa
|
Tidak
asin
|
Endapan
|
Lebih
banyak
|
Lebih
sedikit
|
Mikroorganisme
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
4.2. Pembahasan
Distilasi atau penyulinga adalah metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau didefinisikan juga sebagai tekhnik pemisahan kimia
yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat di
didihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian di dinginkan kembali kedalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap
lebih dulu. Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada sebuah teori yang mengatakan bahwa pada
suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model
ideal distilasi di dasarkan pada hukum Radult dan hukum Dalton.
Prinsip penyulingan air laut ini sama dengan siklus
air. Dari air laut yang dipanaskan oleh radiasi sinar matahari akan menguap
menjadi butiran-butiran yang mengandung air.
Uap tersebut akan naik ke atas langit sebagaimana udara. Setelah mencapai
ketinggian tertentu, air tersebut mengalami proses pengembunan oleh hawa dingi
di sekitarnya. Setelah mengembun, uap air akan menjadi air yang tawar dan
akhirnya jatuh kembali ke bumi. Sesuai dengan siklus air di alam, maka
ditemukanlah cara sederhana mengubah air laut menjadi air tawar yang layak
untuk dikonsumsi. Serta alat dan bahannya pun mudah ditemukan di sekirar kita
dan tidak banyak mengeluarkan biaya untuk membuat alat tersebut. Cara ini di
harapkan dapat menjadi alternative bagi masyarakat yang kekurangan air bersih.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa air yang
dihasilkan dari proses distilasi (penyulingan) air laut baik dari segi warna,
aroma, rasa, jumlah endapan, dan mikroorganismenya tidak jauh beda dengan air
tawar murni yang sering kita konsumsi sehari-hari, dan kualitas air tawar yang
dihasilkan dari proses distilasi ini kualitasnya sudah terjamin setelah proses
distilasi usai. Air tawar yang dihasilkan telah siap untuk dikonsumsi, ini
disebabkan karena air tawar sudah memenuhi standar air bersih yang di tetapkan
oleh dunia (WHO).
.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1.
Air laut dapat diubah menjadi air tawar
melalui proses distilasi
2.
Kualitas air tawar yang dihasilkan
melalui proses distilasi sama dengan air tawar murni yang terjamin kesehatannya
5.2. Saran
1.
Jagalah lingkungan yang telah disediakan
tuhan agar selalu terjaga sumber kebutuhan makhluk hidup seperti kebutuhan akan
air bersih
2.
Perlu adanya pengenalan bagi masyarakat
yang jauh akan air bersih, agar dengan cara ini dapat menjadi salah satu
alternative unutk memperoleh air tawar bersih dengan mudah dan murah
DAFTAR PUSTAKA
Rismundar.
2001. AIR. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Anjayani,
Eni & Heryanto, Tri. 2009: Geografi SMA/MA kelas X: PT: Wacana Jaya
Cemerlang
Siahaan
& Suhendi. 1989. Hukum Laut Nasional.
Jakarta: Djambatan
Desitilasiairlautnovi10.blogspot.com
Sites.google.com/site/tableex.blogspot.com
http://tableex.blogspot.com/2013/03/cara-sederhana-merubah-air-laut-menjadi.html
LAMPIRAN
1.
Alat
dan Bahan
Gambar
1.1 Rangkaian (alat penyulingan)
Gambar
1.2 Bahan air laut
Gambar
1.3 Perbedaan air laut dan air tawar sebelum disuling
Gambar
1.4 Proses keluarnya air tawar hasil penyulingan
Gambar
1.5 Perbedaan warna air laut hasil penyulingan dan air tawar murni
Gambar
1.6 Pengamatan di laboratorium MAN TOMINI
Gambar
1.7 Kotoran yang mengendap pada air tawar murni
Gambar
1.8 Kotoran yang mengendap pada air tawar hasil penyulingan
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
1.
Identitas
Nama : Muh. Sahrul
Ikhsan
Tampat,
Tanggal Lahir : Tinombala Jaya,
13-10-1995
Agama : Islam
Alamat
: Tinombala
Jaya
2.
Pendidikan Formal
Pendidikan
Dasar : MIN Tinombala
Pendidikan
Menegah : MTs Tinombala
Terdaftar
di MAN Tomini : Juli 2011
3.
Orang Tua
A. Ayah
Nama : Ahmad Nur Ro’is
Agama : Islam
Alamat : Tinombala Jaya
Pekerjaan : Tani
B. Ibu
Nama : Yamini
Agama : Islam
lamat : Tinombala Jaya
Pekerjaan : URT
No comments:
Post a Comment